10. "All ELITE Photo; Project Sains HAARP, LaWS, & ADS."

1.3K 361 297
                                    

KATA AUTHOR:

Meskipun udah ngumumin di wall, banyak yang belum Follow.

Aku juara robotik dan sekolah ku borong piala Wagub DKI Jakarta. Makasih doanya sebelumnya (Chapter 5) dan ucapan kalian lewat wall/Dm/Wa.

Mohon doanya lagi, Insya Allah akhir tahun tanding robotik ke Malaysia ataupun Singapura secara Offline! Makasii ><

Sekarang spam komen!
anyway chapter ini panjangg.

[] [] []


"Mala Fernandez, kamu mendapat undangan mewakili UNICEF dan WWF dalam kongres di Beijing." Kemudian Saat Mala mengeluarkan isi file, alisnya menyatu. Pasalnya ada CV seseorang beserta card name. "Setiap diantara kalian diwakili, diawasi, atau dilatih oleh salah satu anggota ELITE 1-9, angkatan diatas kalian."

Sorakan tanpa persetujuan bergaung memenuhi Veritas, berseru bagai lolongan serigala malam. Irama derit decitan kayu yang tergesak lantai maupun pembunyian refleks bagai lagu yang terputar. Dan sekali lagi, Lucy sejak awal sudah menekankan tanpa perlawanan.

"Caithlin resmi bergabung dengan agensi baru dan dikontrak dalam syuting Film Layar Lebar juga persiapan perekaman studio. Raphaello mewakili Indonesia dalam International Collegiate Programming Contest (ICPC) World Final di Moscow. Marco lanjut dalam International Robotic Competition (IRC) di Canada. Yunna undangan wakilan Indonesia di Olimpiade Biologi Internasional."

Yang terpanggil saling tatap.

"Haru mewakili cabang Karate dan Menembak di Olympics Tokyo, sama dengan Hera di kategori Figure Skating. Taran persiapan balap mobil F-1 di Brazil. Paolo mendapat undangan tampil di panggung utama acara penghargaan Grammy di Staples Center, Los Angeles, Amerika Serikat. Khaled menghadiri lomba debat internasional di Malaysia. Vinder mendapat surat dari keluarga kerajaan untuk menghadiri peragaan busana Alberta Feretti di Monte juga menemani putri mahkota di World Childhood Fondation. Terakhir Pedraza mengikuti kompetisi catur International FIDE."

Bahkan tak ada yang bisa berkedip mendengar penuturan Lucy sampai-sampai Paolo menepuk tangannya. "Lucy kau harus jadi rapper! dan percayalah Caithlin papan triplek tak bisa menandingi."

Lemparan pouch menghantam wajah Paolo. Alih-alih kembali ke akal sehat, isinya melenceng jauh. Lelaki itu bernyanyi. "Heyy ladies, you want a guy that's sweet? A guy that's tough? A feminist who likes to pay for stuff? The kinda guy friend that gets along with your friend without getting attracted to any of them? A good boy? A bad boy? A good-bad boy? A half good, half bad, half boy?"

Perhatian Veritas memusat Paolo. Lucy menghela napas panjang, sudah menerka kelakukan anak didiknya.

"I-T-S ME!"

Tawa terlontar memecah ruangan sedang Marco menutup wajahnya dengan hoodie Raphaello. Dengan pelan mencaci maki, "Kembar adopsi."

Lucy mengalihkan atensi lagi begitu palu keributan mulai berlabuh.

"Ini hanya agenda kalian ke depannya, bukan berarti kalian tidak melaksanakan program ELITE." Pada kata-kata Lucy, badan Vinder gemetar hebat mengingat pelatihan menembak yang lalu. Ia memiliki fobia tersendiri dengan senjata--terutama pistol. "Mulai malam ini saya tidak mewajibkan kalian berada di Titans Palace maupun Pulau Buatan Primordials diluar waktu program ELITE. Itu juga bukan berarti kalian bebas berpergian ke luar negeri kembali ke negara asal, harus ada laporan dari ELITE atas, dan izin saya yang mana tak bisa lebih dari 2 hari dalam seminggu."

ELITE KLASS [END]Where stories live. Discover now