Prolog - Kisah Baru Dimulai

1.3K 62 15
                                    

(Sudut pandang Rimuru)

"(menghela nafas)..."

Sudah 20 tahun berlalu sejak Perang Besar Tenma berakhir. Banyak hal telah berubah sejak itu. Tapi ada satu hal yang tidak berubah....

Kenapa aku harus terus melakukan pekerjaan ini?! Lebih baik aku bertarung dengan musuh-musuhku dan menghancurkan mereka lagi dan lagi daripada terus-terusan melakukan semua ini.

Bukan berarti aku maniak bertarung seperti mereka-mereka itu sih, tapi tetap saja... beri aku waktu istirahat.

"(menghela nafas)..."

Bagaimanapun, dunia telah damai sejak itu. Tidak ada konflik besar apa pun. Kami telah memperbaiki kerusakan akibat perang. Banyak jenis pembangunan baru sedang dilakukan di sana sini. Dan kami hidup dalam kemakmuran yang kami bahkan tidak pernah mimpikan di dunia ini.

Tapi sekarang, aku sudah melakukan pekerjaan kertas "sialan" ini hampir setiap hari selama 3 tahun berturut-turut.

Aku sudah bosan melakukan hal sialan ini. Aku ingin istirahat.

"Ciel, bisakah kau menggantikanku melakukan pekerjaan ini?" mohonku pada Partnerku. Tapi...

<< Maaf, Master. Itu adalah tugas Anda sebagai seorang raja. >>

Seperti yang kupikirkan. Aku harus meyakinkannya.

"Kumohon..." kataku dengan suara imut.

<< Tidak, >> katanya dengan dingin.

"Kumohon hanya satu ini... oke? Ini yang kali terakhir, oke?" kataku dengan suara lebih imut.

<< TIDAK! >> katanya dengan lebih dingin. Dan aku membayangkan dia berbalik dariku. Tidak ada hal lain {yang bisa kubayangkan} kecuali itu pada saat ini.

"(cemberut) Ya, ya, oke, aku melakukannya."

Ya, aku sudah melakukan ini selama ini. Tapi apa yang bisa kulakukan tentang itu? Seperti yang Ciel bilang, ini adalah tugasku sebagai seorang raja. Kenyataannya, kalau aku membandingkannya dengan pekerjaan para bawahanku, pekerjaanku termasuk mudah. Tapi tetap saja, hal itu memberi dampak yang sangat besar pada diriku.

Sebetulnya, Ciel bisa melakukan pekerjaan ini dengan kecepatan kilat. Tapi, akhir-akhir ini dia selalu menolakku. Kapan itu dia bilang, "Ini bukan cara yang optimal untuk menggunakan kekuatan saya," lalu setelah itu, dia tidak pernah lagi mau melakukan pekerjaan ini.

Betapa pun aku ingin memperdebatkan pernyataan itu, dia memang benar. Meski alasan sebenarnya adalah, aku tidak pernah menang debat dengannya.

Yah, pokoknya, aku bakal menyelesaikan pekerjaan ini dengan cepat, lalu langsung pergi ke rumah bergaya Jepangku yang cantik, dan bersantai. Aku benar-benar capek. Bukan secara fisik tentu saja, tapi secara mental. Dan aku ingin bersantai secepat mungkin.

***

Ah, rumah ini benar-benar sempurna untuk meredakan lelah mentalku...

Rumahku tidak pernah berubah sejak pertama kali aku menyuruh Mird untuk membangunnya, meski kotaku sudah mengalami perubahan drastis dan sekarang penuh dengan gedung-gedung pencakar langit seperti Tokyo. Tapi aku ingin mempertahankan rumahku, karena seperti yang kubilang tadi, itu adalah tempat sempurna buatku untuk bersantai.

Rumah ini punya lantai tatami yang bagus, buatku untuk menggulingkan tubuhku seperti bocah. Itu sangat nyaman. Rumah ini punya kebun besar dengan banyak tumbuhan dan bunga yang cantik. Dan tidak lupa, sebuah kolam kecil dengan air mancur bambu Jepang di atasnya.

The New Story - That Time I Got Reincarnated as a Slime! (Indonesian-translated)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang