🖇*ೃ˚[21]༘ 🖇

166 22 36
                                    

“NJING?! KENAPA LO KE SINI ERLAND BEGO?!!!” teriak Clairine dengan sangat keras, membuat mamanya yang sedang tertidur itu langsung terperanjat dan berlari ke kamar Clairine

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“NJING?! KENAPA LO KE SINI ERLAND BEGO?!!!” teriak Clairine dengan sangat keras, membuat mamanya yang sedang tertidur itu langsung terperanjat dan berlari ke kamar Clairine. Karena hentakan kaki mamanya itu terdengar sampai ke telinga Clairine, dia langsung dengan cepat-cepat memaksa Erland untuk masuk ke dalam bawah tempat tidurnya.

“APA SIH CLAIRINE?!! Mama lagi tiduran bentar tapi langsung kebangun karena denger teriakan mu itu.” kesal mamanya dengan muka bantal yang menghiasi wajahnya. Sedangkan, Clairine sendiri sekarang harus berurusan dengan jantungnya yang tengah berpacu dengan sangat cepat. Ya kan gila saja kalau emaknya nemuin seorang remaja cowo di kamar anaknya yang masih gadis.

“Ma—maaf ma. Tadi aku lagi nonton drakor, terus emosi sama scene-nya.” bohong Clairine dengan agak tergagap. Mamanya itu sempet mengernyit sebentar, tapi karena tidurnya sudah diganggu, jadinya perasaan kesal itu sudah lebih besar dari kebingungannya.

“Astagaaa nak … kamu tuh emang gila-gila drakor ya. Jangan sampe lupa belajar kamu. Udah ah, mama mau lanjut tidur lagi.” kata mamanya diakhiri dengan gelengan kepala dan dobrakan pintu yang sepertinya sengaja dilakukan.

“Iya maa ….” jawab Clairine dengan desahan yang amat panjang. Setelah keadaan sudah aman dan terkendali, dia langsung melihat keadaan Erland yang untungnya masih hidup dan bernafas. Canda Erland.

“Keluar lu jir.” ketus gadis gembul itu kepada Erland yang masih terdiam di bawah tempat tidurnya. Seketika itu juga, Erland langsung keluar pelan-pelan dari situ, tentunya agar kepalanya tidak kejedot, dan langsung berdiri di depan Clairine dengan raut wajah yang… gak bisa Clairine deskripsikan.

“Lu kenapa woy?” tanya Clairine dengan agak khawatir. Karena ia bisa lihat mata Erland yang masih agak memerah dan air matanya yang sudah agak mengering.

“Gua baru nangis.” ungkapnya singkat. Sebetulnya, tanpa dia kasih tahu pun Clairine sudah tahu, yang mau gadis gembul itu ketahui adalah alasan apa yang bisa membuat sang pangeran es bisa menangis. Walaupun sebetulnya dia udah pernah ngelihat dia nangis sih, cuman kan tetep aja dia penasaran.

“Iya gua tahu kok tanpa lu kasih tahu. Cuman, yang gua gak tahu itu … alasan apa yang bisa ngebuat lu nangis.” balas Clairine dengan bahunya yang diangkat. Karena Clairine tahu kalau Erland gak bakal membuka mulutnya, dia langsung beranjak kembali ke tempat tidur dan dengan santainya melanjutkan acara menonton drakor yang sempat tertunda tadi. Sikap santuy Clairine ini malah membawa senyum ke bibir Erland karena ia bisa merasakan bahwa gadis gembul itu sekarang sudah mulai merasa nyaman akan keberadaannya.

Did you really mean it when you said that?” tanya Erland dengan hati-hati karena ia takut akan merusak suasana hati Clairine yang sepertinya tengah baik karena ia sekarang lagi senyam-senyum saat melihat layar laptopnya.

(Apakah lu bener-bener serius pas lu ngomong itu?)

Said what?” tanya balik Clairine dengan acuh dan masih dengan tatapan mata yang mengarah ke laptopnya. Gadis gembul itu bahkan tidak sadar bahwa dia sedang diperhatikan oleh Erland.

✓house with no mirrors✓Where stories live. Discover now