-16-

359 45 0
                                    

Tuuutt

Telepon tersambung namun belum ada tanda-tanda telepon Seungmin akan di angkat oleh seseorang di seberang. Hyunjin yang tak tahu apa-apa hanya menunggu Seungmin menelpon seseorang entah siapa.

Padahal Seungmin tadi bertanya padanya ia akan pulang dengan siapa, tapi lihat sekarang gadis itu malah sibuk menelpon di depannya dan mengabaikan Hyunjin.

'Apa jangan-jangan Seungmin menelpon Minho untuk menjemput Seungmin sekalian mengantar dirinya pulang? Ah gak mungkin kan?' Inner Hyunjin.

Seungmin jengkel juga lama-lama. Ini sudah percobaan ke tiga dan nomor yang ia telpon sejak tadi tak juga kunjung mengangkat panggilannya. Seungmin bersumpah jika teleponnya masih di abaikan, ia akan mengamuk pada orang yang di telponnya ini.

"Halo Seungmin-"

"Mana leader lo mau gua maki-maki sialan!"

Changbin yang kaget hampir saja melempar ponsel milik Bangchan ke luar jendela karena kaget dengan teriakan Seungmin barusan.

Jisung yang sedang duduk anteng di sebelah Changbin langsung saja merebut ponsel Chan yang ada di tangan hyungnya itu karena tak tega melihat Changbin yang tampak membeku habis di teriaki oleh si penelpon.

"Siapa sih bang? Oh Seungmin"

Segera Jisung ambil alih setelah tau siapa yang menelpon lewat layar ponsel Chan itu dan menempelkan ponsel Chan ke telinganya.

"Seungmin ada apa ya?"

"Oh lo disana juga Sung? Bilang ke manusia yang bernama Bangsat agar segera datang ke sekolah sekarang juga buat jemput kekasihnya! Gak pake lama! Kalau dalam 5 menit dia gak dateng ke sekolah kepalanya gua injek pake sekop!"

Setelahnya sambungan di putus oleh Seungmin dan tanpa menghiraukan Changbin, Jisung langsung lari tunggang langgang ke arah dapur memanggil hyungnya agar segera ke sekolah atas perintah Seungmin. Demi apapun Seungmin sangat berbahaya jika gadis itu sedang marah.

Setiba di dapur, ia tak melihat siapa-siapa. Jisung langsung panik. Bagaimana jika Seungmin menelpon lagi dan ia yang jadi sasaran kemarahan Seungmin lagi? Ia tak sanggup, mau lari aja Jisung ke pelukan Feli rasanya.

Jisung berlari lagi ke tempat Changbin dan melihat tidak ada lagi jaket yang tergantung di kursi milik Chan.

"Chan hyung udah berangkat ke sekolah Seungmin buat jemput Hyunjin. Gila Sung gua hampir budek gara-gara kaget di teriakin Seungmin barusan" Ujar Changbin meniup tangan dan di letakkan di telinganya, itu pertolongan pertama supaya ia tak tuli beneran.

"Elah kayak baru sekali kena sembur aja lu sama Seungmin bang. Oke lah kalau begitu mari kita kerjakan tugas kita kembali"

"Oke deh. Kek nya telinga gua aman dah. Kalau kaga aman entar si cantik Uyong gak cinta lagi ama gua, berabe entar"

"Elehh bucin" Cibir Jisung

"Bacot, kayaknya lu perlu di cekcokin lagu mirror dulu ye Sung biar lu sadar diri"

"Loh kenapa anjir bang?"

"Lo sama Feli malah 100x lebih bucin dari gua sial!"

"Ooh hahahahha bener lu juga lo bang Dwaekki! Dahlah yuk kerja"

"Yoookkkk"

Mereka berdua lanjut mengerjakan pekerjaan mereka. Sedangkan Bangchan saat ini dengan ugal-ugalan mengendarai mobil ke arah sekolah Seungmin dengan tidak sabaran. Ia mendengar percakapan Seungmin tadi di ponselnya dengan Jisung. Dan karena ia tak mau kepalanya beneran di injek pake sekop sama Seungmin jadi ia segera berangkat ke sekolah menjemput Hyunjin atas perintah mantannya itu.

[4] UNTITLED | Lee Know & Kim Seungmin | 2MINWhere stories live. Discover now