Prolog

728 14 1
                                    

Tringg_tringg_tringg

Pagi hari telingaku sudah pecah saat mendengar nada alarm yang ku buat. Pukul sudah menunjukkan pukul 06. 30 pagi oh shit! Aku kesiangan.
Ku lempar selimut yang awalnya menutupi tubuhku kasar dan beranjak pergi ke dalam kamar mandi dan bersiap-siap untuk pergi ke sekolah.

Hari ini adalah hari yang spesial dan istimewa bagi gadis berambut kepang itu, karna hari ini adalah hari pertama ia menginjakan kakinya untuk pendidikan di sekolah yang terkenal favorit di kalangan remaja itu.

Gadis itu selalu keluar dengan matanya yang selalu tertutup oleh kaca mata bulat miliknya itu, dia bernama Adelina.
Adelina adalah sosok wanita yang sederhana yang luar biasanya ia tidak peduli dengan ocehan dan ecengan-ecengan orang sekitarnya tentang dirinya.
Setiap pulang/pergi Adelina selalu menaiki sepeda miliknya itu, hanya sepeda lah satu-satunya harta berharga miliknya.

Sesampainya di sekolah SMA Jakarta High School, Adel memakirkan sepeda nya di tempat parkiran dan berlari masuk ke dalam sekolah.
Jantung gadis itu berdetak  kencang saat melihat semua orang sudah berbaris di sebuah ruangan (Aula). Dengan langkah berat dia melangkah kan kakinya masuk, tapi tiba-tiba saja sebuah teriakan seseorang berhasil membuat gadis itu terkejut dan melihat ke arah suara itu.

Pria bersetelan jas merah itu berjalan ke arah Adel dengan tatapan datarnya itu. Adel menelan salivanya susah payah saat melihat pria itu berjalan ke arahnya.

" Lo siswa baru?" Tanya pria itu datar

" I...iya,"

" Apa lo punya jam? Lihat jam berapa sekarang,"

Adel melingak-linguk mencari jam dinding dan menemukan jam yang menunjukkan jam 7.59.

" Jam 7. 59," jawab Adel gugup

" Lo telat 1 jam," ucapnya ngegas

" Lo disini untuk belajar tapi lo datang ke sekolah jam segini? Mau jadi apa lo?" Tandasnya

Semua orang memerhatikan mereka. Adel hanya menunduk tak berani menatap wajah seniornya, dirinya mengaku salah dan meminta maaf. Dan untungnya senior itu berbaik hati dan mengizinkanku masuk barisan. Dengan satu syarat untuk Adel tidak telat lagi dan jika sampai itu terjadi maka Adel harus mendapatkan konsekuensi nya.

Adel masuk barisan dan bernafas lega saat dirinya sudah melewati kejadian tadi. Namun, tiba-tiba saja ada seorang wanita cantik yang berada di sampingnya dan menyapa nya ramah.
Adel hanya balik tersenyum ramah kepadanya, dia memperkenalkan dirinya kepada Adel begitu juga sebaliknya. Dia bernama Irene, dia sangat sempurna wajahnya yang cantik, senyumannya yang manis, rambutnya yang lurus terurai ahkk siapapun jodohnya pasti beruntung karena mendapatkan nya.

......

Skip!

Pukul sudah menunjukkan waktu untuk istirahat. Seperti biasa Adel selalu membawa bekal roti buatannya dan memakannya seorang diri saat jam istirahat berlangsung, saat sedang menikmati rotinya itu tiba-tiba saja seseorang tiba-tiba datang dan mengagetkan Adel hingga membuat Adel tersedak.

Orang itu adalah Irene, Irene datang mengagetkan Adel dan langsung duduk di samping Adel.
Adel hanya diam tak berbicara sedikit pun, Adel hanya berpikir heran kenapa Irene duduk di sampingnya? Dia sangat cantik dan bisa di bilang sempurna, tapi kenapa dia duduk disini bersama dirinya?...
Itulah yang ada di dalam pikiran Adel saat ini dengan kegiatan makan masih berlanjut.

" Adel kamu tidak mengajakku makan bareng?" Tanya Irene

" Aku sudah terbiasa makan sendiri hehehe," jawab Adel dengan tawa hambarnya itu

STAROù les histoires vivent. Découvrez maintenant