𝐜𝐡 7

930 172 48
                                    


𝓮𝓷𝓳𝓸𝔂

.

🌻
.

Warning for typos, OOC, adult theme: nudity detail, NSFW, hash words, kissing detail, drug usages, underage  (under 20 years old) sex, underage drinking, smoking. 

.

Satu kata yang menggambarkan pagi Hinata.

 Kacau. 

Tenggorokannya sakit, kepalanya terasa berputar dan ia merasa sangat lelah bahkan saat it bangun tidur. 

Dengan susah payah Hinata bangun dari tidurnya. Ia tak kenal ruangan itu tapi ia ingat Sasuke bilang lelaki itu akan membawanya ke base. 

"Air putih?" 

Tangan Hinata meraih gelas yang dipegang Sasuke, ia meminum air itu dalam sekejap. 

"Tenggorokan ku masih sakit."

"Karena baru pertama kali menggunakan kokain akan seperti itu, nanti sore juga akan hilang, ini sementara makan permen pelega tenggorokan." 

Hinata membuka bungkus permen yang Sasuke berikan. Ia kemudian merebahkan diri lagi di atas tempat tidur itu, Sasuke menyusul merebahkan dirinya. Sedikit merubah posisi ke sebelah kiri, menghadap langsung pada Hinata yang menutup matanya kembali. 

"Aku lapar, kau ingin sesuatu? aku akan pesan delivery." Sasuke mengeluarkan ponsel di kantong celananya. 

"Apa saja, oh aku ingin sup terserah sup apa." jawab gadis itu masih memejamkan matanya.

"Aku pesan pizza saja kalau begitu."

"Apa restoran pizza memiliki sup?"

"Krim sup." jawab Sasuke santai. 

Setelah selesai memesan pesanannya Sasuke menaruh ponselnya di nakas samping tempat tidur dan menarik tubuh Hinata untuk mendekat pada tubuhnya. 

Hinata menahan tubuh Sasuke saat bertempelan dengan tubuhnya. "Pakai baju mu." ucap Hinata gusar. 

"Apa kau selalu gusar di pagi hari?" ejek lelaki itu dan memeluk Hinata, tak memperdulikan usaha Hinata yang ingin menjauhkan tubuhnya yang bersentuhan langsung dengan kulit telanjang Sasuke.

"Itu karena kepala ku masih pusing."

"Siapa suruh langsung mencoba kokain? Benda itu sangat kuat."

"Habisnya teman mu mengejek ku anak kecil." bisik Hinata. 

Gadis itu menarik nafas dalam, sepertinya Sasuke sudah mandi karena aroma yang wangi, seperti citrus dan sedikit sandalwoods. Dengan jahil gadis itu mencium selangka lelaki itu.

"Hey, kau sudah berani sekarang?"

"Kau wangi." ucapnya senang, dan terus menciumi bagian selangka lelaki itu. 

Tangan Sasuke sudah membelai tengkuk, punggung, pinggang dan terakhir bokong gadis itu, sesekali dengan gemas meremas bokong yang tertutup celana pendek berbahan wol tebal itu. 

"Sasuke, hentikan..." pinta Hinata setelah merasakan tangan lelaki itu tak beralih sejak tadi. 

"Tidak sebelum kau berhenti menciumi ku."

Hinata kemudian bangun dari posisinya, merapikan rambut yang sudah berantakan. "Apa kau punya sikat gigi tambahan?"

"Aku akan mencek di luar, Kiba dan Gaara biasanya membeli barang-barang seperti itu." 

Rebel ☾︎ 𝐒𝐚𝐬𝐮𝐇𝐢𝐧𝐚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang