Bab 2 - Bawahan Pertama

729 39 2
                                    

(Sudut pandang Rimuru)

Kami butuh beberapa hari untuk keluar dari gua. Itu karena kami berjalan dengan langkah lambat. Veldora sudah membaca setumpuk manga sekarang. Ciel juga kelihatannya menikmati perjalanan kecil ini. Kami berbicara tentang beberapa hal sepanjang jalan. Tidak ada monster yang menyerang kami karena auraku sangat menakuti mereka.

Juga, aku merasa Ciel sudah tahu apa niat asliku. Betapa blak-blakannya mulut yang kupunya ini. Tapi, dia tidak pernah menanyaiku tentangnya.

Meski begitu, aku masih tidak tahu bagaimana cara membuatnya bahagia.

Sekarang, kami telah sampai di gerbang masuk gua. Aku mengurangi kebocoran auraku sehingga tidak akan terlalu mempengaruhi para goblin. Veldora memutuskan untuk berhenti membaca manga dan hanya mengikuti kami melewati hutan.

"Jadi apa yang kalian rencanakan untuk dilakukan, Rimuru, Ciel?" tanyanya pada kami. Dia hanya berjalan di belakang selama ini.

"Kita akan menjelajahi hutan ini. Mungkin kita akan menemukan sesuatu yang menarik," kataku padanya. Aku tidak mau dia tahu bahwa tujuannya adalah untuk menemukan para goblin.

"Baiklah, kalau begitu aku akan mengikuti kalian," katanya terlihat tidak tertarik.

"Dan Veldora, jangan menyebabkan keributan dan {jangan} berkeliaran. Jika tidak aku tidak akan memberimu manga lagi," kata Ciel padanya dengan nada dingin.

"Oke, oke, Ciel. Kau tidak perlu mengancamku. Aku hanya akan mengikuti kalian berdua. Aku janji," tanggapnya kepada Ciel. Dia terlihat sedikit terancam olehnya.

"Bagus kalau begitu," katanya dan kemudian mengabaikannya {Veldora} setelah itu.

Hmm... aku penasaran kondisi hutan sekarang ini. Baru beberapa hari berlalu setelah kami membebaskan Veldora tidak seperti dulu yang memakan waktu 3 bulan untuk bertemu Veldora, kemudian satu bulan lagi untuk keluar dari gua. Mungkin Ciel lebih tahu dariku.

"Ciel, bagaimana keadaan hutan sekarang ini?" tanyaku padanya di dalam pikiran terintegrasi¹ kami, sehingga Veldora tidak akan tahu.

<< Keadaan hutan hampir sama dengan yang dulu, Master. Para direwolf ² telah menyerang para goblin, tapi korbannya lebih sedikit dari yang terakhir kali. Dan juga, para trio petualang masih belum datang untuk menginvestigasi hilangnya Veldora, tapi mereka telah ditemukan mencoba memasuki hutan, >> katanya.

Jadi tidak terlalu berbeda dari yang terakhir kali, meski garis waktunya berbeda. Beruntung aku...

"Bagus, kalau begitu kita bisa membangun kota kita lebih cepat sekarang. Tapi, apa para direwolf akan menyerang desa goblin malam ini?" Aku baru saja menyadarinya. Kalau para serigala tidak menyerang desa malam ini, maka akan canggung jadinya.

<< Ya. Mereka telah ketahuan di dekat desa menunggu malam tiba, untuk menyerang desa goblin. >>

Yes!³ Keberuntungan sekali lagi ada di pihakku.

"Baiklah, kalau begitu ayo pergi ke desa goblin. Aku juga berencana menyelamatkan ayah Ranga kali ini," kataku padanya. Menyelamatkan ayah Ranga akan bagus.

<< Baik, Master, >> tanggapnya dan kami mengakhiri pembicaraan kami.

Sepertinya kami bisa melakukan hal yang sama seperti terakhir kali. Bahkan meski timeline-nya berbeda dari terakhir kali, tidak banyak yang berubah. Sekarang, aku berencana menyelamatkan ayah Ranga. Aku punya beberapa cara untuk melakukannya.

Hmm... mungkin nanti ayah Ranga bisa jadi serigalanya Ciel. Ya, itu ide bagus...

Yah pokoknya, ayo pergi ke desa, yuk.

The New Story - That Time I Got Reincarnated as a Slime! (Indonesian-translated)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang