4. Selalu Salah

5.2K 566 323
                                    

"Bu Cahya?" ucap Aca.

Bu Cahya tersenyum miring. "Jangan teriak-teriak anak miskin! Ganggu pendengaran tahu gak?"

"Maaf, Bu," lirihnya.

"Ibu mau kasih hukuman sama kamu!" ujar Bu Cahya.

"Hukuman? Hukuman apa?" Dahinya mengernyit.

"Bersihkan lapangan!" titah Bu Cahya.

"Ta ... tapi——"

"BERSIHKAN CEPAT!" titah Bu Cahya tidak mau dibantah.

Gadis cantik itu berjalan menuju lapangan basket sembari membawa alat kebersihan berupa sapu. Terdengar helaan dari dalam mulutnya kala melihat lapangan basket yang masih digunakan siswa-siswi SMA Cakrabuana. Kalau begini caranya percuma saja kalau membersihkan lapangan sekarang.

"ACA! NGAPAIN BERDIRI DI SANA? IBU NYURUH KAMU MEMBERSIHKAN LAPANGAN!" sentak Bu Cahya.

Aca segera berlari menuju lapangan basket. Namun, Aca tidak sengaja menginjak kulit pisang sehingga hal tersebut membuat Aca terpeleset dan menabrak seorang cowok yang tengah meneguk air.

"Lo buta atau gimana?"

"Maaf," lirih Aca.

"Maaf-maaf mulut lo enggak capek ngomong maaf? Gue muak dengernya, cih." Rafael meludahi sepatu Aca.

"Kenapa malah ludahin sepatu Aca?" Gadis itu mendongak, ia menatap wajah Rafael. "Mau Aca laporin sama abang?"

Rafael mencengkram kerah baju seragam Aca yang tertutupi rambutnya. "LO?BERANI?" matanya mengunus tajam.

Rafael tersenyum miring dan tangannya menampar pipi Aca dengan sangat keras sehingga Aca merasakan panas di pipinya itu.

Plak!

Plak!

Plak!

Plak!

Aca memegang pipinya yang terasa panas. "Sakit."

Bukannya berhenti menampar Aca. Rafael malah menampar Aca dan memukul bagian tubuh Aca mulai dari punggung, perut, dan kaki.

Plak!

Plak!

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Bugh!

"Sakit,Rafael," lirih Aca menahan rasa sakit disekujur tubuhnya.

Kaki Aca ditendang dengan sangat keras oleh Rafael sampai jatuh seperti tidak berdaya. Bu Cahya menghampiri mereka berdua dan melakukan hal yang sebelumnya gak dibayangkan Aca.

Plak!

Plak!

Bugh!

Tentang Aca [ENDING]Onde histórias criam vida. Descubra agora