59. Papa Muda yang Manja

57.5K 3.5K 682
                                    

Aku udah buat chanel telegram, yang mau gabung komen, ya! Di sana nanti aku bakalan ngadain vote cast, info-info tentang cerita ini juga ada di sana!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku udah buat chanel telegram, yang mau gabung komen, ya! Di sana nanti aku bakalan ngadain vote cast, info-info tentang cerita ini juga ada di sana!

Happy reading ! 🌻❣️

——————————————————————

Seharian ini Putri sibuk mengurus Reyhan yang sedang sakit. Lelaki itu menolak untuk pergi ke rumah sakit, karena katanya obatnya cukup Putri selalu ada di sampingnya.

Perempuan itu tak mengerti dengan Reyhan. Ia juga semakin tak paham dengan ucapan Reyhan yang mengatakan bahwa dirinya tidak boleh meninggalkan Reyhan. Saat sedang sakit seperti ini ucapan Reyhan semakin ngawur.

Putri jadi ikut pusing jika seperti ini. Reyhan benar-benar mengikutinya ke manapun ia pergi. Bahkan Putri ke toilet saja Reyhan tiba-tiba sudah berada di depan pintu menunggunya dengan mata yang terpejam dan tubuh yang bersandar pada dinding.

Padahal demam lelaki itu belum turun, namun masih saja berjalan ke sana-kemari. Seperti sekarang, dirinya ingin mandi sebentar, namun Reyhan tidak mau melepaskan pelukannya.

"Ini udah mau malem, gue belum masak buat lo, mandi juga belum. Lepas dulu bentar." Putri berusaha menyingkirkan tangan Reyhan yang melingkar di pinggangnya, namun sangat sulit karena lelaki itu semakin mengeratkan pelukannya.

"Reyhan ... lama-lama gue sesek napas, nih!" sebal Putri. Bayangkan saja dari pagi sampai sore menjelang malam lelaki itu selalu menempel padanya.

"Gak mau," kata Reyhan sedikit merengek.

Demi apapun Putri semakin dibuat pusing dengan sikap Reyhan yang tiba-tiba berubah manja seperti ini. Ke mana sikap dingin lelaki itu?

"Jangan kayak anak kecil. Sebentar aja gue cuma ganti baju deh," ucap Putri memohon.

Reyhan tetap menggeleng dan semakin menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Putri. Tangannya sesekali mengelus perut perempuan itu.

"Ini cewek apa cowok?" tanya Reyhan pelan.

Putri menghela napas sebentar. Susah memang menghadapi sikap cowok manja seperti ini. Ia pasrah, biarkan saja Reyhan kelaparan karena dirinya tidak memasak.

"Waria," jawab Putri memutar bola matanya malas.

Lelaki itu langsung beristighfar. Ia mengusap kasar wajah Putri menggunakan telapak tangannya. "Sembarangan!"

Perempuan itu hanya bisa menggerutu sebal. Kapan Reyhan akan melepaskannya? Kalau begini, lebih baik tadi ia pergi ke sekolah saja tadi dan pergi bersama sahabatnya.

"Masih pacaran?" tanya Reyhan.

Putri menoleh sebentar, lalu kembali menatap langit-langit kamar. "Masih. Kenapa?"

My Cold Husband [COMPLETED]Where stories live. Discover now