3. Meet.

6.3K 1.1K 143
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen.

***
Soobin yang baru membuka pintu rumahnya cuma bisa terdiam ketika melihat mamanya yang sedang membawa sebuah kue ulang tahun di tangannya.

Dia bisa melihat ada keluarganya yang tampak merayakan ulang tahunnya itu.

"Mama, Soobin bukan anak kecil, buat apa sih di rayain gini, malu tau," ucap Soobin namun tetap segera meniup lilin berangka 18 disana, tentu saja itu dipaksa oleh keluarganya.

Mamanya malah tertawa melihat anaknya yang sudah berusia 18 tahun itu.

"Gapapa tau, lagipula kamu mau jadi tuapun, bakalan terlihat seperti bayi bagi mama," balas mamanya membuat Soobin cuma tersenyum kecil sambil menerima kue yang dibawa oleh mamanya tadi.

Dia segera masuk ke dalam rumah dan duduk di sofa, mau memotong kue yang ada ďi tangannya, kelihatan sekali sepupunya mau memakan kue tersebut.

Ini kue dibuat oleh mamanya sendiri, mamanya adalah pemilik toko kue jadi gak heran bisa membuat kue yang sebagus ini.

"Nih, ambil," ucap Soobin sambil menyerahkan potongan kue ke sepupunya.

Lalu dia memakan potongan kue yang sudah dia letakkan ke piring.

"Enak?"

Soobin mengangguk sambil melihat mamanya yang tampak senang ketika melihat dirinya memakan kue buatan mamanya itu.

Rasanya gak pernah mengecewakan sih, jadi Soobin suka sekali kue buatan mamanya.

"Sekarang ayo pergi ke restoran favoritmu, kita akan makan-makan disana," ajak mamanya membuat Soobin cuma menghela nafasnya namun tetap menurut.

Setidaknya mamanya sedang membuatnya senang saat ini, walaupun tanpa hal ini juga dia sudah senang kok.

"Papa?"

"Papamu akan sampai disana dalam waktu 10 menit, biarkan saja papamu menunggu," balas mamanya sambil tertawa membuat Soobin ikut tertawa dan segera masuk ke mobil diikuti oleh mama dan para sepupunya.

Ada keluarganya juga sih, maklum mamanya emang suka keramaian begini, maksudnya lebih suka berkumpul dengan keluarga, lebih nyaman katanya.

Soobin juga sih, dia gak terlalu suka bergaul dengan orang luar.

Terbukti dia rada kaku dan malu ketika ada yang mengajaknya berbicara apalagi melamarnya secara terang-terangan seperti di kampus tadi.

Semuanya tidak terfokus dengan surat yang di dapat oleh Soobin, keuntungan sekali, dia gak perlu membicarakan hal ini, bisa-bisa dia malu sekali.

Fokus saja dengan ulang tahunnya, gak perlu fokus sama surat berisikan pasangannya itu.

Walaupun pada akhirnya bakalan tetap dia beritahu kepada orang tuanya, karena takutnya Yeonjun akan nekat bertemu dengan orang tuanya langsung dan membuat Soobin malu.

Bukan karena ulah Yeonjun, lebih ke malu karena dia akan menikah dengan cepat.

Lagipula kakak tingkatnya itu kenapa buru-buru sekali sih mengajaknya menikah, dia saja gak ada persiapan sama sekali, masak telur aja dia takut kena minyak, gimana kalau masak yang lain.

Tapi untuk yang lain dia bisa sih, walaupun gak terlalu cepat.

Mamanya terus berbicara jika umurnya sudah dewasa dan membahas masa kecilnya juga, Soobin hanya menyimak, memang ya seperti ucapan temannya, dirinya memang adalah anak mama sekali.

Terkadang orang sudah mulai gengsi untuk dekat sama mama atau papa mereka karena malu dengan umur, tapi Soobin enggak, buat apa juga dia malu?

Mereka akhirnya sampai, Soobin segera berjalan keluar diikuti oleh mamanya dan yang lainnya juga tentu saja.

Find Your Mate -yeonbinWhere stories live. Discover now