Kak Dejun dan Nana🍒

4K 601 48
                                    

(Spesial chap untuk dua saudara yang ultah di bulan ini)

Dejun sebelumnya ga bakal nyangka punya adik, ga tanggung-tanggung. Dikasih 3 adik sekaligus. Ada si kembar dan icung.

Jarak usia mereka lumayan jauh, dejun udah kelas 12 nana taro kelas 4 icung kelas 3. Itung sendiri ya, aku pusing.

Hubungan keduanya juga biasa aja sih. Normal. Berantem sering, kadang dejun juga sering ajarin adiiknya belajar, cuma ya bikin kesal aja. Suka ngeyel mereka, apalagi yang namanya NANA.

Sekarang Dejun lagi di rumah berdua nana, sengaja. Soalnya mereka paling sering berantem. Sengaja di tinggal berdua biar akrab ehehe.

"Kak nana lapar lo ini, udah belum sih masaknya" nana yang lagi duduk di meja makan, iya meja, ga di kursi, nana cuman bisa ngeluh karena kakaknya itu lemot sekali.

"Sabarlah, susah masaknya ini. Kamu mah mintanya aneh aneh"

Nana merengut, aneh? Masa minta di bikinin ayam geprek dibilang aneh.

Ya ga aneh, cuma masaknya lama, dejun cape, bumbuin ayamnya lah, 2 kali lagi, di goreng, sudah tuh bikin sambel, trus di geprek. Capek. Mana ada tugas, kalau ga di kasih makan nana rewel.

Makanannya udah siap, keduanya makan dengan tidak damai. Nana hari ini sangat cerewet karena cuma berdua saja dengan kakaknya itu dirumah.

Sebenarnya banyak sekali perntanyaan yang ada di kepala nana. Bagaimana rasanya menjadi anak SMA.

...

Nana tengah berbaring di kasur milik kakanya itu. Dejun tengah menyelesaikan tugas matematika yang akan di kumpulkan minggu depan.

Ihh ambis kali lah kakaknya nana ni

(Iyalah ambis, kalau gak keteteran aku nanti -Dejun anak kelas 12 yang masih pusing milih jurusan)

"Kakak ini kok matemtikanya ada huruf sih?"

Nana bertanya tepat di samping telinga dejun membuat dirinya kaget.

"Astaga, kaget tau gak"

"Hehe"

Nana kembali melihat kakaknya yang sibuk mengerjakan soal soal tidak manusiawi itu.

"Perasaan nana matematikanya ga ada huruf. Ngawur ih gurunya kak dejun kasih soal"

"Hadeh, ini punya anak SMA anak SD mana ngerti"

Nana hanya diam dan memperhatikan buku kakaknya yang sudah penuh dengan jawaban itu.

Mendadak kepalanya merasa pening melihat itu semua.

"Aduh kak. Kepala nana sakit lihat ini. Kayanya nana gabakal punya hubungan baik deh sama matematikan SMA. udahlah nana mau bobo aja"

Dejun tertawa mendengar keluhan sang adik. Besok besok ia akan ngasih spoiler lagi pelajaran SMA. Biar ga kena culture shock nantinya. Wkwkwk

Setelah nyelesain tugasnya dan nyicil belajar untuk bab baru. Dejun lihat nana udah nyenyak tidur di kasurnya. Mungkin karena efek dari soal soal dia tadi mungkin nana jadi bisa tidur nyenyak.

Dejun dengan kejahilannya menyumbat hidung nana dengan jarinya. Membuat nana sesak nafas dan menggeliat tak nyaman.

Dejun membuka kembali lubang hidung nana dan langsung membuat nana terbangun.

"HIKS kak dejun. Tadi nana mimpi mati. Soalnya nana ga bisa nafas. Tapi nana dengar ada suara ketawa. Huhu nana takut" adu nana setelah ia terbangun.

Dejun makin ketawa keras, senang dia tuh liat nana yang panik sama takut gitu. Bikin gemas.

"Enggalah. Itu karna nana lupa kali baca doa waktu mau tidur"

Nana hanya diam tak merespon. Ia masih ngantuk sebenarnya.

"Udah sama tidur lagi"

Nana langsung merebahkan badannya dan melanjutkan tidurnya.

...

"ASTAGA NANA SINI KAMU. PAKAI CELANANYA DULU HEH!"

Dejun lari mengejar nana yang tak mau memakai celananya. Tenang aja. Dia udah pakai dalaman kok. Tinggal pakai celana piyamanya aja.

"Nda mau wlee"

Dejun yang lelah akhirnya memiliki ide untuk mengerjai nana.

"Duh capek. Mending makan eskrim. Yang ga pakai celana ga usah makan eskrim"

Nana yang tadinya masih berlari memutari halaman langsung menyusul masuk Dejun.

"Ihh mau jugaaa"

Dejun menggeleng.

"Pakai celana"

Nana dengan terpaksa memakai celananya. Lalu menyodorkan tangan untuk meminta eskrim.

Dejun memberikan eskrimnya yang tinggal seperempat.

"Kok bekas kak dejun?"

"Cuma itu eskrimnya. Dari pada ga ada"

Akhirnya nana memasukkan sekaligus eskrim itu dengan perasaan yang dongkol.

...

Tak lama setelah keributan celana dan eskrim itu, anggota keluarga yang lain pulang dan mereka langsung makan malam bersama.

"Gimana tadi berdua aja? Aman kan?" Tanya Yuta.

"Aman kok ayah" jawab dejun seadanya. Karena dia sedang fokus makan untuk mengembalikan tenaga yang udah terkuras habis menjaga nana seharian.

Kadang ia berpikir. Kok bundanya kuat ya sama nana.

"Enak na tinggal sama kakak?" Kali ini winwin bertanya pada nana yang sedang asik memakan nugget ayamnya.

"Huum. Tadi nana liat kak Dejun belajar. Tapi kepala nana sakit waktu liat pelajarannya"

Winwin terkekeh. Setidaknya mereka tidak bertengkar tadi.

Dan makan malam ini pun berjalan dengan tenang. Hanya ada rengekan dek Jisung yang mengatakan bahwa ia merindukan dek nana.


"ISSH BUNDAAA. KAK DEJUN KUNCIIN NANA DI KAMAR MANDIII HUEEEEE"

"ASTAGA. KAK BUKAIN ITU ADEKNYA"

Yuta meringis mendengar teriakan menggelegar nana dari lantai 2.








Tbc!
Maaf kalau ada kesalahan ketik bestiee...

See you-!

Cerita Nana [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang