55.Complicated

2.6K 357 138
                                    

Selamat Membaca
















Aska menatap heran pada bangunan di depan nya. Sebuah restauran mewah yang terlihat begitu ramai. Tadi setelah abangnya menyeret nya keluar, ia langsung saja di bawa masuk ke mobil. Saat ia tanya kemana mereka pergi pun abangnya itu hanya diam tak mau menjawab sepatah katapun segala pertanyaan nya. Dan kini abangnya malah membawanya ke sebuah restauran padahal tadinya ia pikir abangnya akan memarahinya atau bahkan membuang nya.


"Ngapain di sini ayo masuk. " Arka berucap setelah selesai memarkirkan mobilnya dan berdiri tepat di samping Aska.

Aska menoleh namun masih enggan untuk beranjak dari posisi nya berdiri sejak beberapa menit lalu. "Abang ngapain ngajakin aku ke sini?? " tanya nya.

Arka berdecak malas dan langsung mengambil lengan kanan Aska untuk ia tarik masuk. "Ya lo pikir aja sendiri ngapain biasanya orang di sini. " jawabnya malas.

Aska termenung membiarkan lengan nya terus di tarik memasuki restauran. Pengunjung restauran ini rata rata memakai pakaian bagus dan tentunya mahal berbeda dengannya yang hanya memakai seragam sekolah dan jaket. Seketika ia merasa canggung takut orang orang di sana menatapnya remeh.

Di dalam mereka menemui seorang resepsionis setelah kemudian di arahkan ke sebuah ruangan private di restauran itu. Hanya berdua karena terdapat bilik pembatas antar meja. Benar benar privat dan tak sembarangan orang yang bisa masuk.

"Mau makan apa?? " Tanya Arka setelah mendudukkan Aska tepat di depan nya. Wajah anak itu masih bingung seolah masih memproses apa yang ada di hadapan nya. Menatap jengah Aska yang masih saja enggan menjawab pertanyaan nya.


"Aku nggak tau bang, "


"Lo tinggal pilih Aska ngapain bingung. " Kesal Arka.

"Ngapain abang bawa aku ke sini?? " Tanya Aska heran.

"Lo bilang lo laper kan. " Jawab nya malas.

Aska mengangguk, ia memang lapar tapi ia pikir abangnya tak akan peduli dan memilih mengabaikan nya karena bahkan semenjak di mansion tadi abangnya seolah tak menganggap nya ada. Maka dari itu ia hanya memilih diam apapun keputusan orang tuanya dan abangnya. Tapi melihat sekarang abangnya mau membawanya kesini hatinya menghangat, setidaknya abang nya masih menganggapnya, benar kan??

"Aku kir____"

"Jangan kebanyakan drama udah pesen aja, gue nggak mau ya lo alesan nggak bisa dateng ke pernikahan mama papa gara gara sakit. Jangan ngerusak acara bahagia mereka. "


Senyum Aska pudar ia kemudian tertunduk, mencerna ucapan kakaknya yang begitu menyakitkan. Merusak?? bahkan tak ada niat sedikitpun untuk mengganggu  pernikahan bunda dan papa nya. Ia bahagia karena artinya sekarang ada papa nya yang bisa menjaga mama nya. Ia bahagia akhirnya abang nya punya keluarga utuh. Jika mereka sudah bahagia lantas kenapa ia harus merusak nya??

"Bahagia Aska itu kalo bunda bahagia. Kenapa abang bisa bilang Aska bisa rusak kebahagiaan mereka?? " Aska mendongak menatap tepat pada hazel abang nya yang terasa begitu tajam.

Little Brother (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang