30.Pembalasan

4.4K 565 80
                                    

Selamat Membaca








Aska menunduk ketakutan saat wanita di hadapan nya membentak nya dengan kata kata yang sangat kasar. Sesekali jadi wanita itu menunjuk nunjuk nya seolah ia adalah orang paling hina di sini. Bibirnya sesekali meringis kesakitan sambil mengusap lengan kanan nya yang kini memerah.

"NGGAK SENGAJA MATA LO!! LO TAU NGGAK INI BAJU MAHAL LO NGGAK BAKALAN BISA GANTI BAJU GUE!! "

"Aska" Suara berat yang begitu familiar menyapa rungu nya.

Aska menoleh dan tepat saat melihat orang yang memanggilnya ia langsung menggigit bibirnya menahan isakan nya.

"Abang" Cicit nya.

Wanita di hadapan adiknya tampak begitu terkejut tubuh nya mematung seketika. Arka berjalan menuju ke arah kedua nya yang kini jadi bahan tontonan. Wajah nya memerah padam dengan netra yang menajam. Tangan nya bahkan mengepal seolah ingin segera melampiaskan seluruh amarah nya.

"Rhea" Arka memanggil wanita itu dengan suara beratnya, menjadikan wanita itu tertegun.

"Pak Arka" Suara Rhea bergetar penuh ketakutan.

Ia memang belum tau hubungan anak gembel di hadapan nya dengan bos besar nya, namun mendengar nada tegas dari bos nya tadi ia jadi tau sesuatu jika ia akan berakhir di sini. Sial padahal niatnya hanya ingin mempermalukan anak gembel di hadapan nya.

Arka menoleh lalu berjalan menuju adik nya yang menunduk sembari memegangi lengan kiri nya ia mengernyit sebentar sebelum mendekap nya begitu cepat. Membiarkan adiknya menemukan kehangatan.

"Abang " Lirih Aska.

Tangan besar Arka bergerak mengusap punggung kecil si bungsu yang tampak begitu rapuh di dekapan nya.

"Adek kenapa hmm??" Bisik Arka tepat di telinga Aska.

Aska membenamkan wajahnya di leher abang nya. Menyembunyikan seluruh ketakutan nya, ia tak terbiasa di keliling orang seperti ini.

"Kakak nya bentak bentak adek nggak sengaja numpahin sup ke sepatu kakak nya" Kata Aska pelan.

"Maaf abang jangan marahin aku nya"

Aska sungguh ketakutan jika abang nya sampai memarahi nya. Tubuh nya bergetar ketakutan dengan bibir bawah nya yang ia gigit sekuat mungkin demi melampiaskan rasa takutnya. Menahan ringisan yang sesekali ingin keluar karena rasa panas ditangan nya.

Dapat Aska rasakan tubuh abang nya menegang mendengar ucapan nya. Rasa takut yang sejak tadi ia tahan menguap sudah isakan perlahan keluar dari bibir nya.

"Aska lepasin abang" Ucap Arka dingin.

Ia tak ingin Aska sampai kenapa kenapa karena amarah nya yang sulit di kontrol. Ia tak ingin amarah nya justru membuat Aska tersakiti.

"Takut abang jangan marah hikss.... "

Arka melepas perlahan pelukan dari Aska walau ia merasakan anak itu berusaha berontak pelan seolah enggan melepaskan pelukan mereka. Arka paham adiknya ketakutan.

"Aska lepas dulu ya adek, abang mau ngomong sama kakak nya" Bujuk Arka.

"Abang nggak marah??" Tanya Aska ragu.

Little Brother (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang