𝐜𝐡 2

1K 219 24
                                    

𝓮𝓷𝓳𝓸𝔂

.

🌻
.

Warning for typos

.

"Sampai sini ada pertanyaan? Kalau tidak materi berikutnya tentang Kaisar akan kita buat kelompok."

"Sensei!! Biarkan aku satu kelompok dengan Hinata!"

"Sensei aku juga!!" 

Beberapa orang mengangkat tangannya, sejak awal pelajaran Hinata sudah menduga akan ada keributan untuk memilih kelompok. Hanya karena keluarganya masih berhubungan erat dengan Kaisar dan Shogun di zaman dulu Hinata menjadi rebutan para siswi di kelas. 

"Kalian sudah besar jadi sensei rasa bisa memilih anggota kelompok dengan baik jadi sensei rasa kalian bisa memikirkan bagaimana pembagian kelompoknya, kita sudahi pelajaran sore ini. Jangan lupa untuk mengikuti club yang kalian ikuti sehabis ini."

Setelah membungkuk pada guru sejarah itu seluruh siswi mulai memilih cara untuk membentuk kelompok, dan akhirnya mereka harus mengambil nomer yang sudah di tulis untuk menjadi 1 kelompok beranggotakan 4 orang itu. 

"Hinataaaa, kita satu kelompok!" seru Ino melambaikan nomer yang ia dapat. 

Beberapa orang mulai membereskan tas mereka, bersiap untuk kegiatan club yang wajib mereka ikuti. 

"Siapa itu?" seseorang bergumam melihat sosok asing di depan gerbang sekolah mereka. 

Seorang laki-laki dengan seragam sekolah berwarna hitam dengan sepeda yang terlihat cukup reot

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Seorang laki-laki dengan seragam sekolah berwarna hitam dengan sepeda yang terlihat cukup reot. Tentu saja hal itu menjadi tanda tanya besar, sekolah Seijo merupakan sekolah elit khusus perempuan. Bagi mereka yang tidak menginap diasrama biasanya di jemput dengan mobil atau berjalan kaki menuju stasiun, bukan dengan anak laki-laki dari sekolah lain dan lebih lagi dengan sepeda reot. 

"Ada apa Hanako?" Ino menyadari teman sekelasnya menatap keluar jendela sejak tadi. 

"Ada seseorang di depan gerbang"

Ino ikut berdiri di depan jendela, melihat apa yang Hanako amati sejak tadi. 

"Huh?? Bukankah itu seragam Oya?"

Telinga Hinata yang terasa gatal mendengar Oya segera menoleh pada Ino, padahal ia bersiap untuk club piano nya sore ini. 

"Oya?" gadis lain juga ikut mendekat pada jendela. Bersamaan dengan itu ponsel milik Hinata bergetar.

"Hinata? Aku di depan gerbang Seijo, apa kalian sudah pulang? Oh tentu saja sudah, beberapa orang melihat kearah ku sejak tadi"

Hinata lekas mengambil tasnya, mendekat pada jendela. Ia benar-benar terkejut melihat Sasuke yang dengan santainya duduk di sepeda di depan gerbang sekolah khusus perempuan itu. 

Rebel ☾︎ 𝐒𝐚𝐬𝐮𝐇𝐢𝐧𝐚Donde viven las historias. Descúbrelo ahora