Bab 17 - Hari Ketika Segalanya Berubah

508 23 27
                                    

Menambahkan "cinta" ke dalam persamaan itu sangat sulit...

Dan pastikan membaca kata penutup...

--------------------

(Sudut pandang Rimuru)

"Hoi! Rimuru! Rimuru!" Beberapa meter di depanku, seorang pria berkulit kecokelatan menghalangi jangkauan penglihatanku, yang sekarang hanya udara bagiku karena pikiranku tidak ada di situ untuk memahaminya. Dan suara yang dia arahkan padaku, bahkan tidak masuk ke gendang telingaku sehingga aku tidak mendengarnya.

Semua yang kupikirkan adalah cara menyelesaikan masalah kami....

Tubuhku bahkan tidak berani memberikan detakan dari kelima indraku dan persepsiku kembali ke otakku....

"Saudara!" Dua tangan besar menjepit tubuhku di lenganku. Mata keemasan yang hampir sama denganku memenuhi sebagian besar penglihatanku, dan suara yang sama dengan yang sebelumnya akhirnya melewati otakku.

"Ah—Veldora, apa kabar?" Aku tersentak keluar dari pikiranku yang kacau, dan kembali ke dunia di mana aku berada.

Orang yang membuat hal ini mungkin, saudaraku, Veldora, segera meraih lenganku dengan tangannya dan kuat, dan memaksaku meninggalkan Ciel yang sedang bersama Shizu-san sekarang. Veldora terus menarikku, hingga kami sampai ke sebatang pohon beberapa meter dari mereka, tapi aku masih bisa melihat Ciel di sudut mataku. Di bawah bayang-bayang daun yang melindungi kami dari sinar matahari yang panas di tengah hari, aku berbicara dengan Veldora.

"Setiap orang jadi khawatir, tahu. Apa yang terjadi pada kalian berdua? Apa karena pertanyaan Shizu pada Ciel kemarin?" tanyanya padaku dengan raut sedikit cemas, yang sangat jarang dipasang olehnya.

Dan dengan kata-katanya, ingatan-ingatan yang terblokir selama ini sebelumnya, dan penglihatan penuh ke keseluruhan kota dari persepsiku, semuanya masuk ke dalam pikiran, dan aku akhirnya menyadari apa yang aku dan Ciel tak sengaja ciptakan karena keadaan kami. Sama seperti yang Veldora bilang, mereka semua, para anak-anak hingga para orang dewasa, para warga sampai para eksekutif, di seluruh kota, memasang ekspresi tegang. Mereka semua khawatir tentang apa yang terjadi di antara kami.

Beberapa bahkan memengaruhi pekerjaan mereka, seperti Shuna yang berhenti menjahit dengan Garm dan Dord, serta Shion yang tidak bersemangat meninggalkan tentaranya sendiri. Mereka berdua adalah mereka yang mungkin tahu apa yang sebetulnya terjadi sama seperti Shizu-san, sebuah pertanyaan yang memulai semua ini, seperti yang Veldora katakan baru saja. Akan tetapi, satu-satunya hal yang bisa kuambil dari semua ini adalah...

Apa yang sudah kulakukan? Jika saja aku menyelesaikan masalah ini segera... semua hal sebelumnya tidak akan terjadi sejak awal...

Para warga kami tidak akan terpengaruh pula...

Ini semua salahku.... Aku harus menemukan solusi nyata segera, tapi...

...

"B-begitu, kau mengetahuinya juga...." kataku dengan suara lemas, sementara tulang belakangku perlahan bergeser dari batang pohon di belakangku, ke tanah, duduk di atas tanah penuh rumput.

"Itu sebagian karena hal itu, tapi ada suatu 'insiden' kecil terjadi yang berubah menjadi seperti ini sekarang." Duduk di atas rumput di bawah pohon, dengan ekspresi terluka aku mengatakannya dengan sedih, dengan kepalaku menunduk ke tanah. Veldora kemudian mengambil tempat duduk di depanku.

"Aku percaya kau tidak mau memberitahuku cerita penuhnya," katanya dengan nada serius, menatapku tajam-tajam ke mataku yang tetap terus memandangi tanah.

"Maafkan aku, Veldora. Aku tidak berpikir aku bisa melakukannya." Aku tidak mau membicarakan apa yang terjadi. Menyakitkan melihat kembali, mengingat situasi kami sekarang karenanya.

The New Story - That Time I Got Reincarnated as a Slime! (Indonesian-translated)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang