STAR_18

136 6 0
                                    

Setelah 15 menit berlalu. Adel dan Delima keluar dari kamar, semua orang melongo termasuk Marvin saat melihat penampilan Adel saat ini.

 Adel dan Delima keluar dari kamar, semua orang melongo termasuk Marvin saat melihat penampilan Adel saat ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Marvin yang awalnya minum terhenti saat melihat penampilan Adel yang cantik saat di make over oleh Delina.

Marvin yang awalnya minum terhenti saat melihat penampilan Adel yang cantik saat di make over oleh Delina

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Alvin yang melihat ekspresi wajah putranya hanya menepuk pelan pundak putranya berniat menyadarkannya. Alvin pria normal jadi ia bisa tau bagaimana perasaan putranya saat ini saat melihat seorang gadis yang cantik berada tepat di depannya.

Sedangkan Jessi berdecak kesal saat semua orang terus memuji-muji kecantikan Adel dan tidak terima saat kecantikan nya kalah dengan kecantikan Adel.

" Ehemm udahlah dia cantik, baik apalagi yang kurang?" Seru Alvin

" Papah ngomong apa?"

" Gini papah tau dari ekspresi wajah kamu. Kamu pasti suka kan sama Adel? Lalu kenapa belum menembaknya?" Goda Alvin kepada putra semata wayangnya

" Apaan si pah emang Marvin polisi pake nembak segala," ucap konyol Marvin

" Maksud papah bukan nembak pake pistol bego. Astaga baru tau gw ternyata gw punya anak lemot kaya gini," celetuk Alvin sembari mengelus dadanya

Delina menarik Adel duduk di sofa panjang itu. Marvin membuang muka kearah lain karena nyatanya dia tidak sanggup berlama-lama menatap wanita cantik yang sekarang ada di depannya.

Alvin menyenggol putranya berniat menggodanya. " Ekhem Vin Adel ada disini, tadi nanyain." Goda Alvin berhasil membuat Marvin tersentak kaget dan malu akibat perbuatan ayahnya.

Alvin menarik Delina pergi menjauh dari mereka. Semua tampak dalam situasi hening namun tak berselang lama keheningan itu pecah saat kala Adel membuka suara.

" Maaf karena kehadiran ku acara adik kamu berantakan. Kamu tenang saja aku tidak akan berlama-lama disini, setelah acara selesai aku akan cepat pergi,"

Marvin yang awalnya menatap ke arah lain kini malah menatap orang yang sedang berbicara kepadanya. Marvin mengerutkan keningnya tak mengerti dengan ucapan Adel. " Apa maksud kamu? Apa aku menyuruhmu pergi?" Tanya Marvin dingin

STARWhere stories live. Discover now