PART 34

8.5K 1K 74
                                    

Ayangiek bantu follow komen sama votenya juga ya biar semangat nulisnya. . . Jangan jadi silent reader atuh ih cubit nih yaa. Oke oke btw jaga kesehatan ugha ya jangan keluar rumah kalo ga ada keperluan khusus. Love u all. Btw maaf jarang up cepet 😭

Yang lupa alur baca dari awal lagi ehek



Jaehyun yang sedang beradu argumen bersama sang ayah, mendebatkan masalah pernikahan Jaehyun dengan Chaeyeon.

"Appa tak ingin tahu menahu dari mana asalnya pria itu dan yang appa inginkan kau menikah dengan Chaeyeon"

"Huft... berapa kali sudah ku katakan aku tak akan menikah dengannya"

"Apakah kau ingin seluruh harta mu di ambil kembali?" Yunho menarik nafasnya berat "pikirkan kembali"

"Oh seluruh hartaku? Bahkan dari seluruh aset ku dan seluruh properti yang ku miliki hanya 10% yang kau berikan, apakah kau tidak mengingat itu tuan Yunho?"

Yunho terdiam sejenak "jika sudah maka saya harus undur diri" Ujar Jaehyun kemudian bangkit dari duduknya dan melangkahkan kakinya untuk pergi meminggalkan Yunho di sana

"JUNG JAEHYUN"

Jaehyun menghiraukan panggilan dari Yunho dan meneruskan jalannya, ia berjalan menuju arah suara yang sangat ia kenali di telinganya yang tak lain adalah suara Taeyong. Melihat Taeyong asik berbincang dengan ibunya membuat senyuman terukir di wajah Jaehyun

"Saatnya pulang" ujar Jaehyun dari kejauhan membuat Jeno dan juga Mark berlarian ke arahnya

"Sudah selesai berbincang dengan appamu jae?" Tanya Yoona

"Ya sudah"

"Bagaimana hasilnya"

"Ya kau tahu dia pria keras kepala dan pemaksa" ujar Jaehyun sembari menyedukan pandangannya

"Eomma akan membantu sebisanya ya sayang... ah Taeyong pria yang baik, kau harus menjaganya ya" ujar Yoona yang dibalas anggukan oleh Jaehyun

"Tentu"

Jaehyuj melirik ke arah Taeyong "kalau begitu aku pulang dahulu" ujar Jaehyun kepada Yoona

"Kami pamit "

"Berhati hati lah di jalan"

Mereka menuju mobil yang terparkir di halaman rumah tersebut. Selama perjalanan Jaehyuj menanyakan apakah Taeyong ingin mampir ke suatu tempat tetapi hanya gelengan kepala menandakan Taeyong tak ingin pergi kemana-mana

Setelah sampai di halaman rumah milik Jaehyun, ia langsung memakirkan mobilnya di halaman rumahnya. Taeyong langsung turun dan masuk kedalam. Jaehyun hanya terdiam melihat tingkah Taeyong. Jaehyun berfikir mungkin Taeyong masih memikirkan perkataan Ayahnya tadi

"Jeno...Mark kalian langsung masuk menuju kamar ya"

"Baik daddy"

Jaehyun langsung menyusul Taeyong ke kamarnya. Ia melihat Taeyong sedang terduduk di pinggiran kasurnya "masih memikirkan yang tadi?" Tanya Jaehyun

Taeyong hanya melirik ke arah Jaehyun dan kembali mengalihkan pandangannya dari Jaehyun. Jaehyun menghampiri Taeyong yang sedang terduduk dengan tatapan kosong

"Sayang... dengarkan aku, apapun yang di katakan appaku itu hanya sebatas emosinya" ujar Jaehyun sembari mengusap pipi Taeyong

"Tapi-"

"Tak ada tapi tapian... kau juga akrab dengan ibuku...bagaimana bisa?" Tanya Jaehyun

"Ntahlah eomma mu sangat baik" ujar Taeyong

"Hmm kalau begitu satu izin telah terpenuhi bukan?" Taeyong mentap Jaehyun sembari menyipitkan matanya "heum? Maksudmu?"

Jaehyun tak membalas perkataan Taeyong tetapi ia hanya mengecup bibir Taeyong "ingin mandi bersama agar meredakan pikiranmu?"

Taeyong menggelengkan kepalanya dengan cepat, ia tahu bila nanti mandi bersama maka Jaehyun akan kelepasan dan tidak bisa menahan nafsunya "apakah kau bekerja hari ini?" Tanya Taeyong "tidak sepertinya, lagipula kantorku banyak yang mengurus"

"Bolehkah aku memelukmu seharian?" Tanya Taeyong dengan wajah polosnya

"Tentu saja...ah jika di ingat ingat dahulu kau sangat kasar dan tak ingin sentuhan dariku"

"Ya sudah tidak jadi" ujar Taeyong yang membuat Jaehyun gemas akan sikapnya

Jaehyun membaringkan tubuhnya di atas kasur Taeyong "kemarilah" ujar Jaehyun

"Tidak jadi"

"Lee..."

"Ish baiklah"

Dengan terpaksa Taeyong membaringkan dirinya di sebelah Jaehyun tetapi ia batasi dengan bantal lagi karna ia tak Jaehyun meraba tubuhnya, ah sebenarnya bukan Taeyong tak mau tetapi ia hanya malu saja buktinya Taeyong menginginkan memeluk Jaehyun seharian

"Kenapa harus di batasi ini?" Tanya Jaehyun sembari menyingkirkan bantal tersebut, ah bukan menyingkirkan tetapi membuangnya sembarang dan menarik tubuh Taeyong kedalam dekapannya

"TUAN!"

"Nama ku Jaehyun"

Taeyong berusaha melepaskan pelukan Jaehyun yang semakin erat "Tuan Jung kumohon lepaskan"

"Aku tak mendengar apapun"

"Ish Tuan! Lepaskan!"

"Aku katakan aku tak mendegar apapun"

Rasa kesal sudah menyelimuti Taeyong akibat perbuatan Jaehyun, niat usil muncul dari benaknya membuat Taeyong tak ragu untuk melakukan ide usilnya ini

"Daddy lepaskan..." ujar Taeyong dengan pelan namu terdengar jelas oleh Jaehyun

"APA?! KAU MENGATAKAN APA?!"

"Ish makanya lepaskan kau tahu! Aku kehabisan nafas!" Ujar Taeyong kesal

"Oh Lee maafkan aku apabila kau di terkam oleh seekor harimau" ujar Jaehyun yang kini sudah merubah posisinya, ya Jaehyun sudah berada di atas tubuh Taeyong menopang tubuhnya dengan kedua tangannya agar tak terjatuh dan menimpa di tubuh si mungil ini

"YAK! JUNG JAEHYUN"

"Tak ada kata penolakan hari ini... kau yang memberikan mu pertanda bahwa aku di bolehkan untuk menyantap buruanku"

"M-maksudmu??"

TBC

WAH AYANGIEK LAMA TAK JUMPA... maaf slow up dikarnakan ada beberapa kajadian yang menimpa saya tetapi saya belum jadian sama jeno itu semakin membuat saya sedih😭

Eniwes baswey thank you for 1,9 k follnya yaa maaci udah mau baca cerita acu

See you in lusa

See you in lusa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Addicted ((jaeyong))Where stories live. Discover now