Bab 13 - Penghakiman Takdir

511 32 17
                                    

Seperti yang aku {Kirikachan01} katakan kemarin, ini adalah bab selanjutnya.

Bab paling panjang dan mungkin paling favoritku sejauh ini. Semoga kalian menyukainya...

Dan biarkan kapal {alias ship} berlayar lebih jauh dari sebelumnya....

-------------------------

(Sudut pandang Ciel)

Sekeliling telah gelap. Malam telah melahap sepenuhnya. Tidak ada cahaya kecuali cahaya terang yang kota miliki, cahaya berwarna-warni dari klaster {bintang}, cahaya kecil tak terhitung yang khas di langit malam yang gelap, dan cahaya putih cantik dari bola malam yang indah. Satu-satunya suara yang bisa kami dengar adalah dari kota hidup yang belum tidur, dan aliran angin malam yang sepoi-sepoi di sekitar kami.

Di tebing yang menghadap kota yang tidak dipenuhi oleh apa pun kecuali monster yang sebagian besar manusia selalu benci, berdirilah sebatang pohon kesepian di mana kadang-kadang dua dewi menghabiskan waktu mereka sambil memandangi kota mereka yang indah yang mereka bangun dengan rakyat tercinta mereka. Tapi sekarang, yang berdiri di samping pohon kesepian itu bukanlah para dewi.

Dia adalah seorang wanita dari ras manusia, memakai pakaian putih, celana hitam ketat, dan sepasang sepatu putih. Dia juga memakai lengan baju di lengannya, sarung tangan putih di tangannya, dan jubah putih panjang melingkari lehernya menutupi punggungnya. Terlepas dari jubah putih itu, tergantung di punggungnya sebilah pedang bermata tunggal dengan sarung merah dan emas menyerupai api yang membara.

Penampilan wanita ini sendiri adalah seorang figur perempuan yang bagus, kulit putih salju, dengan rambut hitam panjang mencapai dadanya, sepasang mata beriris hitam namun diikuti tanda merah bekas terbakar di bawah salah satu matanya. Wajahnya jarang ditemukan karena tidak asli di dunia ini. Itu adalah wajah orang Jepang yang cantik dengan ekspresi menyenangkan yang hangat. Dia adalah seorang wanita muda yang terlihat seperti berumur 20-an, tapi hanya di luar. Di dalam, dia adalah seorang wanita tua yang menua melebihi umur 70-an. Terlepas dari umur aslinya, siapa pun yang melihatnya, akan dengan mudah terpesona kecantikannya.

Akan tetapi, dari penampilan itu saja, siapa pun bisa menduga bahwa wanita ini bukan seorang manusia biasa. Dan itu benar. Dia adalah semacam legenda di mata manusia. Dia yang memiliki gelar "Conqueror of the Flames"¹ karena betapa hebatnya dia menggunakan kekuatan elemen api yang berasal dari Roh Superior Api yang hidup di dalam tubuhnya. Dia aktif sebagai seorang petualang puluhan tahun yang lalu, tapi suatu hari dia menghilang, dan sekarang dia muncul kembali di tengah di mana sebagian besar para monster hidup, Hutan Agung Jura.

Tidak ada yang tahu kenapa dia tiba-tiba muncul lagi, telebih di tempat aneh seperti hutan ini. Pasti ada satu dua alasan kenapa dia di sini. Tidak ada siapa pun kecuali sepasang dewi cantik yang terlihat identik yang tahu alasan-alasan itu. Dua dewi ini memiliki penampilan yang hampir sama dengan wanita ini, tapi tanpa ciri wanitanya, meski dikompensasi dengan penampilan mereka yang terlihat lebih cantik dan imut sangat banyak kali. Itulah kenapa mereka bisa dengan mudahnya disalahpahami sebagai sepasang dewi yang turun dari Surga. Tapi, mereka memanglah Keberadaan Ilahiah, dua keberadaan yang dikenal sebagai Yang Terkuat di dunia asli mereka.

...

Dewi-dewi ini adalah aku dan Master...

Dan wanita itu adalah... dia yang ditakdirkan untuk Masterku... Shizu....

...

Master dan aku berjalan ke tebing, mendekati Shizu yang mengamati kota kami di bawahnya. Dia tidak menggunakan topengnya, sehingga kami bisa melihat wajah cantiknya disinari cahaya bulan yang indah. Master yang melihatnya setelah waktu yang sangat lama, membuat mulutnya sedikit ternganga, tampaknya terpesona kecantikannya.

The New Story - That Time I Got Reincarnated as a Slime! (Indonesian-translated)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang