12 OFFGUN💚

4.6K 404 38
                                    

Angin malam berhembus di jantung kota bangkok. Sosok remaja berusia 19 tahun berjalan dengan tertatih karena dirinya ini habis kabur dari rumah. Alasan kaburnya karena ia tak ingin mengikuti jejak sang ayah, menjadi pembunuh itu bukan keinginannya.

Sebelum kabur, ia sempat di hajar habis-habisan oleh ayahnya karena menolak untuk melatih diri mempersiapkan bagaimana nanti dirinya siap menjadi mafia mengganti sang ayah.

Ia berjalan entah kemana hingga kini ia melihat sebuah gang yang sepi. Mau tak mau dirinya berjalan ke gang tersebut untuk mencari peristirahatan. Kakinya terus berjalan hingga tiba saja tubuhnya menegang kala melihat bocah kecil yang di hajar habis-habisan oleh dua orang berpawakan besar.

Ia menepi untuk bersembunyi, tak ingin ikut campur apa yang ia lihat sekarang. Karena dirinya ini masih menyayangi nyawanya.

"Kau hanya mengasih uang segini? Hei! Kulihat ayahmu kemarin habis gajian. Cepat berikan uangnya padaku" Sosok kecil itu menangis meminta ampun, bocah berusia 7 tahun dengan bibir kissable terus terisak karena pukulan dari salah satu pria tadi.

"Paman, aku hanya mendapat uang jajan segitu. Ini sakit paman" remaja ini melihat bagaimana bocah tersebut merintih kesakitan kala tangan sang bocah terus di injak oleh pria tadi. Karena tak tega melihatnya, remaja ini langsung keluar dan menunjuk mereka dengan keberanian luar biasa.

Off Jumpol Adulkittiporn

Tangannya membawa balok yang  ada di samping tempat persembunyiannya tadi. Dengan mata yang memburu, ia kesetanan seperti ayahnya yang memukulnya. Ia memukul keras lelaki tadi dengan balok di tangannya

Korban yang di pukul pun tak terima, dengan cepat sang pria tadi langsung menendang Off hingga tersungkur di samping bocah tadi. Bocah ini masih menangis dengan memegang tangannya, jika seperti ini, ia jadi memikirkan bagaimana jika adiknya di posisi seperti ini. Tangan Off mengusak rambut bocah tadi dengan senyuman.

"Jangan menangis lagi eum, aku di sini. Tenanglah. Sekarang kau mundur, biar aku yang melawannya" Bocah tadi mengangguk lalu mundur membiarkan orang yang lebih besar darinya ini menolongnya.

"Berani sekali dia, apa kau ingin mati dengan cepat eoh?"  Salah satu pria tadi berucap pada Off. Off hanya bersmirk

Off berdiri dengan kaki yang masih tertatih. Ia juga masih mengingat bagaimana ajaran-ajaran dari guru bela dirinya. Dari umur 10 tahun dirinya sudah mengikuti ajaran tersebut, tak ayal jika Off sangat pandai dalam memukul salah satu pria hingga tersungkur di depannya ini

Kini ia melihat bagaimana pria satunya membawa balok besar yang mengarah padanya. Dengan brutal, ia menendang perut pria tadi hingga tersungkur di tanah. Dengan cepat ia mengambil baloknya lalu memukul tanpa ampun pria di depannya ini tepat kepalanya. Hingga tiba saja darah keluar dari kepala pria tadi membuatnya tersungkur karena terkejut. Tangannya bergetar hebat dan balok yang ia pegang tadi langsung lepas dari tangannya. Ia lemas, dan ia merutuki kebodohannya. Bukankah sekarang ia seperti ayahnya yang suka membunuh orang?

Tetapi melihat bagaimana bocah tadi tenang, membuatnya senang dan sedih secara bersamaan

"Kau, Kau membunuhnya. Dasar Psychopat kecil" teriakan dari pria tadi membuat kupingnya menggema. Ia terus di hantui oleh bayangan darah di kepala pria yang ia bunuh tadi.

"Tidak, aku tak membunuhnya"

Gun membawa baskom yang berisi air hangat dengan kain untuk mengompres Off yang demam tadi. Kaki kecilnya melangkah untuk menuju kamar Off dengan ragu. Ia tak ingin khawatir tetapi hati juga tubuhnya tak bisa di ajak kerja sama dengan mulut juga otaknya. Ia sangat membenci dirinya jika sudah seperti ini.

Just Friend Sleep (OFFGUN) ✔️Where stories live. Discover now