𝐜𝐡 1

1.2K 226 46
                                    


𝓮𝓷𝓳𝓸𝔂

.

🌻
.

Warning for typos


.

"Kau sepertinya harus berterimakasih hari ini pada Jiraiya-sensei karena jika dia tidak menggoda Tsunade-sensei terus terusan kepala asrama kita pasti sudah menyadari kau terlambat."

Gadis yang diajak bicara tersenyum tipis, meminum es jeruk yang menjadi jatahnya. 2 jam yang lalu ia berhasil masuk dapur tanpa diketahui oleh kepala asrama mereka, Tsunade Senju. Padahal dirinya bisa dibilang terlambat.

"Hinata! Karage buatan mu selalu enak!" komentar salah satu murid di asrama.

Gadis yang dipuji tadi terlihat tersipu, padahal masakannya memang terkenal enak dan selalu mendapat pujian.

"Aku yakin Tsunade-sensei akan luluh pada Jiraiya-sensei" kembali, gosip menemani makan malam mereka.

"Bagaimana Hinata? Apa menurutmu Tsunade-sensei akan luluh pada pria tua mesum itu?" teman berambut pinknya berbisik.

Meja yang merek duduki khusus untuk murid yang memasak malam ini, jadi gosip yang mereka bicarakan hanya akan berada di sekitar meja itu saja. Hinata yang ditanyai menatap makan malamnya diam, "Kalau Jiraiya-sensei bersungguh-sungguh mungkin Tsunade-sensei akan luluh hatinya?"

"Tsk! Tapi ini Jiraiya-sensei yang kita bicarakan! Kau yakin dia bersungguh-sungguh? Bukankah gosipnya dia mengajar di Oya dulu? Tsunade-sensei mana mau dengan lelaki seperti itu" balas gadis berambut pink itu tadi.

"Hey! Tapi ku dengar Tsunade-sensei juga sangat suka berjudi kan!?" Gadis dengan poni tail tinggi itu menimpali.

"Tapikan itu gosip lama!" bisik gadis dengan space bun berwarna coklat itu. "Tsunade-sensei, pun tidak terlihat seperti pecandu, apalagi pecandu judi."

"Ekhem! Yamanaka, Haruno, Tenten bisa kalian lebih tenang sedikit."

Merasa nama mereka disebutkan oleh ketua asrama itu membuat ketiga gadis tadi terdiam dan membungkukkan kepala mereka, Hinata hanya menyikapi dengan menggelengkan kepalanya pada teman-temannya itu.

"Hinata nanti tolong ajari aku materi yang tadi ya!" bisik Tenten.

"Kau tidur lagi di kelas?" Yamanaka Ino melirik Tenten tak habis pikir.

"Turnamen voli akan dilaksanakan 3 minggu lagi, aku sedikit lelah dengan latihannya." jawab Tenten pasrah, hanya Hinata yang sabar mengajarinya materi di kelas tadi. Ia tak berharap banyak pada Ino yang kemampuannya 11 12 dengannya dan juga Haruno Sakura, gadis itu memang pintar tapi dia terlalu kejam untuk Tenten yang suka tak paham dalam urusan angka.

●○●○

Setelah makan malam dan membersihkan piring masing-masing, 4 orang gadis tadi tengah berkumpul di kamar Tenten. Gadis atletik itu berbagi kamar dengan Haruno Sakura, jadi jangan heran dengan kamar yang bercampur pink dan juga sedikit kesan maskulin.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Rebel ☾︎ 𝐒𝐚𝐬𝐮𝐇𝐢𝐧𝐚Where stories live. Discover now