10 OFFGUN💚

4.9K 417 63
                                    

"APA YANG KAU PERMAINKAN SELAMA INI? SIALAN"

Tentu saja suara tersebut mengagetkan semua orang. Gun sendiri langsung bergetar. Sekarang Off menahan emosinya lalu menatap Gun yang tak menjawab pertanyaannya. Tangannya ingin mengambil Gun, tetapi ia menahannya kala suara Mix terdengar di indera pendengarannya

"S-sakit, papa sakit hiks.." Gun menenangkan anaknya, dan mengabaikan Off. Ia akan memikirkan cara lain untuk melalbuhi Off nanti.

Papa?

Kata yang membuat Off langsung terdiam seribu kata kala mendengar suara kecil yang memanggil Gun dengan kata "papa" padanya. Badannya sedikit memundur seperti tak percaya akan ucapan dari Mix.

Gun? Mix? Juga lelaki yang mengaku ayahnya Mix.

Ah, dirinya kalah telak sekarang.

"Mana? Mana yang sakit?" Gun mencari arah yang sakit pada anaknya, tangisan yang ia tahan langsung lolos begitu saja melihat Mix merintih kesakitan. Dengan cepat, Gun mengambil anaknya ingin menggendong sang anak lalu di bawa kerumah sakit, akan tetapi tenaganya tiba-tiba hilang dan ia tak bisa menggendong Mix. Off sendiri yang melihatnya langsung berjongkok menemui mata sipitnya dengan mata kecil milik Mix

"Biar aku saja" Off sedikit melunakan nada suaranya. Gun yang mendengar itu langsung menjauhkan anaknya dari Off. Ia tak ingin anaknya di ambil paksa lalu di bawa pergi oleh Off. Ia tak ingin anaknya tersiksa sepertinya dulu.

"Aku tak akan melukai kalian" jawab Off tegas, Mix yang mendengar suara Off langsung ingin menggapai tangan kekar miliknya. Dengan paksaan, ia mengambil Mix dalam gendongannya dan menarik Gun di tangan kirinya. Tentu saja itu menjadi bahan gosip orang yang melihatnya.

Singto sendiri tak ingin ikut campur dengan urusan Off. Sekarang dirinya hanya fokus pada orang yang ia incar di depannya ini.
.
.
.

Mix tak mau lepas dari pelukan di leher Off. Bocah itu mengeratkan pelukannya saat sampai di depan ruangan yang akan menangani bocah ini. Gun sendiri melihat itu semua, ia terkajub dengan hubungan darah Mix juga Off saat ini. Walaupun keduanya belum tahu jika darah mereka sama, tetapi ikatan batin ayah juga anak memang tak pernah lepas.

"Gun, ada apa dengan anakmu?" Wanita cantik dengan setelan jas dokternya terkejut kala melihat Gun juga orang lain bersama anaknya yang menangis. Gun menghela nafasnya lalu tersenyum pada wanita tersebut. Kini dokter tersebut langsung membuka pintu ruangan tadi dan diikuti oleh Off juga Gun. Off sendiri hanya diam sebelum Gun sendiri yang angkat bicara

"Dia terjatuh, lalu seseorang menginjak perutnya" dokter terkejut bukan main, dengan cepat ia membuka alat medisnya lalu meronsen perut Mix. Karena bocah itu terus menangis, dokter tadi memberi obat penenang pada Mix.

Off juga Gun termenung di depan pintu. membiarkan dokter tadi mengurus anaknya. Mata kecil Gun terus melihat arah lantai dengan tangan yang bergetar takut.

"Terimakasih telah menolong anakku, Tuan" Gun mencoba tersenyum pada Off yang menatapnya tajam. Kini tangannya terulur pada Off membuat Off merengutkan keningnya tak paham. "Kita belum kenalan, a-aku.."

"Tak usah menipuku lagi" Gun langsung terdiam, ia masih mengulurkan tangannya. Ia tak menyerah akan hal itu

"Third Supassit, tuan sendiri?" Gun merutuki nama itu, Third? siapa dia? Jika Supassit, tentu saja ia mengambil nama belakang suami kakaknya. Off masih menatap tajam Gun, kini tubuhnya semakin di dekatkan pada Gun. Gun ketakutan luar biasa, hingga dirinya memejamkan matanya dengan melangkah mundur sampai tubuhnya tiba saja terhimpit oleh dinding.

Gun hanya takut jika Off akan memukulnya.

Bukan pukulan yang ia terima, tetapi pelukan hangat dari Off yang seakan-akan telah menemukan apa yang ia cari selama ini. Off memeluknya erat hingga dirinya susah bernafas.

Just Friend Sleep (OFFGUN) ✔️Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora