4. ALASAN KITA BERTEMU (LAGI)

6.9K 680 153
                                    

Pembaca yang baik adalah mereka yang tau caranya menghargai karya orang lain.

🎶Yura Yunita - Berawal dari tatap

Pertemuan kita, awal dari segalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pertemuan kita, awal dari segalanya

****

Akibat telah menyuruh Reynald menjemput Mawar untuk pergi sekolah semalam, Senja masih berdiri di depan pintu gerbang rumahnya sekarang. Rasa cemas kian melanda ketika ia merunduk melihat jam yang melekat di tangannya.

Lima belas menit berlalu, belum ada tanda-tanda kehadiran Binar yang pagi ini akan membawa mobilnya untuk pergi bersama ke sekolah. Senja menghela napas gusar. Sahabatnya itu tak kunjung datang membuat hatinya cemas takut terlambat.

Jika saja ia pergi bersama Reynald seperti biasa, tentu ia sudah berada di kelasnya. Tidak menunggu-nunggu seperti ini. Tetapi keputusannya yang terbilang memaksa membuat cowok itu berakhir menjemput kekasihnya sendiri.

Flashback on

Melerai pelukan, tatapan keduanya bertemu sehingga Senja berbalik memandang Reynald yang menatapnya begitu lekat. Namun hanya sesaat karena di detik selanjutnya cowok itu mengernyit ketika mendapati Senja yang menertawakannya tiba-tiba.

"Kenapa jadi dramatis gini sih? Memangnya aku kenapa kalau jauh-jauh dari kamu?" tanya Senja disela-sela tawanya.

Sebaliknya, Reynald menatapnya datar. Gadis seperti Senja sulit diajak serius. Dipikirnya ucapan Reynald hanya candaan belaka sehingga dihadiahi tawa. "Gue serius, Ja. Gue tekankan sekali lagi kalau lo itu nggak bisa sendirian. Jadi dimanapun lo berada, gue juga harus ada."

Senja menatapnya dengan mata menyipit penuh selidik. Apa-apaan si Reynald ini. Senja bukanlah anak kecil lagi yang kemana-mana harus diawasi.

"Apa?" tanya Reynald menantang. Bahkan kini tangannya telah terlipat di dada selayaknya seorang Ayah yang tengah memarahi anaknya. "Mau gue aduin Papa Arsyad? Terus pas dia pulang tugas nanti lo dimarahin karena nggak mau nurut? Atau sekalian gue kasih tau aja kejadian pas di tangga."

Hanya Reynald yang mampu membuat Senja bungkam oleh ancamannya lewat Papa. Gadis itu mengatupkan mulut yang semula ingin menyumpah serapahi Reynald dan menutup kepalan tangannya rapat. "Enggak asik banget mainnya aduan," rajuk Senja membuang muka. "Lagipula Papaku nggak gitu ya. Papa nggak pernah marah."

"Makanya putri kecil Papa nurut dengan Reynald saja," ujar Reynald menirukan suara lembut Arsyad Purnama yang tak lain adalah Papa Senja sambil menusuk-nusuk pipi gadis itu dengan jari telunjuk.

Senja mengendikkan bahu berusaha menepis tangan Reynald sambil berkata dengan nada terpaksa. "Iya iya..." Detik selanjutnya Senja berbalik menatap Reynald membuat cowok itu menarik kembali tangannya.

Langit Senja [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang