14 : Them, Two Brothers

31 6 26
                                    

"Seberapa kuat kami memohon, nyatanya kami semua akan tetap merasakan rasanya terjebak di dalam lubang kesakitan."

Park Jihoon

Lee Yuri

|Sedang apa?
09.01

Aku bosan|
09.02

|Aku tidak bertanya begitu
|Itu deritamu
09.02

Jahat :(|
09.02

|Kenapa tidak pergi bermain ke rumah
Taehyung saja? Bukankah kalian seringkali
bermain bersama?
09.03

Aku tidak yakin bocah itu sudah bangun|
09.03

|Jangan begitu
|Lihat saja nanti
|Setidaknya untuk satu kali dalam hari ini,
Dia akan datang mengunjungi rumahmu
09.04

Kau ini sok tahu|
09.04

|Omong-omong sudah sarapan?
09.05

Belum|
09.05

|Kenapa belum? Kau harus minum obat, Jim
09.05

Iya nanti, setelah ini|
09.06

|Dasar!
|Jangan terlalu sering mengabaikan jam minum obatmu, ingat untuk tetap teratur
09.07

Iya|
09.08

|Kalau sakit bilang, jangan dipendam
09.08

Iya|
09.08

|Yasudah
|Aku harus membantu Bunda di dapur
09.09

|Bunda sedang membuat kue
09.10

Benarkah? Wah pasti enak|
Aku titip salam untuk Bunda|
Bilang padanya, aku rindu dia|
09.10

|Mampir kemari jika waktumu senggang
|Bunda juga pasti senang bertemu denganmu
09.11

Aku akan kesana nanti|
09.11

|Hm
|Kalau begitu sana sarapan
09.11

Ah iya|
09.12
Read


Jimin tersenyum simpul ketika membaca percakapan singkatnya dengan sang kekasih, menatap ponselnya dengan wajah yang berseri. Kekasihnya itu manis sekali.

Melirik jam yang menggantung di dinding kamarnya, kemudian meringis, "Aish, Bibi Song pasti akan marah." Lantas bergegas menuruni tangga menuju lantai bawah. Rumahnya hanya berlantai dua saja, jadi sangat menguntungkan karena ia tidak perlu kelelahan naik-turun tangga.

"Wah kau ini, sudah hampir siang kenapa belum sarapan?"

Dan tepat sasaran.

Bibi Song telah memarahinya karena terlambat sarapan.

Jimin tersenyum, menampilkan deretan giginya. "Hehe, maaf Bibi. Aku tadi sibuk melihat koleksi action figure punyaku, sampai lupa kalau aku belum sarapan."

My Sunshine EuphoriaWhere stories live. Discover now