STAR_10

195 6 3
                                    

Di dalam tenda terlihat dua sejoli itu yang masih enggan membuka mata. Setelah berhasil membawa Adel dari dalam hutan dengan jerit payahnya itu, Marvin langsung beristirahat di dalam tenda yang disana ada Adel yang juga masih belum sadar karna.

Kedua kelopak mata itu perlahan terbuka dan mengerjap-ngerjap menyesuaikan dengan cahaya di sana, kedua netra itu kini menangkap sosok pria yang tertidur pulas di sebrang sana.

" Adel lo udah bangun?"

Suara tiba-tiba itu berhasil mengalihkan perhatian Adel. Adel hanya mengangguk pelan sebagai jawaban.
Vino sigap menghampiri dan membantu Adel saat melihat Adel yang hendak bangkit dari tidurnya, setelah mendapat posisi yang benar. Vino memberikan sebuah mangkuk berisi bubur kepada Adel, sontak hal itu membuat Adel sedikit terkejut karna tidak biasanya Vino bersikap baik kepadanya.

" Kenapa natap gw seperti itu? Apa ada yang salah dari gw?"

Adel mengeleng dan memakan satu sendok bubur itu. Tapi, tiba-tiba saja Vino menempelkan tangannya ke dahi Adel, sontak hal itu mendapat tepisan kecil dari Adel.

" Kamu kenapa sentuh-sentuh aku?" Terlihat jelas dari nada Adel yang tidak suka dengan sikap Vino kepadanya.

" Jangan kegeeran jadi orang. Gw hanya mau liat kondisi lo, kalo lo ngedrop lagi siapa yang di repotin. Gw lagi kan?" Gubris Vino sedikit ngegas

" Aku baik kok,"

" Tapi bagaimana kondisi nya?" Vino mengikuti arah mata Adel yang melihat ke arah Marvin yang tertidur pulas disana.

" Dia laki mana mungkin dia lemah!" Jawab Vino tegas dengan nada yang sedikit tinggi agar si sang empu mendengar.

" Aku makan bubur. Belum tentu dia makan kan?" Tanya Adel sembari menatap Vino.

" Dia bisa makan sendiri,"

" Tapi dia juga sedang sakit. Karna aku dia seperti ini, aku akan memberikan bubur ini kepadanya,"

Adel bangkit dan hendak menghampiri Marvin. Tapi, tiba-tiba saja Vino menahan lengan Adel dan menyuruhnya untuk tetap duduk. Susah payah dirinya membuatkan bubur itu untuk Adel tapi setelah jadi dia malah memberikan bubur itu ke orang lain? Cih... Tidak tau terima kasih.

Adel membangun kan Marvin hati-hati agar si empu tidak marah saat bangun. Kedua mata itu perlahan terbuka dan memposisikan dirinya dengan posisi duduk, Adel memberikan bubur itu ke tangan Marvin dan Marvin hanya menatapnya datar.

" Ini dari Kak Vino untuk kakak," Ucap Adel

Empat mata elang itu saling bertatapan datar.

" Tapi maaf tadi aku memakannya satu suap. Tapi aku tidak mengacaknya kok, aku ambilkan sendok baru," 

Adel bangkit dan pergi untuk mengambil sendok baru dan memberikannya kepada Marvin. Marvin memakan bubur itu hingga habis tak tersisa di depan Adel juga Vino, tapi di sana terlihat dengan jelas tangan Vino yang mengepal.

Marvin hanya tersenyum kecil saat melihat kepalan tangan itu. Marvin tau jika bubur itu sengaja Vino buatkan untuk Adel, tapi ntah kenapa Marvin malah memakannya tidak membiarkan Adel makan sedikitpun.

" Kurang ajar nih bocah. Gw buat itu buat Adel bukan buat lo bego!" Batin Vino menggerutu kesal.

" Yah Del bubur lo habis gw makan. Sekarang lo makan apa?" Ucap Marvin berpura-pura seakan terkejut dengan apa yang ia lakukan

" Nggak papa kak. Aku nggak nafsu makan, kakak udah makan aja udah cukup buat aku kenyang heheh," Kekehan Adel dengan menampilkan deretan gigi putihnya itu.

STARWhere stories live. Discover now