Kesembilan🍒

4.5K 683 71
                                    

Nana hari ini kembali ke sekolah. Tentu saja dengan tas dan sepatu baru. Dan jangan lupa dengan jepit rambut barunya, soalnya poni nana agak panjang.

"Udah siap?" Tanya Yuta.

"Udaahhhh" jawab ketiganya serempak. Duh lucu lucu pada pakai tas sama sepatu baru, belum lagi masih pada bersih sama wangi. Ga tau nanti siang gimana.

Kalau nana sama taro biasanya bakalan rapi juga sampai pulang, cuman kadang taro juga ikutan kotor karena ikutan main sama icung. Beda sama nana sukanya main di kelas aja.

"Ayah ayooo!! Nanti kakak telaaattt!!" Ujar Dejun yang udah rapi di dalam mobil.

Semuanya masuk mobil. Hari ini semuanya di antar Yuta. Karena hari pertama sekolah selalu gitu.

Yang pertama di antar tentu saja para bocil. Karena sekolahnya ga jauh dari kompleknya. Terakhir baru kak Dejun, soalnya sekolahnya jauh.

"Hati hati ya di sekolah"

Ketiganya mengangguk dan turun dari mobil setelah salam dan mencium pipi Yuta.

Di gerbang rame anak anak sama ortunya. Karena tahun ajaran baru, anak kelas 1 diantar sama orangtuanya, dan bahkan di tungguin.

Itu bikin nana risih sih. Soalnya sekolahnya jadi rame. Nana auto badmood. Bahkan sapaan nono aja ga mempan. Belum lagi ibu-ibu yang bawa anak kecil, dan anaknya ga segaja injak sepatu baru nana. Baru aja nana mau ngamuk tapi udah di tarik sama icung sama taro.

"Udah biarin ya nana" ujar nono yang kebetulan ada di sana juga. Nono dengan sigap membersihkan sepatu nana dan langsung menggandeng tangan nana masuk ke dalam sekolahnya.

Waktu masuk nana ketemu sama wali kelasnya, kita sebut saja bu Taeyon. Wali kelas nana langsung samperin nana yang kebetulan ada di dekatnya.

"Nana kenapa sayang? Kok mukanya gitu? Ga suka sekolah lagi ya?"

Nana cuma gelengin kepalanya dan nunduk. Ternyata nana nangis. Sepatunya agak penyet dan kakinya sakit keinjak tadi. Bukan anak kecil aja yang injak nana, ada ibu ibu juga. Nana ga kelihatan sama mereka.

"Hueeee ibukk mau pulang, mereka jahatin nana. Injak sepatu barunya nana. Kaki nana sakitttt"

Nana menangis kencang dan menimbulkan perhatian dari orang orang. Jika di sekolah itu mereka tidak kenal nana, mungkin mereka akan mengira nana juga salah satu murid kelas 1 yang baru masuk.

"Sst sttt diam ya nana, ayo masuk dulu, nanti ibuk telfonkan bundanya ya"

Nana moodnya udah jelek banget. Pokoknya jelek. Mana masih pagi lagi, tapi nana udah sebel. Kalau gini sampai malam nanti juga nana moodnya bakal berantakan. Karena baru mulai hari aja nana udah di usik.

Ini Salah ibuibu sama anaknya kan? Iya kan teman-teman??

Nana udah selesai nangis dan ternyata belum boleh pulang. Soalnya hari pertama juga belum belajar. Tapi nana di sepanjang jam pelajaran berlangsung cuma diam dan natap datar tanpa minat papan tulis di depannya.

Pas istirahat nana juga dikelas aja bikin echan sama yangyang bingung. Kalau biasanya nana bakalan berantem sama hyunjin karena di jailin, sekarang nana cuma diam aja.

Pokoknya sekelas jadi bingung sama nana yang ga biasa itu. Tapi kalau icung sama taro udah biasa sih. Karena mereka kan saudaranya nana.

...

"Hari panas ya" ujar echan pelan sambil mengipasi wajahnya dengan tangan.

"Iya, kita mampir di tempat koko kun yuk, minta air dingin" ujar icung dan langsung di angguki oleh semuanya.

Nana? Dia cuma diam dan lanjutin jalannya sampai rumah. Ga ikut sama temannya. Bahkan nono nawarin untuk nemanin nana pulang juga di tolak.

Nana jalan sendirian. Sepi sih jalanan, soalnya pada kerja sama sekolah.

Tapi waktu nana lewatin taman, ada yang manggil nana.

"Dek nana"

Nana noleh, ternyata itu bapaknya didin. Masih ingatkan gais? Didin kakak kelas nana anaknya pak eskup. Dari jauh pak eskup udah liatin nana yang jalan lesu, jalan sambil nunduk sendirian.

Sebenarnya pak eskup gemes sendiri sama nana. Nana itu pendek terus tasnya hampir sama besar sama badannya. Belum lagi tasnya ikutan goyang sama bunyi sewaktu nana jalan. Itu ingatin dia sama anaknya yang gemai juga, si uji. Cuman uji galak.

Itu pak eskup yang panggil nana. Ngapain dah bapak komplek sebelah tuh nongol di taman sini, Pikir nana.

"Kenapa om" nana jalan ke arah pak eskup yang lagi duduk di ayunan sambil makan es krim.

"Kok sendirian sih pulangnya?"

"Gapapa. Nana mau sendirian aja sih"

Nana kembali jalan ke arah rumahnya dan ninggalin pak eskup sendirian. Tapi sebelumnya nana berbalik.

"Nana pulang dulu ya om. Om hati hati nanti ayunan sebelahnya gerak sendiri"

Setelahnya nana dapat dengar ayuan berbunyi keras dan suara langkah yang tergesa gesa menjauh. Pak eskup pergi gais.

Tadi nana di berhentiin sama bapak bapak. Sekarang juga, sama Johnny lebih tepatnya. Bapaknya echan itu lagi santai di halaman depan rumahnya sama Ten.

"Eh anak mommy udah pulang" Ten jalan ke arah nana yang tadi di berhentiin Johnny.

Nana cuma diam sambil nunduk. Malas ngomong nana tuh, nana masih badmood. Gatau nanti.

"Nana kenapa?"

"Sepatu nana diinjak, kaki nana sakit. Nana pulang dulu ya mom, dad"

Nana langsung keluar dari halaman echan dan langsung pulang ke rumahnya. Dan membuat Johnny dan Ten ikut merasakan kesedihan nana. Seketika ia teringat anaknya. Kok Belum pulang???!!!

Waktu nana masuk rumah, nana cuma diam aja lewat depan bundannya yang lagi nonton.

"Babynya bunda kenapa?"

"Gapapa, nana capek"

Nana langsung naik, bahkan saat bunda bilang ada ayam goreng kesukaan nana, nana sama sekali tidak berbalik dan lanjut berjalan. Nanti kalau icung sama taro udah pulang, bakal di tanyain kenapa nana.






Tbc!
Maaf kalau ada kesalahan ketik bestiee...






SELAMAT 12K PEMBACA UNTUK BOOK ABAL ABAL INI🎉🎉🎉🍒

See you-!

Cerita Nana [End]Where stories live. Discover now