berantem (?)

68 12 15
                                    

"eh kak Rena, kemarin kemana aja sampe izin segala?" Aluna berujar pas ngeliat cewek itu masuk penthouse bareng Yogi.

"ada urusan keluarga, kamu tumben nggak ada jadwal." Rena berujar.

"kata abi, aku suruh libur dulu. Tau mau ngapain." Aluna mengendikan bahunya.

"lah ini mana pak boss? Katanya rapat pindah rumah aja karena mager weekend harus kerja kok nggak keliatan orangnya?" Yogi melihat seluruh sudut rumah berharap menemukan sosok tinggi Sagara.

"mandi, bentar lagi juga-"

"al, kemeja aku yang biasa dimana ya?" teriakan Sagara dari lantai atas rumahnya motong ucapan Aluna.

"hmm bentar ya, ribet banget emang kalau tiap pagi." Aluna menaiki undakan menuju lantai dua. "yang mana bi, dicari dulu lah. Kemeja kamu banyak." lanjut Aluna disetiap undakan menuju kamar mereka.

"gedhe ya rumahnya, apa nggak sepi isinya berdua aja disini?" Rena berasa ngeliat rumah yang biasanya cuma ada di film.

"kamu mau nge kost disini juga boleh kayaknya, ini masih mending kalau hari biasa ada karyawan yang bantuin beresin rumah jadi nggak sepi banget kalau siang ke sore." jelas Yogi.

"pak Sagara tuh beneran nikah kan sama Luna?" pertanyaan Rena bikin Yogi mengernyit heran.

"iyalah, kenapa kamu nanya gitu? Saya saksinya mereka ketemu terus nikah, baru pacaran." ucap Yogi.

"enggak kok nggak ada foto nikahnya, di rumah segedhe ini."

"oh mereka nikahnya beda, cuma ketemu beberapa kali terus nikah. Kan udah dijelasin juga pas ada konferensi pers." Yogi mengingatkan Rena tentang konferensi berbulan lalu saat ada skandal masalah pernikahan Sagara dan Aluna.

"jadi beneran gitu ceritanya? Mereka pacaran diem-diem terus sempet mau bubar karena deket sama orang lain?" Rena memastikan tentang hal yang ia dengar dari konferensi pers bulan lalu.

"maybe?" Yogi nggak boleh bocor, jadi dia cuma bisa ngejawab gantung.

"loh kok mungkin? Emang bapak nggak dikasih tau kalau mereka pacaran?" tampaknya Rena mulai kepo.

"tanya aja deh sama mereka, oh satu lagi. Saya sama kamu itu cuma beda 4 tahun jadi tolong banget kalau diluar kantor manggilnya jangan bapak." pinta Yogi kemudian.

"ck kan ini masih dalam rangka kerjaan jadi harus gitu pak."

"pak lagi, apa kek gitu manggilnya. Kak atau apa gitu selain pak."

"apa, mas?" celetuk Rena.

"not bad, pokoknya kalau nggak ada urusan kerjaan atau nggak dikantor panggil aja mas deal."

"yo! Lagi mepet anak orang keliatannnya." Ucap Sagara turun dari lantai dua kamarnya, menginterupsi obrolan mereka.

"apaan sih, udah buruan kerja. Lo pokoknya harus nambahin gaji gue ya." tuding Yogi.

"kapan gue nggak ngasih bonus Yogi?"

"kapan gue nggak ngasih bonus Yogi?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Your HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang