06 OFFGUN💚

6K 446 52
                                    

MAAF BANYAK TYPO

'aku tak pernah membunuhnya, aku memberitahumu karena aku muak dengan kata rindu untuk ibumu itu" Gun tak menoleh sama sekali pada Off. Dirinya sibuk dengan tangisan di kamar mandi setelah membuang mutahannya tadi.

Setelah acara buang utahan selesai, Gun berjalan ke arah kasur meninggalkan Off yang hanya diam dengan memutar bola matanya jengah.

"Sudah aku katakan berulang, aku tak membunuhnya. Ketika kau datang menemuiku, ibumu memang sudah tak bernyawa" Gun terdiam lalu berbalik badan menghadap Off dengan tatapan sendunya

"Ibuku tak akan bunuh diri jika kau tak membawaku kesini dan menjadikanku jalangmu"

"Kau menyalahkanku?" Tunjuk Off pada dirinya sendiri. Gun yang melihatnya hanya mengangguk

"Lalu siapa lagi yang aku salahkan jika bukan dirimu? Jika saja aku pulang, maka ibuku masih ada di dunia ini. Bahkan aku tak melihat wajah terakhirnya" Gun hanya bisa menahan tangisnya. Kenapa akhir-akhir ini dirinya sangat cengeng

Menyebalkan

"Itu semua salahmu, kenapa harus aku yang di salahkan?" Ucap Off tak terima. Karena masih untung bukan? Off tak memberi tahu Gun jika ibunya mati agar Gun tak bersedih

"ITU SEMUA SALAHMU" Gun menaikan suaranya membuat Off terlonjak. Bahkan Off bisa melihat wajah merah Gun dari sana

Penuh emosi tetapi lucu buat Off

"KAU MEMBENTAKKU?"

"YA, AKU MEMBENTAKMU. Sialan, aku sudah bosan dengan ini semua." Off mengerang marah ingin menghampiri Gun memberi pelajaran pada laki-laki yang sudah sembab ini. Bahkan Off terkejut lagi dengan umpatan dari Gun

"Kau tahu, aku membenci fakta jika aku hanya Teman tidurmu, aku membenci fakta jika aku rela mengeluarkan air mata ini untukmu dan aku benci fakta jika aku mulai menyukaimu. Bahkan sekarangpun aku tak bisa membencimu jika kau benar-benar membunuh ibuku. Apa yang salah denganku?" Off terdiam membeku karena ucapan dari Gun. Ia juga tak bodoh melihat bagaimana tatapan Gun padanya. Maka dari itu Off melarangnya untuk jatuh cinta pada dirinya.

"Lupakan jika kau mencintaiku, itu semua hanya sebuah kesenangan remajamu. Jika kau pergi dari sisiku, kau akan cepat melupakan cintamu" Gun terdiam lalu berlalu menuju kasurnya. Ia tak ingin membahas hal lebih pada Off.

Begitupun Off yang tak mendapat respon langsung pergi meninggalkan Gun yang meringsut di bawah selimut tebalnya

Aku benar-benar mencintaimu.

.
.
.

"Bolehkah aku ikut memasak?" Maid paruh baya yang sedang sibuk dengan masakannya langsung terkejut karena Gun tiba saja datang dengan senyuman rekahnya.

Maid tadi membalas senyuman Gun

"Astaga tuan, kau mengagetkanku saja. Ini masih pagi sekali, kenapa harus bangun sepagi ini?" Tanya bibi Han sang maid tadi.

"Aku hanya ingin memasak sarapan untuk Phi Off, jika tak pagi begini maka dia tak akan pernah memakan masakanku" Gun mengeluh pada Bibi Han, bini Han yang melihatnya pun mencubit pipi Gun dengan gemas

Ia menyesal telah mengabaikan Gun dulu, setelah Gun tinggal di sini hampir 4 minggu semuanya terasa berbeda. Dulu awal-awal semua orang selalu membicarakan Gun tetapi ketika melihat sifat asli Gun, semua orang langsung jatuh hati pada sosok kecil ini.

Sayang sekali, hidup Gun tak seindah dengan dambaan mereka

"Baiklah, kau akan memasak untuknya. Jangan pedas, karena bayi nakal itu tak suka pedas" Gun mengangguk mengerti.

Just Friend Sleep (OFFGUN) ✔️Where stories live. Discover now