24

1.3K 216 52
                                    

BOOK INI MASIH BERNYAWA WOOOY😭😭
.
.
.
.
.
.
.
...

"Kau memikirkan hyungku ?"

"Tidak"

"Anggap saja aku percaya. Sekarang katakan, kau akan memberinya kesempatan lagi atau tidak ?"

"Tidak"

"Wae ?"

Ryujin menoleh dan mendapati Jeongwoo yang menatapnya dengan serius. Saat ini mereka sedang duduk berdua si bangku taman yang ada di sekitar kompleks perumahan Ryujin. Pagi-pagi sekali Jeongwoo sudah datang dan membawanya ke taman kota sembari membawa banyak sekali makanan buatan ibunya.

sejak tau Ryujin pernah diet ketat dan sekarang kembali makan banyak. Anak itu jadi sering sekali memberinya banyak makanan, katanya Ryujin tidak perlu diet lagi karena mau dia gemuk atau kurus Ryujin tetaplah Ryujin. Tidak akan ada yang berubah dari itu

"Apa aku perlu mengatakannya ?" tanya Ryujin

"Aku tidak akan memaksa, tapi aku cukup berharap kau mau terbuka denganku"

Sungguh, Jeongwoo yang sedang mode serius dan dewasa adalah sesuatu yang membuat Ryujin terkadang berdebar di buatnya.

Setelah mendengar kalimat Jeongwoo, Ryujin kembali menunduk, kedua kakinya saling berayun untuk mengurangi perasaan bimbangnya.

"Aku takut kembali sakit hati..." ujar Ryujin kemudian "...Lee Haechan, dia sudah sangat sering membuat hatiku merasa sakit. Sebenarnya aku bukan tipe gadis yang mudah menangis, hanya saja Haechan adalah pengecualian. Dia sering melakukan sesuatu yang tanpa dia sadari akan menyakitiku. Aku akui dia adalah pria yang baik, tapi karena cintanya yang begitu besar, dia tanpa sengaja menyakiti cinta yang lain. Kakakmu itu... Dia masih terjebak dengan cinta pertamanya, aku tidak bisa menyalahkannya untuk iti karrna akupun juga sama. Aku juga terjebak pada cinta pertama yang bahkan terasa menyakitkan. Kau tau maksudku kan ?" ujar Ryujin panjang lebar.

Jeongwoo masih menatap Ryujin dengan serius, kini sorot mata itu berubah menjadi teduh. Membuat Ryujin mau tak mau tersenyum karenanya..

"Kau marah karena aku masih mencintai kakakmu ?" tanya Ryujin saat sedari tadi Jeongwoo hanya menatapnya tanpa mengeluarkan sepatah katapun. "Maaf, aku tidak bermaksud...."

"Jika aku memintamu memberinya satu kesempatan lagi, apa kau mau ?"

Deg

Perlahan tantan Jeongwoo meraih tangan Ryujin untuk ia genggam "Ryujin-a, bagaimana jika aku memintanya ?"

"J—Jeongwoo-ya..."

"Kau mengatakan jika hyungku adalah pria yang baik, hanya saja dia masih terjebak pada cinta pertamanya. Apa kau tidak mau berusaha sekali lagi untuk mengambil seluruh hatinya ?..." ujar Jeongwoo

"Aku tidak bisa"

"Kenapa ? Kau merasa kalah dari Karina ?"

Ryujin terdiam. Bohong jika Ryujin berkata tidak, karena yang dikatakan Jeongwoo memang benar adanya. Ryujin kalah... Dan akan selalu kalah dengan Karina.

Jeongwoo membuang nafasnya pelan, tangannya yang sejak tadi menggenggam tangan Ryujin kini berpindah ke rahang gadis itu, lebih tepatnya membingkai kedua pipinya.. "Ryujin-a, dengarkan aku baik-baik. Biarkan hatimu memberinya satu kesempatan lagi. Izinkah Lee Haechan memperbaiki dan mengusahakan semuanya,  jika di pertengahan jalan nanti Karina tetap menjadi prioritasnya, maka kau bisa berbalik. Aku akan berada di belakangmu dan membawamu pergi untuk menghapus namanya"

000

Dan benar saja

Ryujin akhirnya menyanggupi permintaan Jeongwoo, terbukti dari adanya Haechan yang kini duduk di depannya dengan senyum lebar yang sejak tadi sama sekali tidak surut.

La Perfection  [Haechan NCT- Ryujin Itzy]  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang