Butterfly Effect

166 16 0
                                    

Just come over and sit next to me , and I'll take you high, high, high

Happiness is like butterfly

I see butterfly in your eyes, everytimes they meet him

I see butterfly above your head when you are with him

I see Butterfly at your stomach when he plant the seed to you....

:):

"Sudah jangan menangis, mana anak mommy yang hebat." Tangan Changkyun ditepis.
"Kenapa sih mommy aku laki laki?!, temen ku mommynya perempuan semua!," Changkyun terdiam.
"Jaeson, mama-." Putra Changkyun kala itu menangis keras, tapi hati Changkyun benar benar sakit kala itu.
"Kenapa mama laki laki?, kau bukan mommy ku!!." Kemudian pintu terbuka memperlihatkan hyungwon yang datang dengan tergopoh-gopoh.

"Chae Jaeson!!!." Changkyun tak pernah melihat suaminya berteriak hingga membuat putranya terdiam. Wajah marah hyungwon membuat Changkyun takut, hingga menghentikan suaminya itu. "Hyung sudah, maafkan mommy. Mommy tak akan menjemput mu lagi, sekarang mandi dan kemudian makan ya." Jaeson umur 8 tahun langsung berlari ke kamar. Hyungwon langsung memeluk istrinya yang kemudian menangis di dadanya.

"Hyung, maafkan aku." Hyungwon tak pernah tahu hal ini akan terjadi. Ketika Jaeson akan diejek karena lahir dari seorang pria, dia tak akan menyangka putranya akan membuat mommynya menangis. "Tidak sayang, mari kita istirahat dulu."

Apa salahnya orang tua menjemput putranya dari sekolah, "maafkan aku Hyung, aku tak seharusnya menjemput Jaeson. Maaf." Hanya kalimat itu yang keluar, hyungwon juga salah.ia seharusnya memberi pengertian kepada putranya bukan malah marah.

Dari dia kecil sampai umurnya yang ini. Jaeson baru kali ini melihat Daddy-nya sebegitu marah, matanya menyalang Dan memburu. Yang harus dilakukan kali ini adalah minta maaf, padahal mommy tadi dengan bahagia menjemput dia. Malah ia datang dengan marah marah.

:):

"Waktunya makan,"ucap Daddy hyungwon Tanpa membuka pintunya. Padahal mommy biasanya akan izin masuk dan menggendong Jaeson sebelum makan. "Dimana mommy?." Tanya Jaeson saat melihat kursi di meja makan di isi, hanya Daddy saja. Padahal biasanya mommy akan mengambilkan makanan, memotongkan daging untuknya.

"Kenapa?, Dia bukan mommy mu lagi kan?." Jaeson menunduk, ayahnya makan tanpa bicara dan kemudian pergi mencuci piring. "Habis makan cuci piring!." Saat uncle shownu bilang marah Daddy-nya sangat mengerikan, harusnya Jaeson mempercayai hal itu. Daddy-nya mengambilkan makan dan dibawa ke kamar. Kenapa ?, Apa mommy yang makan dikamar?.

Jaeson belum pernah mencuci piring tanpa bantuan mommy nya, kini dia menarik kursi. Dan berdiri diatasnya, saat sudah selesai ia melihat sebuah foto yang dipasang di pintu kulkas. Foto itu katanya diambil ketika Jaeson lahir.

:):

"Hiks, hiks, Hyung. Jaeson... Maafkan mommy hiks...hiks..." Hyungwon bangun dan melihat istrinya sedang mimpi buruk.
" Hei sayang, aku disini." Mata Changkyun terbuka sedikit dan menemukan suaminya sedang menatap dirinya. "Jaeson, aku ingin lihat Jaeson. Putraku..." Hyungwon tak pernah mengerti istrinya itu, walau saat sakit masih ingin mendahulukan orang lain.

Walau akhirnya hyungwon membawa istrinya untuk melihat putranya, yang sedang tertidur. Tanpa mematikan lampu, dan memakai kaus kaki terbalik. Pandangan Changkyun sangat teduh saat melihat putranya, hyungwon mencintai tatapan itu.
"Sudah, nanti dia terbangun."

"Tapi aku belum memberinya kecupan selamat malam Hyung." Hyungwon lupa akan hal itu. Ia terlalu sibuk dengan mengurus Changkyun yang sakit. "Baiklah, satu kecupan saja." Hyungwon kemudian mematikan lampu kamar. Dan pergi dengan Changkyun, kejadian tadi sore benar benar membuat istrinya langsung sakit.

"Tidur lah, kau harus cepat sembuh." Changkyun mengangguk, dan tersenyum saat hyungwon mencium dahinya. Hyungwon juga besok harus berganti menyiapkan sarapan dan makan siang putranya. "Hyung selamat malam," hyungwon tertawa kecil melihat istrinya yang kecil itu. Jika saya Changkyun tak sakit mungkin dia sudah menyerang istrinya dahulu.

:):

Jaeson aslinya sudah menyiapkan surat permintaan maaf ke mommynya, tapi dia tak berani untuk memberikan secara langsung. Jadi dia menyelipkan di bawah pintu kamar mommynya, semoga saat bangun mommy akan melihat suratnya. "Jaeson sarapan." Panggil Daddy nya. "Yes, Dad." Ia langsung berlari ke meja makan, walau masakan Daddy tak seenak mommy. Ia diberikan lunch box hanya sandiwch dan Snack. Lalu sebotol air mineral, padahal mommy biasanya akan memberikan makan yang lebih bergizi dari pada ini.

" Apa mommy sakit?," Hyungwon mengangguk. Tak mengatakan apapun, "sakit karena ku?." Daddy menggeleng. Ia tak mau nanti Jaeson malah tidak jadi berangkat sekolah. " Maafkan aku dad," Hyungwon tersenyum. Ia mendapati putranya jujur dan mungkin sudah mengerti.

Siapapun orangtua anak, mereka tetaplah yang merawat dan membesarkan anaknya. "Mommy akan segera sembuh, belajarlah yang rajin. Jangan dengarkan orang orang yang tidak baik." Jaeson mengangguk mantap, ia ingin segera menemui mommynya. Daddy pasti tidak mengijinkan.

:):

Saat makan malam juga mommynya belum keluar dari kamar, padahal Jaeson ingin menunjukkan karya seni yang dapat  bintang 5. Saat ini hanya Daddy-nya yang makan bersama di meja makan, memang Jaeson suka merebutkan mommynya dengan Daddy. Tapi sekarang cukup tahu mommy sehat, dia lebih dari senang.

"Mommy sudah sembuh?," Tanya Jaeson sebelum duduk. "Sudah lumayan," Jaeson berpikir keras. Ia ingin menemui mommynya yang cantik itu, dan menginginkan kasih sayangnya. Tapi ia agak berat untuk bertanya dengan Daddy. "Dad, aku tadi pagi sudah mengirim surat ke mommy. Apakah sudah mommy sudah membacanya?. " Hyungwon menunjukkan senyum unggulannya, aslinya Jaeson benci senyum itu seperti menyembunyikan sesuatu.

" Tak tahu," ia berbohong. Changkyun sangat senang bahkan sampai menangis saat membaca surat Jaeson, ia ingin langsung bertemu dengan putranya. Tentu hyungwon melarang terlebih dahulu, ia ingin Jaeson benar benar menyesal dan tak kan mengulangi hal tersebut. "Ingat ini, jika kamu berkata kasar pada mommy bahkan sampai membuatnya menangis. Daddy tak akan segan membuangmu ke sungai Han."

Jaeson bergidik ngeri, kemarin saja hampir membuatnya mati berdiri. Ia takkan mengulangi perbuatannya keji pada mommy tercintanya. "Dad, boleh aku menemui mommy." Hyungwon mengangguk, Jaeson kaget. Biasanya Daddy akan melarangnya masuk ke kamar mereka jika sudah malam.

Dan dengan gembira, ia segera menyelesaikan makanannya. Ia dan Daddy membawakan makan malam khusus untuk mommy. Disana mommy tengah terbaring, sedikit lemah. Tapi melihat putranya ia langsung terbangun, "Jaeson sayangku!," Pekik mommy. Jaeson langsung menghampiri mommy dan memeluknya erat, mommy hangat.

Lalu segala penyesalan dan dosa mulai diucapkan, mengakui dan meminta maaf. Mommynya lembut tak pernah kasar pada Jaeson, tapi ia malah berbuat sebaliknya. Cukup itu saja, dan ia takkan pernah mengulangi lagi.

"Mommy, boleh aku tidur dengan mu?." Changkyun mengangguk dan mendapati Hyungwon kecewa, padahal ia ingin bermain dengan Changkyun dahulu. Tapi untuk saat ini , keluarga merupakan prioritas utama. Apa lagi, saat dokter tadi pagi bilang, Dia akan mempunyai putra baru. Yes, Changkyun sedang mengandung. Jadi ia harus extra  hati hati untuk keluarga kecilnya.


I don't know lah-n

FATAL LOVE ( HYUNGKYUN ) oneshot 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang