🌼Bagian Ketigabelas🌼

109 135 41
                                    

Happy reading guys 🍑

Seusai di antar nya Gea ke ruang inap nya, para orang tua, gio dan lain nya berkumpul di ruang inap Gea.

"Tessa sama Indri pulang aja, nanti di cariin orang tua kalian" Anggi menasehati dengan suara serak nya, dia baru saja berhenti menangis.

"Gak papa Tante kami pulang duluan?" Ujar nya Indri.

"Udah gak papa, lagian om sama Tante ada" Edru berbicara.

"Oke deh Tante, kita pulang yah" ujar Tessa, sebelum pulang mereka Salim, dan berpamitan.

"Rik Lo pulang aja juga" Gio menepuk pundak Erik pelan.

"Okey," jawab nya.

"Sekalian jagain tuh orang berdua" Erik menunjuk dengan dagu pada Tessa dan Indri.

"Iya" jawab Gio.

"Erik pamit juga om, Tan"

"Iya"

Hening.
Tak ada yang memulai pembicaraan, Gio yang betah melihat ubin putih, Gea masih masih dalam obat bius, Anggi yang beristirahat di sebelah brangkar Gea yang kosong. Edgar pergi ke taman rumah sakit untuk memenangkan diri setelah beristirahat, sedangkan Edru meng otak Atik leptop nya,

"Gio" ujar Edru menatap Gio dengan iris mata tajam.

Gio mendongak dan menatap Edru "iya?" Ujar nya.

"Ikut saya"

Edru keluar dari ruangan dengan gio yang membuntuti di belekang, berheti di taman rumah sakit.

Bughhh....

Bughhh...

"Saya membiarkan kamu berpacaran dengan anak saya agar dia ada yang menjaga saat saya sibuk!!!" desis Edru setelah memukul Gio 2 kali, yang pertama di rahang, dan kedua di perut.

"Maaf"

Bughh...

Bughh...

Edru kembali memukul Gio, gio hanya diam. Ia sadar bahwa ia lalai dalam menjaga Gea, Gea itu permata bagi Edru. Satu satu nya anak perempuan di keluarga nya.

"Saya tidak menerima maaf, saya hanya meminta ketulusan kamu untuk menjaga anak saya!!" lanjut nya lagi.

"Maafin Gio om, Gio tau Gio salah, Gio lalai, Gio gak bisa jaga Gea" ujar nya lirih dengan berlutut di hadapan Edru.

"Iya itu salah kamu" ujar nya sinis.

"Jika sekali lagi terulang lagi, saya pastikan, saya akan membawa Gea pergi dari kamu" Edru memegang pundak Gio agar berdiri.

Gio berdiri, menatap Edru dengan mata sendu, khawatir, dan menyesal "Gio janji bakalan jagain Gea" tekat nya tegas.

"Buktikan, saya tidak butuh janji, saya cuma butuh bukti dari kamu" Edru tersenyum.

"Maaf ini om, mo cuma negasin supaya lebih hati hati. Maaf juga om udah nonjok kamu" lanjut nya.

"Bukan salah om, ini salah Gio"

"Om, bangga sama kamu" Edru tersenyum dan pergi.

"Andai gw nemenin Gea pas ke toilet pasti gak gini cerita nya"

"Baik gw keruangan Gea" Gio pergi dari taman.

🌼🌼🌼

"Gimana?, Berhasil?" Seorang gadis duduk di kursi dengan gaya angkuh nya.

My BoyfriendWhere stories live. Discover now