Kejahatan David

156 55 15
                                    

"Sampai kapan lo akan tidur Rafa?" Ucap seseorang dan perlahan mata Rafa yang sudah memar terbuka.

Rafa sekarang dalam posisi terikat di kursi. Terlihat kepala Rafa mengeluarkan darah segar dan sudut bibir yang sobek membuat wajah Rafa terlihat mengenaskan.

"Apa tidur lo nyenyak?" Tanya David yang sekarang duduk di depan Rafa dengan wajah angkuhnya.

"Maafin gue Tha..." ucap batin Rafa.

Beberapa jam sebelumnya...

Rafa sedang mengintai mobil David yang ada di rumah sakit dari balik pohon. Hari ini untuk menjalankan rencana Barerha, dirinya harus menyusup ke ruangan David untuk mencari bukti.

Tidak lama kemudian, Rafa melihat mobil David keluar dari rumah sakit dan dengan cepat Rafa pun masuk ke dalam rumah sakit menuju ruangan David berada.

"Gue harus bisa nemuin bukti itu secepatnya." Ucap Rafa.

Kemudian Rafa masuk ke dalam ruangan David dan mulai mencari flashdisk rekaman CCTV saat kecelakaan Yuda terjadi.

"Dimana si bangsat nyimpan bukti itu." Rafa membuka semua laci dan lemari yang ada di ruangan David.

Hingga Rafa menemukan flashdisk berwarna biru di laci meja kerja David. Rafa pun mulai memasangkan flashdisk itu ke laptop yang ada di meja David.

Saat Rafa membuka file yang ada di flashdisk itu, Rafa sangat terkejut bahwa itu adalah rekaman CCTV saat kecelakaan Yuda terjadi. Rafa dengan cepat mengirim file itu ke email Baretha.

"Gue harus cepat keluar dari sini." Setelah selesai Rafa pun segera mencabut flasdisk itu dan memasukkannya ke dalam hoodienya.

"Wahh, bukankah tidak sopan memasuki ruangan orang tanpa izin?" Ujar David yang sekarang sudah berdiri tegak di depan pintu dengan seringai liciknya.

Sontak Rafa pun terkejut dengan keberadaan David yang ada dihadapannya. David mengunci ruangannya dan berjalan menghampiri Rafa.

"Gue tau lo akan ke sini Rafa. Karena gue tau bahwa Baretha sudah mengingat segalanya." Ucapan David membuat Rafa tersentak.

"Apa maksud lo?!"

"Hentikan saja sandiwara ini Rafa, karena gue sudah mengetahui segalanya bahwa Baretha dan lo merencanakan semua ini."

"Ini semua tidak ada hubungannya sama Baretha."

"Benarkah? Lalu apa ini?" Ucap David sembari memperlihatkan foto Baretha yang berjalan bersama dengan Rafa, dan foto saat Baretha memasuki mobilnya.

Rafa sangat terkejut melihat itu semua, Rafa bingung bagaimana bisa David memiliki foto itu padahal mereka sudah melakukannya dengan hati-hati.

"Lepasin Baretha dari masalah ini, apa lo tega liat Baretha tertekan seperti ini?!" Rafa yang sudah kehilangan kesabaran langsung menarik kerah baju David.

"Gue nggak akan lukai cewek gue, tapi hanya saja memberikan ancaman kecil jika menentang gue." David mengeluarkan senyuman tanpa dosa dan hal itu membuat Rafa sangat marah.

Rafa langsung memukul wajah David, sedangkan David hanya tertawa. David sudah mengetahui semua rencana Baretha ingin membongkar kejahatannya.

David mendapatkan bukti foto itu karena Justin yang mengikuti Baretha secara diam-diam selama di kampus dan David pun mengetahui bahwa Baretha sudah mengingat segalanya.

"Seharusnya Baretha tidak pernah memiliki teman seperti lo semua!" David langsung mengambil papan nama yang ada di atas meja untuk memukul kepala Rafa hingga membuatnya jatuh pingsan.

BAR-BAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang