61. SELAMAT ULANG TAHUN, SENJA!

3.3K 212 1.4K
                                    

Pembaca yang baik adalah mereka yang tau caranya menghargai karya orang lain😊

🎶Maisie Peters - Birthday

🎶Maisie Peters - Birthday

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Salam untuk senja. Katakan padanya, aku tak sempat menemui. Aku sedang dikerjai rindu sore ini.

****

Lewat pantulan wajahnya di cermin, Senja menarik kedua sudut bibirnya. Polesan make up tipis menghiasi wajahnya sekarang. Sedangkan surai cokelatnya di biarkan tergerai indah. Hanya satu yang kurang, pewarna bibir. Gadis itu lantas mengambil dan segera memakainya. Namun tiba-tiba saja sekelebat ingatan hadir di kepala. Tentang bagaimana Langit kemarin membersihkan saus dengan lidahnya serta mencium Senja di sana.

Senja kemudian meraba lembut bibirnya perlahan. Dengan tatapan yang terus tertuju pada cermin di depan. Ia tidak pernah merasakan hal itu sebelumnya. Dan Langit membuat Senja sulit untuk lupa. Ia lalu memejamkan mata, tangannya terangkat meremas dada. Merasakan buncahan hebat di dalamnya.

Tiba-tiba saja ketukan pintu terdengar dari luar. Disusul suara seseorang yang menyapa indera pendengarannya. "Senja, nak, kamu sudah siap?"

Senja membuka mata. Lalu menoleh pada pintu kamar yang tertutup. "Tunggu sebentar, Ma."

Ya, semua orang menunggunya. Begitupun dengan Mama Cantika. Senja kemudian kembali berkaca, merapihkan sekali lagi penampilannya. Mengambil sebuah mahkota bunga putih di meja, lalu memasangkannya di atas kepala. Tampak sempurna.

Setelah di rasa cukup, ia memakai sepatu dengan tergesa. Melangkah untuk membuka pintu kamar dengan segera, sebab ia tidak ingin semuanya menunggu lama.

"Maaf lama ya Ma, tadi aku masih siap-siap dulu," ujar Senja ketika sudah di depan sang Mama.

Bukan balasan yang didapatkan, melainkan tatapan mengagumkan yang Cantika berikan. Wanita separuh baya itu memperhatikan Senja dari ujung kaki hingga atas kepala. Terkesima dengan penampilan Senja. Benarkah ini si sulung putrinya? Dress putih selutut itu sangat pas di tubuh mungilnya. Bahkan kaki jenjangnya yang memakai sepatu kaca, membuatnya lebih mirip dengan Cinderella.

"Ini Senja anak Mama?" decak kagum keluar dari mulutnya. "Cantiknya..."

Senja menyunggingkan senyum simpul. "Terimakasih, Ma," ujarnya tulus. Beralih melirik Cantika dengan ujung mata. "Siapa dulu dong Mamanya...?"

Cantika terkekeh. "Kalau begini jadinya, apa Langit nggak akan makin terpesona?"godanya.

Senyum Senja merekah sempurna. Kemarin Langit juga sempat memujinya karena rambut cokelat Senja dikepang dua. Sekarang melihatnya begini, apa mungkin ia akan kembali terpana?
Ah membayangkannya saja sudah membuat hati Senja senang tak terkira.

"Mama nih...," lirihnya malu. "Nggak Mama, enggak Papa, senang banget kayaknya menggoda Senja."

"Senja itu selalu jadi anak kecil dengan badan gendut dan pipi gembul di mata Mama dan Papa," Cantika merangkum wajah sang anak gemas. "Eh-- sekarang udah tumbuh sebesar ini aja, Mama jadi nggak percaya."

Langit Senja [SEGERA TERBIT]Where stories live. Discover now