dukungan

63 11 0
                                    

Sehari setelahnya Sagara udah sibuk lagi. Ditambah dia berencana ngirim 1 foodtruck ke lokasi pemotretan Luna hari ini. Jadilah Yogi yang kalang kabut karena pak boss mendadak nyuruh dia nyari 1 foodtruck buat dikirim ke lokasi Aluna.

"kalau cuma 1 bisa sekarang boss, kenapa dadakan sih. Seneng banget nyusahin orang." gerutu Yogi walaupun matanya masih sibuk di tabletnya.

"pengen aja, lagian udah ada juga kan pesenannya tinggal kirim?"

"isi snacknya mau apa? Nggak mungkin kopi aja boss."

"karena Luna model jadi yang sekiranya bikin kenyang tapi sehat. Terus kopinya ganti jus aja, selipin kartu juga saya bakal kirim ke mereka kalimat yang harus ada dikartu nanti." entah mungkin Sagara pengen show off ke temen seprofesi Luna.
.
.
.

"Luna, ini terakhir kerja sebelum libur ya." manager Aluna menyampaikan jadwal gadis itu.

"iya akhirnya bisa rebahan." Aluna meregangkan tangannya saat mereka istirahat.

"nona, silahkan makan siang anda." 1 bodyguardnya memberikan kotak yang diakui sebagai makan siang untuk Luna.

"hei Lun, makasih ya. Aku suka makanannya."

"eh ada kartu ucapannya juga lho, romantis banget sih." celetuk rekan kerja Luna menambahi ucapan temannya tadi.

"sisain satu yang kayak pak boss buat gue..." ucap yang lain dengan wajah bersemu dan tangan membawa kotak makan siang.

"dari siapa?"

"dari tuan Sagara nona, beliau mengirim foodtruck untuk anda dan semua orang." lapor sang bodyguard setelah Luna menerima kotak yang dibawanya.

"wow sangatlah mengenyangkan dan sehat ya..." Luna takjub dengan menu makan siangnya karena kotak dipangkuannya itu berisi sandwich daging, salad buah, sekotak jus, dan juga coklat.

"eh coba baca kartunya." manager Luna terlihat antusias.

Halo my supermodel, bagi saya kamu itu udah sangat sempurna jadi nggak perlu banyak orang kenal kamu pun saya bakal jadi fans nomor 1 kamu. Semoga kamu suka makanannya jangan kecapekan juga Love you Al.

Your husband
Abiyaksa 💛

"hehehe lucu banget sih..." monolog  Luna. Ini pertama kali dia dapet kiriman food truck biasanya dia baru dapet makanan begini kalau kerja bareng idol.

"seneng pasti dapet kiriman dukungan dari suami." goda managernya.

"boleh besar kepala nggak sih kak kalau punya suami begini?"

"harus dipamerin lah Lun, pak boss jarang banget begini kan. Pamer aja aku dukung." sang manager berujar menggebu.
.
.
.

"permisi..." ketukan di pintu besar itu membuat Sagara yang lagi ngobrol sama 2 sekretarisnya menghentikan kegiatan.

"halo Lun, masuk aja." Rena berujar karena gadis itu hanya menyembulkan kepalanya diantara celah pintu sementara tangan sang bodyguard menahan agar pintu tetap terbuka.

"lagi rapat ya? Kalau gitu nanti aja deh..." Luna urung masuk ruangan.

"enggak ini udah selesai kok, masuk aja." titah Sagara kemudian Aluna baru masuk.

"beneran nggak ganggu kan?" Luna berujar sedikit ragu.

"enggak udah selesai, besok saya mulai cuti jadi hari ini kerja terakhir." sahut Sagara membelakangi gadis itu. "oh iya kamu suka-" belum juga selesai ucapannya Sagara udah dikagetin sama aksi Luna.

"I Love You pak, makasih ya..." Luna mengucapkan itu setelah melompat ke punggung tegap Sagara, beruntung lelaki itu sigap jadi mereka nggak jatuh.

"bahagia banget kayaknya ada apa?" Sagara melupakan pertanyaannya diawal.

"karena aku istri kamu." sahut singkat Aluna mengeratkan lengannya dileher Sagara.

"wow get a room please..." ucapan Yogi menyadarkan Luna bahwa mereka tidak sedang berduaan.

"berisik kamu pak, lagi indah banget nih pemandangan." ucap Rena sengit.

"kalian bisa keluar kalau nggak mau-"

"mau pak saya mau liat kok, kamu aja yang keluar sana ribut banget." potong Rena cepat kemudian mengusir Yogi yang cengo.

"gue lagi yang salah, ayo ikut elah. Mereka butuh privasi, bukan nyediain fanservice buat kamu Rena." Yogi menarik paksa perempuan itu untuk keluar.

"tapi ini manis banget mas Yogi, tunggu bentar..."

"tunggu bentar dikira nonton drama." Yogi nggak ngegubris rengekan Rena.

"tumbenan kamu banyak afeksi kenapa?" posisi mereka nggak berubah ngomong-ngomong Luna masih nemplok dipunggung Sagara.

"gapapa, emang nggak boleh?" ujar Luna udah cemberut aja.

"boleh, cuma tumben aja kamu bilang cinta duluan. Kamu nggak sakit kan?" ucap Sagara yang dibalas pukulan ringan dibahunya oleh Luna.

"kalau istrinya begini tuh harusnya seneng aja, kenapa malah ditanyain aneh-aneh sih? Aku sehat pak Abi, heran cuma bilang cinta sama suami sendiri aja dibilang sakit." cerocos Luna.

"iya enggak ditanya lagi. Jangan ngambek dong, sekarang mau turun apa begini terus?" Sagara membenarkan posisi gendongannya.

"boleh begini cari makan siang? Ayo makan diluar." pinta Luna.

"ngvak malu? Biasanya kamu bakalan malu kalau ketauan manja." yang dijawab gelengan mantap oleh gadis itu sambil mempererat dekapannya dileher Sagara.

"siap nyonya." Sahut Sagara dengan senyum terkembang.

Penampakan Sagara yang menggendong Luna dipunggungnya tentu jadi bahan pembicaraan. Apalagi 2 sekretaris Sagara yang otomatis ikut dibelakang. Belum lagi 2 bodyguard yang juga mengawal, Luna berasa jadi tuan putri sekarang.

 Belum lagi 2 bodyguard yang juga mengawal, Luna berasa jadi tuan putri sekarang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pamerin aja Lun, suami sendiri ini iyakan... 😂😂

Your HappinessWhere stories live. Discover now