05.

76K 4.4K 57
                                    

Happy Reading.

Hari ini setelah Jihan melakukan semua pekerjaannya dan dia bersyukur pagi ini kakak dan mamanya tidak melakukan hal-hal yang menyakitkan dirinya karena mama dan kakaknya sudah berangkat ke kantor pagi-pagi sekali bersama papanya yang katanya akan diadakan rapat besar-besaran jadi Jihan tidak perlu repot harus membuat sarapan untuk mereka.

Walau dia tidak membuat sarapan dia tetap memasak untuk dirinya dan untuk makan siang keluarganya nanti. Jihan sudah menyelesaikan semua pekerjaannya dan saat ini dia sedang berada di sebuah tempat dimana dia kan bertemu dengan Adit.

"Jihan sudah lama?" Tanya Adit kepada Jihan yang duduk di bangku panjang.

Plakk.

Satu tamparan melayang di pipi Adit tentunya itu dari Jihan dia sejak tadi sudah menahan emosi nya tetapi saat melihat Adit datang dia tidak bisa mengontrol emosi nya.

"Kenapa kamu nampar aku Jihan" ujar Adit memegangi pipi nya.

"Seharusnya aku yang tanya kenapa mas Adit bisa-bisanya bilang ke mama sama papa kalau mas Adit mau menikah sama aku?. Asal Mas Adit tau aku di labrak sama kak Sintia, aku di ejek sama dia, dia bilang aku pelakor, perusak hubungan orang, dan yang paling parah dia bilang aku Jalang mas kenapa kamu bilang kamu mau nikah sama aku mas" ujar Jihan berteriak dan tak terasa dia menitihkan air matanya.

"Jihan maaf tapi—"

"Selama ini aku udah nahan mas aku udah berusaha untuk kuat. Tapi untuk semalam setelah kamu datang kerumah yang kamu bilang kamu mau nikahin aku, aku capek mas aku gak kuat hidup gini. Di tambah kamu datang bikin masalah buat mama sama kakak makin marah dan benci sama aku hiks hikss"

"Jihan aku lakuin ini karena aku gak mau kamu terus terusan di siksa sama mereka, kalau kamu capek kamu nikah sama aku dan aku janji akan bawa kamu keluar dari rumah itu"

"Mas apa dengan kamu nikahin aku kakak akan diam, nggak mas dia makin benci aku hikss aku udah bilang kemarin jangan kasihani aku jangan khawatirin aku hiks aku gak butuh itu dari kamu mas hikss"

"Jihan tapi aku melakukan ini juga bukan karena aku kasihan sama kamu Ji, ada seseorang yang minta sama aku buat bawa kamu keluar dari rumah itu dengan satu cara yaitu nikahin kamu Jihan"

"Tapi aku gak mau nikah sama kamu mas, kamu kakak ipar aku gak mungkin aku nikah sama kamu"

"Aku gak peduli Jihan yang penting kamu keluar dari rumah itu dan aku bisa menjalankan amanah dari seseorang"

"Siapa orang itu mas hiks?"

"Dia gak mau sampai kamu tau, dia akan muncul nanti di saat suasana sudah tepat"

"Aku gak mau nikah sama kamu mas hikss aku gak bisa hikss"

"Kenapa Jihan apa kamu takut sama aku, Jihan dengerin mas dengan kamu nikah sama aku, aku yakin mama dan Sintia gak akan jahatin kamu lagi Jihan"

"Aku gak cinta sama kamu mas bagaimana bisa aku nikah sama pria yang gak cinta sama aku dan kamu pasti juga gitu mas kamu pasti gak cinta kan sama aku jadi buat apa pernikahan mas hiks hikss"

Adit memejamkan matanya sejenak dia melupakan hal ini dimana dia maupun Jihan tidak saling cinta Jihan benar untuk apa pernikahan tanpa cinta. Tapi bagaimana pun caranya dia harus melakukan ini demi amanat seseorang yang ia sudah anggap sebagai bagian dari keluarga nya juga.

