Red Wine I just Wanna Kiss Boy

110 11 0
                                    

Sometimes I just wanna kiss boy

Hyungwon capek dan pegal, ia juga sudah muak. Ia berharap dirinya jelek, agar tak menjadi kejar - kejaran orang - orang. Atau bahkan wanita, wanita. Chae Hyungwon di umur 28 tahunnya, ia berharap daydreaming di Daybed yang baru dibeli di apartemennya sambil menatap sungai Han dari balcony nya.

Dan dalam kegiatan itu, Ia berharap bersama temannya yang paling cocok untik diajak. Diam, memandangi kota, menikmati semilir angin dan buku, lalu kehangatan matahari.

Dalam hal itu tersebut dia juga ingin sebuah pelukan atau kecupan kecil. Oh dia bukan joohoen, hal favoritnya tidak berciuman. Tapi bersama Changkyun, ia kadang merasa muak bosan dengan wanita. Dan yang ingin dilakukan hanyalah mencium Changkyun untuk menghilangkan stress nya.

Tapi untuk menuju hal yang rumit seperti itu, dia harus mengatakan sebenarnya. Seperti Pemuda Perancis mengatakan kepada Gadis pujaannya. Yang merupakan temannya, Lebih baik mati atau Bicara?. Lebih baik bicara katanya, tapi sang pemuda tetap dalam posisi berjaga.

Tapi Changkyun bukan intelek soal sastra dan filsafat, ia juga tak pernah melahap habis tentang buku romansa kisah Romeo dan Juliet. Tapi Hyungwon juga tak habis pikir kisah menyebalkan yang tak ada gunanya itu hadir dari pikiran Shakespeare. Tapi kemudian dirinya juga berpikir Changkyun kurang asupan gizi dan nutrisi lainnya. Ia hanya makan ayam bagian dada, tanpa lemak dan rasanya plain.

Butuh keberanian besar untuk memakan dada ayam, yang no flavour itu disulap. Lagi pula Pemuda dan pemudi itu orang Perancis, tak ada hubungannya sama sekali. Dengan Changkyun dan dia. Jadi dari tadi pagi, sarapan Changkyun adalah fruit loops dan susu dingin rendah lemak. Tak ada taste yang bagus dimulut teman nya itu.

"Kok, kamu punya protein bar dikulkas?." Yang salah, tidak ada. Tapi Changkyun membawa buku tentang penjelajahan luar angkasa, eh bukan itu adalah komik sailor moon. Yang menurut Hyungwon itu adalah kondisi dari orang yang tereliminasi di dunia peperangan.

Hyungwon dan Ice Americano, ia mencoba tidak bersahabat dengan dunia liberal yang orangnya merasa superior. Tapi bukankah orang Korea Selatan juga begitu, kadang dirinya merasa dalam suatu hari dimana dunia ini menjadi tambah aneh. Korea Selatan akan meminta maaf ke Korea Utara. Seperti saudara yang meminta maaf ke saudara lainnya. Maaf Changkyun tak peduli itu, ia lebih menyukai zat kimia dan sifat biologis. Mungkin juga persamaan kecepatan dan Percepatan.

Tuhan, hyungwon ingin membuang waktunya hanya berdiam dengan Changkyun saja. "Aku kadang dalam waktuku yang terjalin ingin menciummu. Tapi aku tidak gay." Changkyun akan memukul pria itu jika melanjutkan bicara. Apa yang salah dengan Gay?, Kebenaran bahkan selalu menghantui mereka berdua.
"Ya mengapa kau tak melakukanmya sekarang?." Hyungwon ditantang, dia tak merasa begitu. Ia hanya ingin Changkyun tahu bahwa perasaan itu kadang datang dengan dia sekarang bersender di day bed. Dan Changkyun disampingnya membaca

"Bercanda, jangan dipikir !." Luwes sekali  omongan yang tadi, seperti Hitler dengan pidato diktator dunia. Changkyun tak bisa melucu dan Hyungwon kadang menyukai bagian itu. Hyungwon ia ingin membenarkan ucapan yang tadi, ia seorang pria yang akan memegang omongan tadi.

Kemudian komik yang dibeli dari pasar loak itu dijatuhkan hyungwon, ia memilih menangkup wajah Changkyun dan mendekatkan bibir mereka berdua. Ku bilang tak ada yang salah, tapi mengapa begitu ia ingin dipuja. Ingin temannya itu tahu bahwa ia tak suka dengan candaan yang tadi. Changkyun terdiam menikmati lumayan pada bibir merah yang serupa red wine miliknya.

Ia tidak kecanduan, karena ciuman pertemanan tadi tak menyesakan dadanya. Tapi saat Hyungwon mencium lehernya ia kira teman tak akan seperti itu, satu sama lain. Ia berpikir jika Newton tak duduk diatas pohon apel dan harusnya dibawah pohon kelapa saja, semua ini dilakukan dengan kesadaran penuh. Dan femenologi terjadi. Gerakan - gerakan tambahan, seperti pinggangnya semakin didekatkan ketubuh yang lebih dewasa menurut Changkyun, aneh dan ia geli.

Asiknya, yang tahu ini hanya mereka berdua. Hyungwon yang tak berhenti bekerja pada bibir dan pinggangnya, dan Changkyun yang jemari tangannya mencoba mengingatkan Hyungwon agar tidak terlalu mendalam. Pria biasa suka seperti itu, maka ketakutan Changkyun pada hal yang tak berbentuk. Lebih condong ke hasrat ini.

Tangan besar Hyungwon satunya memasuki kaus putih yang dipakai oleh Changkyun. Kemudian memijat pelan pentil pria Changkyun. Mulutnya Geraman rendah, antara nikmat atau takutnya. Hyungwon lebih menyukai bibir Changkyun, dari gadis gadis. Rasa fruit loops masih terpatri disana, dan mungkin changkyun tadi malam minum Gin &  Juice.

"Kan, aku bilang kadang aku ingin menciumi mu!." Tak sopan dasar, seenaknya mencium dan tangannya menjelajah ketubuhnya, namun dari yang ia pelajari Changkyun tak mengeluarkan sepatah komentar tentang non fiksi yang terjadi.

"Aku akan pulang, " tubuhnya gemetar kakinya lunglai. Ia hampir terjatuh jika tidak Hyungwon menangkapnya." Mengapa pulang, apa sailor moon mu sudah selesai?." Dungu kelas kakap, Changkyun kadang membencinya dan karena itu juga ia menghabiskan harinya bersender dan berciuman dengan Hyungwon di day bed. Bacaannya hilang, dan bahasa Jepang yang ia pelajari kocar-kacir. 

FATAL LOVE ( HYUNGKYUN ) oneshot 🔞Where stories live. Discover now