TUJUH BELAS

206 29 22
                                    

Shafiq turun dari motor setelah sampai di rumah Michel, lalu dia berjalan menuju pintu, sesampainya di pintu ia langsung mengetuk rumah Michel.

"SEBENTAR!" teriak seseorang dari dalam.

Pintu itu terbuka dan muncul seorang wanita paruh baya, dia pembantu di rumah itu.

"Eh, Den Shafiq. bibi kira siapa." ucap pembantu itu yang bernama Sumi.

Shafiq hanya membalas dengan senyum tipis.

"Mau ketemu siapa atuh Den?" tanya Bi Sumi.

"Michel." jawab Shafiq.

"Silahkan masuk Den" ucap Bi Sumi sambil mempersilahkan Shafiq untuk masuk.

Shafiq hanya menganggukkan kepala, lalu dia berjalan ke dalam, kemudian dia duduk di sofa yang berada di ruang tamu.

"Mau minum apa Den?" tanya Bi Sumi.

"Gak usah, bi." jawab Shafiq.

"Yaudah atuh, kalau gitu bibi panggilin dulu Neng Michel-nya." ucap Bi Sumi lalu berjalan menuju kamar Michel.

"NENG MICHEL!" Teriak bi Sumi memanggil Michel sambil mengetuk pintu kamar gadis itu.

"NENG, ITU DI BAWAH ADA TAMU!" Teriak bi Sumi.

Pintu kamar Michel terbuka, dan menampilkan seorang gadis dengan penampilan acak-acakan.

"Kenapa bi?" Tanya Michel dengan suara khas bangun tidur.

"Itu Neng di bawah ada Den Shafiq." Jawab bi Sumi.

Michel mengerutkan keningnya "mau ngapain dia?" Tanya Michel.

"Gak tau Neng bibi juga, yaudah atau kalau gitu bibi ke dapur lagi." Pamit bi Sumi lalu pergi.

Michel Berjalan menuruni anak tangga dan berjalan menuju ruang tamu.

"Mau ngapain Lo ke sini?" Tanya Michel kepada Shafiq setelah sampai di ruang tamu.

Shafiq yang sedang memainkan ponselnya pun menoleh ke arah Michel yang baru datang.

"Pake." Suruh Shafiq sambil memberikan satu paper bag kepada Michel.

Michel mengerutkan keningnya, "apa ini?" tanya Michel bingung.

"Gak usah banyak tanya." Jawab Shafiq dingin.

"Iya-iya gue pake." Bales Michel malas lalu pergi dari hadapan Shafiq

***

"Si bos mana dah? Tumben dia gak ke sini." Tanya Aldi.

Saat ini mereka semua sedang berada di markas kecuali Shafiq.

"Yaelah, si bos kan lagi dinner sama Michel cantik" jawab Putra.

"Oh iya, gue lupa." Ucap Aldi sambil cengengesan.

"Gue jadi penasaran sama acara dinner mereka, berhasil gak ya?" Tanya Galang.

"Semoga aja berhasil." Jawab Putra.

"Mereka kan pacaran cuman tantangan dari truth or dare, gimana kalau kita bikin mereka pacaran beneran." Usul Lingga.

"Boleh juga tuh." ucap Galang.

"Caranya gimana?" Tanya Putra.

"Hmmm...gimana kalau kita selalu bikin mereka dekat, nah kalau mereka dekat, nanti kelamaan di antara mereka ada yg jatuh cinta." Usul Galang.

Mereka semau saling tatap, kemudian menganggukkan kepala. "Setuju."

***

"Dia ngapain sih ke sini?" Tanya Michel kepada dirinya sendiri.

SHAFIQ [ON GOING]Where stories live. Discover now