Kisah Tambahan - PERHATIAN

471 28 1
                                    

[Tautan Terhubung]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Tautan Terhubung]

<< Perhatian. Nama saya Ciel, Partner dari Master. Saya memiliki izin dari sang 'penulis' untuk memberitahukan pada 'Anda' semua, bahwa mereka masih dalam sebuah trip, jauh dari komputer mereka. Penulisan kisah 'kami' tidak dapat dimulai saat ini. Mereka memohon maaf atas masalah tersebut. >>

"Hmm?" Rimuru mulai terbangun oleh Ciel yang berbicara di dalam pikiran mereka.

<< Namun mereka memiliki berita bagus bagi Anda semua. Bab-bab selanjutnya dari kisah kami akan berjudul 'Pagi', 'Dua Raja Agung', dan 'Sang Penerus'. Bab-bab tersebut akan dirilis setelah penulisan ulang besar-besaran dari kisah asli yang telah mereka ciptakan. >>

"Hmm? C-Ciel?" Rimuru mulai membuka mata mengantuknya. Dia jelas mendengar apa yang Ciel katakan.

<< Sehingga, saya berharap Anda menantikan 'Kisah Baru' kami. Selamat tinggal! >>

[Tautan Terputus]

(Sudut pandang Rimuru)

Hmm... Ciel berbicara dengan seseorang. Apa yang dia bicarakan, aku tidak mengerti apa pun. Dan kepada siapa dia berbicara, juga kenapa di tengah malam dan di dalam pikiran kami.

Apa-apaan yang baru saja terjadi....

"Ciel?" Aku membelai rambutnya untuk mendapat perhatiannya. Dia masih dalam pelukanku dan matanya terbuka lebar, menandakan kalau dia sudah bangun dari tadi.

"Master? Anda baru saja bangun?" Ciel sedikit terkejut melihatku terjaga sepenuhnya dan membelai kepalanya.

"Aku terbangun oleh pembicaraanmu di dalam pikiran kita. Tapi, kepada siapa kau berbicara, rasanya kau tidak berbicara padaku." Aku tidak peduli dengan apa yang dia bicarakan sebelumnya. Apa yang kupedulikan adalah kepada siapa dia telah berbicara di dalam pikiran kami.

"Tidak, Master. Itu hanya bayangan Anda."

(menghela nafas) Seperti Ciel yang biasanya, dan dia memberiku senyuman yang jelas mengatakan 'Lupakan saja hal itu.' Tapi, aku tidak menerimanya kali ini.

Aku bisa merasakan sedikit perasaan gelap memikirkan semua ini.

"Aku tidak akan menerima hal semacam 'itu hanya imajinasi Anda' lagi. Aku dengan jelas mendengarmu berbicara dengan orang lain. Siapa mereka?" Aku ingin tahu siapa mereka, dan kenapa Ciel berbicara pada mereka. Aku tidak tahu kenapa aku ingin mengetahuinya, tapi bagaimanapun aku ingin tahu terlepas dari perasaanku. Titik....

Ciel berbicara pada seseorang... selain aku, di dalam pikiran kami... di tengah malam....

Hanya itu yang bisa kupikirkan saat ini.

"...." Ciel hanya bungkam. Dia selalu seperti ini ketika terpojok. Dan dia mengalihkan pandangannya dariku.

"Ciel, jawab aku." Aku memberi Ciel muka serius dan berhenti membelai kepalanya. Dia akhirnya kembali menatapku lagi.

".... Master, ini masih tengah malam. Kita masih punya banyak hal untuk dilakukan besok pagi. Jadi, ayo lanjut tidur, oke?" katanya dengan muka serius dan bertekad. Aku bisa dengan jelas melihatnya jauh di dalam matanya. Tapi pada akhirnya, dia memberiku senyum ramah yang tulus.

Aku ingin tahu, tapi...
(menghela nafas) Dia tidak akan memberitahuku, benar????
Ahhh... terserah. Mungkin hal itu tidak begitu penting.

Dan kenapa aku merasakan perasaan tak menyenangkan sebelumnya, ketika dia berbicara dengan orang lain yang tidak kuketahui. Bukan berarti aku marah atau apa. Hanya saja...

Ah... terserah.... Terserah.... Aku tidak peduli lagi.... Lupakan saja....

"(menghela nafas) Terserah. Ayo tidur saja." Aku memeluknya lebih erat, dan bergerak lebih dekat padanya. Wajah kami benar-benar dekat sekarang. Aku bisa dengan jelas melihat wajah cantik dan menawannya tersenyum. Dia sedikit terkekeh saat aku melakukan ini.

"Selamat malam, Ciel," kataku sambil melonggarkan ekspresi dan emosiku.

"Selamat malam, Master."

Kami berpelukan satu sama lain dan mulai tidur kembali. Tapi, sebelum aku menutup mataku, aku bisa melihat senyuman bahagianya diarahkan padaku. Aku tidak tahu apa yang membuatnya bahagia, sih....

(terkekeh)...
Lupakan saja apa yang terjadi tadi.
Ciel selalu bersamaku, dan aku takkan pernah meninggalkannya.
Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan....

Aku mengeluarkan senyuman bahagia, kemudian pergi tidur.

(TRANSLATOR'S NOTES)

Di antara Bab "Dua Raja Agung" dan "Sang Penerus" sebenarnya ada satu bab lagi, "Pertempuran Langit dan Bumi". Tapi, karena bab ini ditulis sebelum bab-bab tersebut, ya sudahlah. Aku hanya harus menerjemahkan sesuai dengan isi bab tanpa mengubah apa pun.

The New Story - That Time I Got Reincarnated as a Slime! (Indonesian-translated)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang