4. Perfect.

6.1K 1.1K 225
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komenlah, astaga komen:))

***
Yeonjun yang baru mau masuk ke kelasnya melihat kearah Soobin yang seperti berjalan mau menghampirinya.

Jadi dia diam saja sambil menunggu Soobin menghampirinya.

"Kenapa?" tanya Yeonjun saat melihat Soobin yang tepat di hadapannya saat ini.

Mereka terakhir ketemu itu ya saat di restoran, lalu weekend jadi mereka gak ketemu di kampus.

Ketemu lagi saat hari seninnya dan ya itu sekarang.

"Kakak ada kelas?"

Yeonjun mengangguk membuat Soobin cuma bisa diam lalu menoleh kearah kanan dan kirinya.

"Bisa ketemu di ruangan bem nanti? Setelah kelas kakak dan aku selesai," pinta Soobin membuat Yeonjun mengangguk sambil tersenyum.

"Bisa, kita ketemu jam 12, ok?"

Soobin mengangguk dan segera pamit pergi menuju ke kelasnya, berbeda dengan Yeonjun yang langsung saja masuk ke kelasnya.

Bisa Soobin rasakan jika ada banyak pasang mata yang sedang memperhatikannya.

Kakinya segera berjalan dengan cepat menuju ke kelasnya.

Malas karena ditatap begitu intens oleh orang-orang di kampus, semuanya tampak tidak percaya saja jika dirinya tertulis di surat yang ada di tangan Yeonjun, begitu pula dengan nama Yeonjun yang ada di suratnya.

Mereka saja gak percaya, apalagi Soobin.

"Kenapa kamu?" tanya seseorang saat dirinya duduk di bangkunya itu.

Soobin menoleh lalu menggelengkan kepalanya, dia segera mengeluarkan pena dan bindernya untuk mencatat materi yang akan diberikan oleh dosennya.

"Bagaimana kamu sudah bicara sama mamamu itu? Kapan menikah?"

Soobin tidak berniat menjawab dan lebih fokus menyimpan handphonenya.

"Sombong, cupu aja sok keren, karena bisa dapat kak Yeonjun."

"Kalian apaan sih?" bela Yeram yang malas mendengar anak cewek yang sedang iri dengan Soobin itu.

Soobin cuma tersenyum kecil kearah Yeram yang biasa aja, dia gak suka Soobin, buat apa juga suka kalau ujungnya dia bakalan menikah sama orang lain.

Dan sudah jelas juga dia sudah mendapatkan surat dan berisikan foto lalu nama pasangannya.

Anak-anak di kelas cuma memutarkan bola mata mereka.

Soobin bukan gak mau menjawab, dia malah risih sekali jika harus membahas hal privasinya.

Ketika dosen datang, Soobin agak lega karena tatapan intens dari anak kelasnya segera menghilang begitu saja.

***
Yeonjun sudah berada duluan di ruangan bem seperti ucapan Soobin tadi, walaupun dia memang selalu kesini sih, maklum dia kalau kelasnya masih lama suka tiduran disini.

Sama teman-temannya tentu saja, lalu ada banyak adik tingkatnya yang memperhatikan dirinya.

Sayang sekali bukan Yeonjun gak tertarik sama mereka semua.

Karena ketika dia mendapatkan surat, maka permainannya sudah selesai, karena saatnya fokus ke pasangannya.

Saat Soobin baru masuk ke kampus ini, Yeonjun merasa lega, karena gak perlu lagi memperhatikan Soobin dari luar.

Dan juga ketika kelompok Soobin mendapatkan hukuman karena gagal mengerjakan misi mereka, Yeonjun malah menghukum semuanya kecuali Soobin.

Beberapa temannya heran dengan apa yang dia lakukan, diapun sama entah ada apa dengan dirinya yang malah tidak membiarkan Soobin terkena hukuman.

Find Your Mate -yeonbinDove le storie prendono vita. Scoprilo ora