keempatbelas🍒

3.6K 581 36
                                    

Happy reading-!

.

Hari minggu harusnya jadi hari yang tenang. Tapi itu tidak berlaku bagi warga neo ini. Di taman, ada keributan yang cukup serius.

Para bocil, mereka sedang berdebat masalah nama kelinci nana. Hadiah ulang tahun untuk nana dari Lucas dan Jungwoo.

"Apasih. Namanya tuh nana. Soalnya mirip sama nana. Kalau ngomong 2 gigi depannya kelihatan" ujar echan dengan gaya macam orang besar. Meletakkan kedua tangannya di dada dan memandang lawan bicaranya remeh.

Halah, masih kicik juga

Sedangkan icung langsung membantah apa kata echan.

"Ckckc namanya tuh nini. Kan dia bunny, di panggil nini"

Para bocil terbagi 2 kubu.

Kubu nini yang terdiri dari icung lele dan uchan.

Dan kubu nana yang terdiri dari echan taro taro dan yangyang.

"ISSH MANA ADA. NAMA DIA NANA!!!" echan langsung menyela ucapan icung sambil menunjuk bocah cimol yang menggendong seekor kelinci gembul. Kesal echan tuh.

Sedangkan nana, si manis sibuk mengelus sayang kelincinya.

"Utututu comelnyaaa kamu" ujarnya pelan. Tak peduli jika sebentar lagi akan ada perang antara temannya, si manis sibuk dengan dunianya.

Sedangkan tak jauh dari mereka, ada Johnny, Jaehyun, Yuta dan kun. Mereka keluar dari rumah setelah mendengar suara para bocil yang berteriak.

"Sejak kapan mereka kaya gitu?" Tanya Yuta pada kun.

"Udah hampir 30 menit"

Helaan nafas terdengar dari para bapak itu.

"Yaudah, biarin aja. Paling diam sendiri" ujar Jaehyun. Jujur, hari ini bapak 3 orang anak itu sedang ingin bermanja dengan Taeyong, tapi mendengar anaknya terlibat perkelahian tidak penting. Terpaksa ia turun dari kasur dan keluar rumah.

Namun, suara tangisan terdengar dan mereka dengan cepat berlari ke arah para bocah. Bahkan Lucas yang dari tadi asik menonton perdebatan itu bersama Renjun langsung berlari ke taman.

"HUEEE KAKI NANA JANGAN DI PIJAK"

Nana yang sedang jongkok dekat mereka terinjak oleh icung yang menghindar dari tepukan badai echan.

Icung lupa jika ada dek nana di belakangnya. Tadi ia ingat nana bilang mau sembunyi dibelakang tubuh tinggi icung untuk menghindari panas.

"Astaga dek nana icung minta maaf" ujarnya.

Sedangkan nana hanya mengelus kakinya dan meniup-niup kakinya.

"Hhh kamu gapapa na?" Tanya Yuta.

Nana mengangguk. Setelahnya langsung fokus kembali pada kelinci gembulnya.

"Dad, kenapa kesini? Ini wilayah anak anak tauu!!" Ujar echan. Masih sensi dia karena debat tadi.

"PENYUSUUPP!!!"

Ujar lele dengan semangat.

Sontak teriakan cetar lele membuat yang lain berusaha mengusir orang dewasa yang di tuduh sebagai penyusup itu.

"Hadeh, ini mah taman gue yang bikin. Gue main kesini dilarang"- Yuta, arsitek sekaligus bapak 4 orang anak yang frustasi.

Dan siang itu mereka semua main, tentu saja para orang dewasa disana kewalahan melawan energi anak-anak itu.

Semuanya asik main, kecuali nana. Si manis lagi nyantai di bawah pohon sama kun dan Renjun, dan juga si kelinci.

"Ututu sayangnya nana udah besarr" ujarnya sambil terkekeh.

"Ini kelinci dari baba lucas kan na?" Tanya Renjun.

"Iyaap"

Kun hanya menatap kelinci yang tadi menjadi bahan perdebatan para bocil. Tiba-tiba terbesit sebuah pertanyaan di kepalanya.

"Siapa sih namanya na?" Tanya kun penasaran.

"Namanya bubu"

Kun langsung menatap datar nana.

"Bubu? Jadi namanya bubu?"

Nana mengangguk "sebenarnya nama dia dulu ucup. Tapi kata bunda gabagus, yaudah ganti jadi bubu"








Tbc!
Maaf kalau ada kesalahan ketik bestiee...

See you-!

Cerita Nana [End]Where stories live. Discover now