🌼Bagian Ketujuh🌼

251 285 104
                                    

Happy reading 🍒.

"Judes amat lu Ndri, gimana gw bisa deket sama Lo?" batin Erik menatap punggung Indri sendu.

Memang Erik sudah lama memendam perasaan nya pada Indri, alasan kenapa ia tak pernah mengutaran nya? Alasan nya mudah, Karna takut di tolak oleh Indri.

Edgar melihat raut sendu dari Erik langsung menepuk punggung Erik, "Lo suka sama si Indri?" Tanya nya.

"Ya" sahut Erik cepat.

"Kalo Lo suka sama dia perjuangin!, jangan di pendam sendiri. Itu sakit bro" nasehat Edgar.

"Kalo diliat liat Lo itu ganteng" puji Edgar sambil tersenyum manis dan Endah apa maksud nya.

"Oh, jelas!!" Keluar lah sudah sifat Sombong nya.

"Tapi diliat dari lobang sedotan" lanjut Edgar sambil menjulurkan lidahnya dan kemudian berlari kencang di koridor.

"Eh, somplak sekali Lo nenek tapasya!!" hardik nya sambil mengejar Edgar.

"Weh tunggu jali!!"

BRUKkkk...

Tiba tiba Edgar tersandung tali sepatu nya sendiri sehingga menabrak Mading.

"Whahahahha" sorak murid murid yang tengah berada di koridor.

"Asyu kali kau sepatu jahannam" umpat Edgar mencopot sepatu nya dan kemudian melempar nya asal, "nih juga Mading sapa yang naroh coba" lanjut nya sambil menendang Mading tersebut.

"Apa salah ku kak" tutur Mading tersebut teriris.

(Anggap aja dalam kartun, kalo barang bisa bercakap)

"Aduh!, Oy sapa yang nengelempar nih sepatu?!" Keluh salah satu siswa sambil mengangkat tinggi sepatu milik Edgar.

"Gw, emang kenapa?" Jawab Edgar sambil mengambil sepatu nya yang berada di tangan salah satu siswi tersebut.

"Dasar Lo, kalo mau lempar barang liat liat dong. Kena gw kan, lagian tuh  sepatu Lo bau banget" jutek sang siswi.

"Ya maaf" pinta Edgar, tak ada respon.

"Di maafin kagak nih?" Tanya nya lagi.

"Y"

"Buset, lo murid baru ya?" Tiba tiba Erik datang dengan gaya sok cool nya.

"Ya,"

"Kenalin gw Erik laki yang paling ganteng sejagat raya, lebih ganteng dari pada Steven William" salam Erik sambil mengulurkan tangannya untuk salaman.

"Gw Edgar" tambah Edgar.

"Oh, kenalin gw Fellysia Adkia Malfina" jawab nya berlalu menerima uluran tangan dari Erik dan Edgar.

"Lo gak pernah berubah Gar, Rik. Masih bobrok gak ketulungan" batin Felly  tersenyum manis.

"Kek familiar sama nama nya, tapi di mana?" Batin Edgar mencoba mengingat hal tersebut "kok, mana nya kayak si Kia,tapi kan gak mungkin secara kan Kia udah gak ada. Paling cuma kebetulan nama nya sama" lanjut Edgar.

My BoyfriendWhere stories live. Discover now