Adit menangkup kedua pipi Jihan dan menghapus air mata itu "Mungkin saat ini kita gak saling Cinta Jihan, tapi mas janji akan coba mencintai kamu terserah kamu mau balas cinta ku atau nggak, tapi amanah tetap amanah Jihan tolong bantu mas sekali ini aja untuk menjaga amanah"

"TAPI MAS AKU GAK BISA, GIMANA NANTI PERASAAN KAK SINTIA TAU KALU ADIKNYA NIKAH SAMA MANTAN SUAMINYA HIKSS HIKSS" Bentak Jihan tanpa bisa menahan nya dan Adit langsung menarik Jihan ke dalam pelukan nya.

"Sstt tenang Jihan kamu gak usah mikirin Sintia aku sama dia udah cerai gak ada apa apa lagi di antara kita, kamu mau ya nikah sama aku yang penting aku jagain kamu dan bawa kamu jauh dari rumah itu Ji"

"Aku hikss gak mau hiksss gimana kalau kakak makin benci aku hikss hikss"

"Ji ada aku, aku gak akan biarin kamu di siksa lagi sama mama kamu, sama Sintia. Setelah kamu jadi isti aku, aku janji kamu akan aman Jihan"

"Gimana caranya kita nikah hikss hikss papa pasti gak mau jadi wali nikah aku mas hikss hikss"

"Kamu tau kan sedekat apa papa sama aku,  serahkan sama aku biar aku yang ngurus kamu cukup diam"

"Tapi—"

"Jihan hei gak perlu ada lagi yang di pikirin. Kamu mau setelah ini kamu pulang akan di siksa lagi? Mungkin kemarin hanya luka lebam, mimisan, benturan kepala tapi setelah ini apa kamu mau lebih parah dari itu?" Jihan hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

"Jangan banyak berfikir, untuk sementara kamu tinggal sama Maya di sana mas yakin aman"

"Nggak aku mau pulang mas, mereka harus makan siang bentar lagi"

"No. Mulai hari ini kamu gak akan pulang lagi ke rumah itu" baru akan menjawab ucapan Adit lagi lagi Adit menahan nya "Gak ada bantahan, tolong nurut sama mas udah cukup kamu sakit fisik dan batin"

"Terus aku harus bilang apa sama keluarga aku mas?"

"Semua akan aku urus Jihan, kamu cuma diam fokus sama skripsi agar lulus tepat waktu ngerti? Satu lagi baju baju kamu barang barang kamu akan di pindahkan ke rumah mas dan satu minggu lagi kita akan nikah"

"Mas aku belum mau nikah sama—"

"Gak ada bantahan Jihan, kamu tau mas gak sukak di bantah, nurut kalau mau aman"

"Pemaksa dasar pedofil" ejek Jihan kepada Adit.

"Gak peduli asal kamu aman dan keluar dari rumah itu, ayo ke rumah Maya sekarang" ajak Adit. Sedikit info Maya ini adalah sepupu Adit ayah Adit adalah kakak dari ayah Maya.

"Mas gimana kalau mama nya Maya tanya tanya pasti aku akan lama di sana kan?"

"Semua keluarga ku udah tau"

"Jadi orang tua mas juga udah tau?"

"Semua keluarga mas udah tau gimana watak keluarga kamu, asal kamu ingat aja berapa lama mas nikah sama kakak kamu"

"Gimana kalau keluarga mas gak menerima aku?"

"Semua mendukung kalau aku nikah sama kamu"

*****

Hai guys gimana dengan cerita kedua aku?
😁😁

maaf kalau banyak typo karena masih coba belajar untuk lebih baik dalam menulis cerita😊😊

Semoga kalian suka dengan cerita aku😊

Jangan lupa vote dan komen⭐💬

💞💞💞

Jum'at, 24 September 2021

Kakak Iparku Suami Ku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang