20.

53.2K 2.6K 18
                                    

Happy Reading.

Tidak terasa hari berjalan dengan cepat sehingga saat ini usia kandungan Jihan sudah memasuki bulan ke empat dan perut yang semakin hari semakin membuncit membuat Adit sangat membatasi aktivitas Jihan.

Tepatnya hari ini Jihan dan Adit akan pindah ke rumah baru mereka karena ayah dan bunda sudah tiba dan kembali menempati rumah.

Mereka berdua sudah membereskan barang barang untuk di pindahkan ke rumah baru mereka dan mereka juga sudah mengisi perlengkapan kebutuhan di rumah.

"Adit kamu jadi pindah sekarang nak?" Tanya Bunda kepada Adit setelah melakukan sarapan.

"Iya bund kan Adit juga sudah bilang jika bunda dan ayah tidak ada pekerjaan ke luar kota lagi kita akan pindah" jawab Adit.

"Iya tapi bunda kan belum puas buat tinggal lama sama menantu bunda ya kan Jihan" ujar bunda nya kepada Jihan.

"Hmm iya bunda"

"Kamu mau kan tinggal di sini lebih lama lagi sama bunda, nanti kita masak masak lagi"

"Jihan ikut mas Adit aja bund gimana enaknya kan semua yang menentukan adalah mas Adit" jawab Jihan yang tidak bisa menolak keinginan mertuanya ini semenjak tinggal di rumah ini dan beberapa kali bersama bunda Jihan kembali merasakan kasih sayang dari seorang ibu.

"Keputusan Adit tetap bunda, akan pindah hari ini" jawab Adit.

"Sudah lahh bunda lagian kan Adit hanya pindah rumah tidak jauh juga sama kita" ujar ayah kepada bunda.

"Bener kata ayah bund, nanti Jihan juga akan sering sering kesini atau bunda bisa main main ke rumah"

"Hmm yaudah deh kalau gitu, pokoknya Jihan harus sering sering kesini lohh ya"

"Iya bunda siap"

Setelah itu Jihan dan Adit menuju ke kamar dia kembali melipat baju dan memasukan nya ke dalam koper mereka.

"Sayang di sisain sedikit ya baju nya di sini siapa tau nanti kita bermalam di sini jadi tidak perlu bawa baju dari rumah" ucap Adit.

"Iya mas" jawab Jihan yang nampak sedikit murung.

Adit menghampiri Jihan yang duduk di ranjang sambil melipat baju ke dalam koper.

"Kenapa hmm? keliatan nya murung banget?" Tanya Adit mengusap kepala Jihan dengan sayang.

"Gak tega mas aku ninggalin bunda, selama di sini juga bunda sayang banget sama aku, aku jadi bisa merasakan kasih sayang ibu yang sebelumnya tidak pernah aku rasakan"

"Sayang kan semalam kita udah sepakat buat pindah hari ini, kok kamu ragu lagi?"

"Gak bisa jauh dari bunda"

"Ckk yaudah kalau gitu kamu tinggal di sini aja sama bunda aku biar tinggal di rumah sendirian" ujar Adit pura pura marah kepada Jihan.

"Ihh mas kok gitu sihh mana bisa kamu tinggal di rumah sendiri sedangkan aku di sini"

"Ya lagian kamu gak bisa jauh dari bunda katanya"

"Iya tapi juga gak jauh dari kamu mas, kamu tega biarin anak kita tidur tanpa mendapatkan usapan dari papa nya"

"Itu kan mau kamu"

"Ihh itu maunya anak kamu bukan aku"

"Anak aku anak kamu juga"

"Iya tapi—"

"Udah beresin dulu baju nya, aku janji akan sering bawa kamu kesini lagi ketemu bunda"

"Janji ya"

Kakak Iparku Suami Ku (END)Where stories live. Discover now