65.Farewell

2.5K 288 71
                                    

(Baca nya boleh sambil dengerin lagu nya, ini salah satu lagu favorit aku kalo lagi capek)

Selamat Membaca




















"Abang!!!! "

"Nggak!! jangan pergi!!! mau abang, abang, jangan___nggak boleh____"

Aska meronta, berusaha turun dari ranjang nya, tak peduli jarum infus nya hampir lepas. Tapi sia sia, kaki kanan nya tak dapat di gerak kan barang sedikit. Ia menangis masih berusaha turun walau tubuhnya di tahan oleh tangan entah siapa. Pipi nya basah, ia menggeleng brutal menatap pintu ruangan nya yang sudah tertutup rapat.

"Lepas!!! lepas!! Aska mau abang!!! "

"Abang!!! bawa Aska!!! "

"Jangan___nggak mau sendiri!!! abang!!!"

"Adek!!! "

"Arka!!! "

"Nggak!!! abang kemana!!! abang____" Suara nya melemah.

"Ikut aku mas."


Brukkk




"Bunda, adek!!! "




🍰

🍰



Aska menatap langit langit kamar nya dengan tatapan sendu nya. Setelah kepergian kakaknya dini hari tadi semua menjadi kacau. Semua terlalu cepat, yang bisa ia lakukan tadi pagi hanyalah terus meronta turun dari ranjang nya tapi sia sia saja karena bahkan kakinya tak dapat di gerakan. Bunda nya pun marah, hal yang hampir tak pernah ia lihat seumur hidup nya.

Dalam keadaan setengah sadar nya ia melihat bunda nya menarik kasar papa nya dan yang terdengar hanya suara tamparan karena setelah itu semua gelap. Ia pingsan karena semua kejadian itu. Dan terbangun sore ini masih di ranjang yang sama dan hanya ada kak Devan yang tadi sedang pamit membeli sesuatu jadi terpaksa meninggalkan nya sendirian.

Masih dapat ia ingat dengan jelas bagaimana tatapan penuh luka milik abang nya tadi pagi. Bagaimana abang nya mengatakan kalimat penuh luka itu di depan mereka semua. Lelehan air mata nya itu turun lagi dari kedua manik nya. Ia lelah menangis sejak sadar tadi. Tapi semuanya terlalu sesak jika ia tahan.


"Abang___" Suara nya serak, hampir habis.

"Maaf, maafin adek____"

"Hikss____"


Cklekk



Mendengar suara pintu terbuka ia sontak mendongak dengan lemah. Masih dengan pipi nya yang basah dengan nafasnya yang sedikit sesak.


"Kak Dev___"


Degg





"Halo adek, "

Aska tercekat, manik nya melebar menatap kedatangan orang yang sejak tadi ia tangisi sampai suara nya hampir habis. Tubuhnya refleks berusaha turun menghampiri abang nya yang berdiri di dekat pintu. Menggeleng cepat berharap abang nya tak pergi lagi.

Little Brother (End) Where stories live. Discover now