part : 08

21.2K 1.3K 29
                                    

Kalo menurutmu Santri Kampret tidak menarik, baiklah Santri Kampret akan menarikmu.

-Happy reading-

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam." Jawab Anindya dan Erlin serempak.

"Erlin, dia siapa." Tanya salah satu teman Erlin begitu terkejut dengan keberadaan Anindya.

"Dia anak baru, kita sekamar sama dia." Jawab Erlin tersenyum.

"Perkenalkan aku Jihan Natasya, panggil aja Jihan." Ucap Jihan menyodorkan tangannya.

"Anindya." Balas Anindya tanpa menerima uluran tangan Jihan.

"Aku Annisa Aruna, panggil aja Annisa." Ucap Annisa tersenyum.

"Salam kenal Anindya, semoga bisa jadi teman baik." Ucap jihan tersenyum tulus dan menarik uluran tangannya.

"Hm."

"Annisa siang ini kelasnya siapa?" Tanya Erlin pada Annisa yang sedang membereskan buku-bukunya.

"Hari ini kelasnya Gus Tahfiz." Jawab Annisa tanpa menatap lawan bicaranya, melainkan masih fokus membereskan buku-bukunya.

"Disini ga ada AC ya? Gerah banget gue." Celetuk Anindya yang kepanasan refleks membuka jilbabnya.

"Di pondok ngga ada AC Anindya." Balas Jihan sembari membenahi tatanan jilbabnya.

"Yaudah, ayo ke kelas sekarang, nanti telat." Ajak Annisa membawa buku-bukunya.

"Ayo." Balas Erlin dan Jihan serentak kecuali Anindya yang lagi mengkipasi dirinya dengan buku pelajaran.

"Anindya."

"Hm." Jawab Anindya sambil menikmati hasil kipasannya sendiri.

"Ga boleh kipasan sama buku, nanti ilmu yang didalamnya kabur loh." Tegur Erlin pada Anindya.

"Halah.. Mitos ajalah itu." Jawab Anindya santai.

"Fakta itu Anindya ... Ayo cepat bangun dan pakai jilbabnya, nanti telat loh." Peringat Jihan sambil duduk lagi.

"Lah, Lo aja duduk." Cetus Anindya.

"Aku duduk sambil nunggu kamu pakai jilbab." Kata Jihan jengkel.

"Yaudah, bentar." Pinta Anindya sambil memakai Khimar yang dilepasnya tadi.

"Kamu ngga ganti baju Anindya?" Tanya Annisa lembut, ya emang sifat Annisa agak lembut diantara teman-teman lainya.

"Ga ah! Ribet, ayo cepat." Jawab Anindya memutar bola matanya malas.

***

Dengan sedikit cepat Erlin, Jihan dan Annisa berjalan menuju kelas kecuali Anindya yang berjalan santai dibelakangnya.

"Anindya, agak cepat dong jalanya nanti telat loh."

"Ga usah bacot, urus aja Lo sendiri, masih untung gue ikutin Lo dari belakang." Ucap Anindya menatap teman sekamarnya.

Erlin, Jihan dan Annisa mengelus dadanya sabar berucap istighfar dalam hatinya masing-masing dan melanjutkan jalannya menuju kelas tujuannya.

Tak jarang banyak yang melihat ke arah Anindya, atau lebih tepatnya santri putra lah yang terang-terangan memuji kecantikan yang dimiliki Anindya, sedangkan santri putri banyak juga yang iri dan merasa tersaingi dengan Anindya, bahkan Anindya baru masuk pun sudah terkenal begitu cepat di pondok.

Anindya tak menghiraukan tatapan-tatapan santri lainnya yang mengarah pada dirinya, ia sudah terbiasa jadi pusat perhatian di sekolahnya dulu, jadi tak heran jika ia jadi pusat perhatian disini.

Kini Anindya dan teman-temannya sampai didepan pintu kelasnya, dengan segera mereka masuk kedalam.

"Assalamualaikum." Salam Erlin yang lebih dulu masuk kedalam kelas dan diikuti yang lainnya.

"Siapa di samping kamu Erlin." Tanya salah satu teman dikelas.

"Dia anak baru disini, sekaligus teman baru aku." Jawab Erlin tersenyum memperkenalkan.

"Belagu banget anaknya." Celetuk Rachel teman sekelas Erlin.

"Kenalin, aku rahma sekelas sama kamu." Ucap Rahma menyodorkan tangannya.

"Anindya." Ucap Anindya tanpa membalas uluran tangannya.

"Afwan ya, emang gitu anaknya." Papar Annisa pada Rahma.

"Ga papa." Balas Rahma menarik uluran tangannya kembali.

"Ayo duduk! Pegel nih kaki gue." Ujar Anindya langsung duduk di bangku paling belakang.

"Afwan ya, Rahma. aku di bangku belakang sama Anindya dulu, dia belum terlalu kenal sama yang lain soalnya." Terang Erlin sambil duduk disebelah Anindya.

"Na'am, gapapa." Jawab Rahma mengerti.

"Syukron ya." Ucap Erlin dan di angguki sembari tersenyum.

"Nyusahin banget tuh anak baru." Ucap Rachel berbisik pada teman sebangkunya.

"Assalamualaikum." Salam Tahfiz pada semua.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh." Jawab semua serempak.

"Kaifa Haluk?"

"Alhamdulillah, bi Khoir...." Jawab serempak semua.

"Alhamdulillah, sebelum memulai pelajaran kita sama-sama membaca basmallah bersama."

"Bismillahirrahmanirrahim..." Ucap semua yang berada dikelas dengan bersama-sama.

"Ukhti yang dibelakang, ayo silakan maju kedepan memperkenalkan." Ucap Tahfiz mempersilakan.

Anindya yang merasa dipanggil maju kedepan maju kedepan dengan santai dan begitu pedenya. "Anindya." Ucap Anindya singkat jelas padat.

Setelah memperkenalkan dirinya, Anindya langsung duduk ditempatnya semula sebelum dipersilakan duduk kembali oleh Ustadz Tahfiz. semua santri pada melongo melihat perkenalan yang begitu singkat diucapkan Anindya.

Tahfiz tersenyum tipis. "syukron ukhti telah memperkenalkan diri."

"Hari ini saya akan ngasih tugas sama kalian untuk mengerjakan soal yang saya buat." Ucap Tahfiz membagikan lembaran soal.

"Na'am Gus..."

"Selamat mengerjakan."

TBC

Lanjut ya guys...

Assalamualaikum ✋

Dijodohin With Gus | End Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang