Wild

144 10 2
                                    

Chae Hyungwon as Hayden
Im Changkyun as Daniel
Lee Minhyuk as Marchel
Yoo Kihyun as Kevin

Hayden terdiam sejenak, kemudian pergi meninggalkan mereka yang kehilangan kendali. Dirinya sendiri menyedihkan, tapi melihat kebahagiaan rasanya ia tak pernah pantas berada disana. "Anjing Lo nangis bangke!," Seseorang menggapai bahunya dan menatap wajah menyedihkan dirinya. "Diem bangsat!." Ini menyedihkan dan sangat ah.... Tidak wajar, ya aku perkenalkan satu satu.

Hayden di selingkuhi pacarnya, dan hamil anak seorang pria yang membawa mobil Maserati. Hayden tak bisa seperti itu, Maserati?, Bapaknya bos narkoba atau gimana?. Let's call it a day. Diam diam pacar Hayden menikah, dia tidak diundang atau diberi tahu. Lost contact 2 bulan, dan dengar dengar ia hamil. Anak siapa?, Tentu Hayden siap menikahi wanita tersebut. Bahkan tahu jika itu bukan anaknya, tapi ya...

Maserati...
Mazda.

"Lo nangis juga nggak selesai."bolehkah untuk membunuh teman sendiri, ia sadar akan dosa tapi. Marchel nggak bisa nutup mulutnya lebih dari 5 detik. Jadi semuanya ini demi uang, Padahal tak sekalipun pikiran dia ada uang yang terlintas. Ia kira bersama sama saja cukup bahagia. "Kalian ngapain disini?," Dan Hayden lupa betapa menyedihkan kehidupan ini karena sebuah wajah yang mengingatkan tentang hal yang memperbudaknya bertahun-tahun tapi tak pernah mempunyai mobil Maserati hitam dengan jok kulit merah dari kuda.

"Kamu menangis Hayden ?." Tanyanya bertanya menatap rambut hitam legam dengan tangan kirinya dimasukkan kedalam sakunya. Tapi ia tak mengejek, ia bertanya dengan baik. Karena diujung matanya juga ia seperti habis mengeluarkan air mata

"Kalian kenal mereka?." Tanyanya lagi tanpa berhenti, padahal telinga Hayden sudah ingin meledak mendengar suaranya. "Well, kacau sekali ceritanya. Kenapa bapak tidak melihat si Hayden ini habis nangis?." Hayden ditatap dengan iba, ia jelas benci pandangan seperti itu dan lebih lanjut dari bingungnya mencari kabar pacarnya.

"Bapak kenal orang yang nikah?." Mulut marchel tolong disumpal dengan kaos kaki, banyak omong. Hayden lagi sedih dan malah ngurusin orang yang paling di bencinya. Udah gitu ditanggepin lagi. "Emmm kenal.... Temanku dia." Matanya agak menerawang saat bilang temannya. "Tapi bapak nggak sama kok kayak dia, nggak sebangsat ngerebut cewek orang lain." Marchell dipukul bahunya oleh Hayden.

Bosnya itu langsung menatap tajam Marchel dan ucapan yang membuat singa di dalam dadanya mengaum. "Apa kamu bilang?." Wajahnya berubah seketika, hanya karena menyebut temannya yang bangsat itu bangsat, ia harus seperti itu?. Plop
Hayden menutup mulut Marchel, dia yang tadi sedih hilang seketika. Mereka hampir saja di pecat hanya gara gara salah ngomong.

"Nggak pak, dia mau makan bistik yang di menu tadi. Duluan pak Daniel!." Hayden menyeret Marchel pergi keluar dari rest room. "Lo ngotak anjing, Lo ngomongin temannya yang kaya raya itu didepan bos kita!. Kalau Lo jobless mau apa Lo?!, Gue sumpel sama kaos kaki mulut lo !!." Marchel menggaruk kepalanya yang tentu nggak gatal. "Ya... Maapin atuh, tapi Lo nggak mau salaman atau say hi gitu?!."

"Ogah Bodo!, Ada Daniel juga, anjing!!. Nasib gue kenapa sih Chel??." Hayden sudah putus asa, marchel sebagai teman yang baik menghampiri ke cowok yang dengan lesu terduduk di kursi lobby itu. "Holywings?," Tanya Marchel. "Traktiran gue," Hayden mendongak. Ia baru saja mendengar secercah harapan yang membuatnya tersenyum.
"Tambah dark room ya, sama WB ya?." Marchel baru saja ragu, temenya tadi itu pura pura sedih atau gimana.
"Nggak tidur pokoknya."

:):

"Kok bau alkohol sama rokok ya?." Kevin mendengus bau yang ada diruangan meeting pagi ini. Sedangkan si Hayden dan marchel sudah main cubit cubitan. Ya gimana mau siap siap, mereka aja bangun di kamar hotel sama 7 orang lain yang nggak mereka kenal. Tapi bau bau sperma sama kondom membuat mereka ingin muntah. Tapi mereka nggak cupu mabuk dikit muntah, iuh. Lagian si Kevin hoby banget ndengus.

FATAL LOVE ( HYUNGKYUN ) oneshot 🔞Where stories live. Discover now