Tacenda

632 64 29
                                    

Malam ini hujan deras. Jungwon yang baru saja membaringkan tubuhnya di kasur, dengan segera kembali bangun dan beranjak dari kasur saat mendengar suara petir yang saling bersautan dan langsung berlari keluar dari kamarnya. Mengambil sebuah payung yang disimpan di dekat pintu kemudian kembali berlari keluar dari rumahnya mengabaikan teriakan ibunya yang memintanya untuk lebih berhati-hati

Tujuannya saat ini adalah rumah sahabatnya yang berada di sebrang rumahnya. Walau sudah memakai payung, pakaian yang Jungwon kenakan tetap basah walau tak banyak karena hujan malam ini diiringi dengan angin yang cukup kencang.

Sampainya di depan pintu rumah sang sahabat, dia meninggal payungnya begitu saja dan segera masuk ke dalam rumah dengan kunci duplikat yang sahabatnya berikan padanya untuk keadaan mendesak seperti ini, karena sahabatnya itu hanya tinggal sendirian

Setelah masuk ke dalam rumah dan kembali menutup pintu, Jungwon kembali berlari ke lantai 2 di mana kamar sahabatnya berada. Sampainya di lantai 2, dia langsung masuk ke kamar sahabatnya yang berada paling dekat dengan tangga. Namun, saat masuk hanya kegelapan yang dia lihat

"Kak Sunghoon" ucap Jungwon sambil tangannya meraba dinding mencoba mencari saklar lampu

"Kak, ini Jungwon! Kakak di mana?" Saat lampu berhasil dinyalakan, dirinya tak melihat Sunghoon di sekitar kamarnya

Akhirnya Jungwon melangkah maju, mendekati lemari besar yang selalu menjadi tempat persembunyian Sunghoon saat keadaan seperti ini terjadi. Dan benar saja, saat dirinya berada di depan lemari, dia bisa mendengar suara isakan kecil yang bisa dia pastikan jika isakan itu berasal dari Sunghoon

Akhirnya dia membuka lemari itu dan berjongkok untuk menyetarakan tingginya dengan Sunghoon yang duduk meringkuk di dalam lemari

"Kak Sunghoon, tenang ya. Sekarang udah ada Jungwon di sini" Jungwon berucap pelan sambil mengelus tangan Sunghoon yang begitu dingin

"J-jungwon" Sunghoon mengangkat kepalanya dan menatap Jungwon dengan matanya yang sembab

"Iya, ini Jungwon. Jungwon nya Kak Sunghoon" Jungwon membalas tatapan Sunghoon dengan tatapan lembutnya, masih dengan tangannya yang mengelus tangan dingin milik Sunghoon

"J-jungwon, petir, ba-banyak darah, su-suara tembakan" Sunghoon bergumam sambil menutup kedua telinganya

"Kakak, dengerin Jungwon. Ngga ada darah, ngga ada suara tembakan" Jungwon menggenggam kedua tangan Sunghoon dan kembali mengelusnya

"Sekarang keluar ya, udah ngga ada petir lagi"

Sunghoon menggeleng, menolak untuk keluar dari lemari

"Kakak bilang, kakak percaya sama Jungwon. Jadi keluar ya? Jungwon temenin kakak di sini" Jungwon masih mencoba membujuk Sunghoon untuk keluar dari lemari, dan untungnya dibalas anggukan oleh Sunghoon

Akhirnya Jungwon menarik pelan Sunghoon agar keluar dari lemari dan membantunya untuk berdiri kemudian menuntunnya untuk duduk di kasurnya

"Minum dulu, kak" Jungwon menyodorkan gelas berisi air minum yang memang selalu tersedia di nakas di samping ranjang

Sunghoon menerima gelasnya dan meminum setengah air yang berada dalam gelas dengan dibantu oleh Jungwon karena tangannya yang masih gemetar

Setelah selesai, Jungwon mengembalikan gelas itu ke nakas dan mulai membaringkan tubuh Sunghoon di kasur kemudian ikut membaringkan diri di bagian kasur yang kosong

"Sekarang tidur ya kak. Jungwon bakal temenin kakak di sini" Jungwon memeluk tubuh Sunghoon yang masih sedikit bergetar. Membiarkan Sunghoon membenamkan wajahnya di dadanya supaya lebih mudah mendengarkan detak jantungnya

MÉMOIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang