Kehadiran Felix

223 72 9
                                    

Hari ini adalah hari minggu, Elvano sedang berlari pagi di komplek perumahannya.

Elvano berlari sambil memikirkan apa yang diberitahukan oleh Bara tentang David. Sampai detik ini Elvano tidak percaya bahwa David adalah dalang dari kecelakaan Mahesa.

Ketika Elvano hendak menuju rumahnya tiba-tiba langkahnya pun terhenti saat melihat Bara yang berdiri di samping mobilnya yang terparkir di depan rumah Elvano.

"Lo?" Elvano terkejut dengan kedatangan Bara yang tiba-tiba di rumahnya.

"Ada yang mau gue bicarakan sama lo." Ujar Bara.

Kemudian Elvano pun menganggukan kepalanya saat melihat wajah Bara yang sangat serius.

Setelah itu mereka berdua masuk ke dalam rumah. Tapi saat mereka berdua melangkah naik ke tangga menuju kamar Elvano, tiba-tiba mereka mendengar suara bunda Elvano yang berteriak memanggil nama Baretha.

"Bunda?!" Elvano pun langsung berlari menuju Amara yang berdiri di depan pintu kamar Baretha dengan di ikuti Bara di belakang.

"Bunda kenapa? Ada apa sama Baretha?" Tanya Elvano panik, Bara pun merasakan khawatir dengan keadaan Baretha.

"El, tadi bunda dengar suara pecahan dua kali di dalam kamar Retha. Bunda coba panggil tapi dia cuman teriak minta maaf, bunda khawatir El." Amara sangat ketakuan jika terjadi sesuatu pada putri dari kakak laki-lakinya itu.

"Retha! Lo kenapa?! Buka pintunya Retha." Elvano memanggil Baretha sambil mengetuk pintu kamarnya.

"Baretha! Jangan lakukan hal gila Baretha!" Teriak Bara dengan mata yang memerah.

"Bar, gue takut kalau Baretha melukai dirinya sendiri."

"Lo minggir, biar gue dobrak pintu kamarnya!"

"Buruan Bar!" Elvano pun beralih berdiri di samping Amara.

Bara yang begitu khawarir langsung mengambil ancang-ancang untuk mendobrak pintu kamar Baretha. Perasaan tidak tenang membuat Bara semakin kacau.

Dengan keras Bara menendang pintu kamar Baretha hingga pintu itu pun terbuka. Bara, Elvano dan Amara langsung masuk ke dalam kamar Baretha.

Seketika mereka bertiga pun terdiam saat melihat keadaan kamar Baretha yang sangat berantakan, mata Bara sekarang tertuju pada Baretha yang terduduk dengan darah yang mengalir dari kepala Baretha.

"Baretha!" Bara berjalan menghampiri Baretha.

"Berhenti!" Ucap Baretha dan seketika membuat langka Bara terhenti.

"Baretha! Kepala lo berdarah."

"Gue bilang berhenti!"

"Baretha..."

"Gue bukan Baretha! Gue Felix!" Teriak Baretha dengan melempar bingkai foto yang di pegangnya.

Semua orang terdiam dan menatap Baretha dengan penuh keheranan. Elvano yang panik pun segera keluar dan menelpon David untuk menenangkan Baretha.

"Apa maksud lo Retha?" Tanya Bara dengan langkah pelan menghampiri Baretha berada.

"Gue bukan Baretha tapi gue Felix! Lo semua sudah banyak nyakitin Baretha!" Ujar Baretha dengan cara bicara yang berbeda dengan biasanya.

"Felix?"

"Gue adalah bagian dari kepribadian Baretha, gue muncul karena luka yang banyak lo semua buat pada Baretha!"

"Gue minta maaf kalau gue ada salah sama lo Retha."

"Lo sudah banyak nyakitin Baretha! Selama ini Baretha sangat menderita, dan kali ini gue yang ngelindungi dia."

BAR-BAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang