13 : He's My Sunshine Euphoria

40 8 26
                                    

"Bagaikan manusia yang membutuhkan rumah sebagai tempat berteduh, aku butuh kamu sebagai tempat hatiku berlabuh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bagaikan manusia yang membutuhkan rumah sebagai tempat berteduh, aku butuh kamu sebagai tempat hatiku berlabuh."

"Jim, ayo kita ke Sungai Han!"

"Hm? Untuk apa?"

"Ingin saja. Aku juga ingin lihat sunset,"

"Em... ide bagus, kalau begitu bagaimana jika kita membeli makanan di pinggir jalan juga?"

"Ayo! Ayo! Aku mau bungeoppang, hotteok, ditambah bubble tea, ya."

Paras cantik yang dihiasi sebuah senyuman lebar yang merekah dengan mata bulat nan indahnya berhasil membuat Jimin gemas. Mengusap surai milik gadisnya sembari tertawa manis hingga menampilkan eye smile-nya. Lucu sekali.

Hari ini sepulang sekolah mereka berniat menghabiskan waktu bersama hingga malam tiba. Dan Lee Yuri tiba-tiba saja memberikan ide dengan pergi ke Sungai Han. Park Jimin yang mendengarnya tentu tidak bisa menolak permintaan gadisnya, ia terlalu menyayangi gadis itu.

Karena setelah keluarga dan keenam sahabatnya, prioritas utama Park Jimin adalah Lee Yuri. Gadis yang sangat ia cintai setelah Ibunya.

Mengeratkan genggaman dikedua tangan mereka, menghampiri stand makanan di pinggir jalan yang berjejer di dekat Hangang Park saat itu, membuat mata Lee Yuri berbinar. Oh, anak itu suka dengan pemandangan seperti itu. Dia sangat menyukai makanan yang dijual di pinggir jalan, menghabiskannya di tempat lalu pulang dengan perut kenyang. Surga dunia sekali.

Dan benar saja, kini Jimin sudah menenteng satu plastik yang isinya adalah bungeoppang. Sementara Yuri hanya memegang satu gelas cup bubble tea ditangannya dengan mulut penuh hotteok. Jimin tersenyum dalam diam, memandang gadis itu dengan senyuman manis khasnya. Melihat tingkah Yuri membuat hatinya menghangat.

Duduk di pelataran tepi Sungai Han tanpa memakai alas, keduanya mulai menikmati angin sore kala itu, menanti langit jingga yang datang bersama senja.

Keadaan di sekitar mereka pun cukup ramai, kebanyakan orang memang suka sekali melihat matahari tenggelam. Tak terkecuali mereka berdua.

"Jim,"

"Hm."

"Lihat deh, senja mulai muncul."

My Sunshine EuphoriaWhere stories live. Discover now