4. "First Debated; Vinder Larsson vs Khaled D.Goya."

3.7K 1.4K 543
                                    

• SENSITIF TOPIC

[] [] []

"𝐏𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐚𝐢𝐤 𝐭𝐚𝐡𝐮 𝐜𝐚𝐫𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐡𝐚𝐫𝐠𝐚𝐢 𝐩𝐞𝐧𝐮𝐥𝐢𝐬𝐧𝐲𝐚."

[] [] []

"kami adalah penjemput khusus dari 2AITO untuk para siswa pilihan. Berhubung mereka akan mendapat fasilitas penuh selama jadwal dan masanya jadi anda tak perlu khawatir."

Ujaran penuh hormat dan kelugasan yang sampai pada telinga Tuan Lawsonia, Xie Ghozang, menyalah artikan ekspresi yang terlontar. Pasal yang sebenarnya, kepala keluarga sekaligus kepala asuh kedua anak--yang katanya pilihan--menggantungkan kecurigaan diatas udara sedang dua orang pemuda rapih berjas yang berdiri tanpa senyum luntur di ruang tamu berada dihadapannya.

Caithlin berjinjit menahan rasa riangnya, katanya sih dia menunggu-nunggu. Asher berada pada rangkulannya sesekali mengelus puncak rambutnya penuh sayang. Tapi keheningan melanda mendinginkan ruang.

"Mereka hanya salah satu diantaranya?" Begitu lontaran nada tak terima dari Xie Ghozang. Istrinya, Cole menatap bingung kemauan suaminya. "Apa yang akan kalian lakukan dengan para anak pilihan?"

Caithlin membungkam, baik Hera pun. Ada aturan dibalik kertas undangan ELITE; mereka tak punya hak memberitahukan soal hal itu pada orang lain. Sehingga butuh waktu panjang bagi Asher yang memohon mewakili Caithlin atas keterkejutan penjemputan mendadak itu.

Keduanya berangkat.

Tanpa sepotong kain rumah bawaan maupun perlengkapan pribadi.

Hujan renyai membasahi bentala. Meredam bising kota yang terus bersua tak bergeming. Rasanya beku mengingat suhu AC kian meningkat. Wiper mobil terus berjalan tanpa lelah. Disebelahnya ada Caithlin yang tertidur pulas, maka Hera membuang muka ke jendela.

Ada bayangan kekehan tanpa suara memantul di kaca. Hera mengingat kejadian dua hari yang lalu saat bertemu 'M'. Setelah yang terjadi memang Hera yang menarik pistol ke kepalanya dan berkata;

"Tanpa kamu yang ingin membunuhku, aku pun ingin mati. Jadi coba tembak aku."

'M' sialan itu benar-benar tak punya hati nurani. Hera masih ingat rasanya ditembak di kepala dan terbangun bersimbah keringat esoknya diatas kasur. Tapi dia jadi sadar satu hal, memang tak bisa 'Karakter' Hera mati sebelum waktunya. Jujur saja dirinya sudah mencoba bunuh diri 3 kali selama kehidupan asingnya. Tetapi semuanya berakhir sia-sia. Ia malah harus mendekam di rumah sakit jiwa dalam sebulan.

Soal kekeliruannya, Hera tidak menyesal sekalipun. Tapi memang benar Yunna Salsabila meledakkan laboratorium--bukan nyaris lagi, dan itu terjadi pada malam pesta kedua. Alhasil pesta topeng penyambutan pun berakhir naas.

"Nona mari turun."

Setelah tiga jam perjalanan darat melewati jalan tol, mobil merapat mendekat dermaga. Panggilan itu membangunkan Hera juga Caithlin yang spontan memicingkan mata mendapati sorot lampu kapal pesiar mewah Lexus yacht LY 650 keluaran terbaru berada tepat dihadapan.

Keduanya saling lirik sebelum harus melewati perjalanan laut.

[] [] []

[] [] []

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
ELITE KLASS [END]Where stories live. Discover now