19

2.7K 330 34
                                    

Tuan Chou melebarkan mata, padahal dia sudah mengancam tapi Tzuyu masih saja keras kepala.

Sangking paniknya, Tuan Chou tak sengaja menarik pelatuk pistol.

DUAR!

Semuanya reflek memejamkan mata mereka ketika mendengar suara tembakan pistol.

Tzuyu menghentikan larinya begitu melihat peluru pistol yang melaju ke arahnya.

Waktu seakan berhenti..

Dirinya mematung, Tzuyu ingin menghindar tetapi tubuhnya sama sekali tidak mau bergerak.

Gadis itu merasa menyesal sekarang. Kenapa bisa dia sebodoh dan senekat ini?

Tzuyu perlahan memejamkan matanya, dia sudah menerima takdirnya.

Memang bodoh baginya bertindak nekat walau sudah tahu kalau nyawanya dan nyawa sang kakak yang jadi taruhan.

Tzuyu hanya ingin menyelamatkan kakaknya itu. Tidak ingin Jihyo menderita lagi karena sudah cukup ia menderita akibat kondisi kakinya.

Kenangan-kenangan masa lalunya terlintas dalam benaknya, baik kenangan yang manis maupun pahit.

Saat-saat bersama dengan ibunya yang sudah tiada juga muncul. Membuatnya tersenyum.

Peluru tak kunjung mengenainya padahal waktu rasanya telah lama berlalu.

Hal itu membuat Tzuyu membuka matanya untuk melihat keadaan.

Betapa terkejutnya dia ketika mendapati peluru pistol yang melayang tepat di depan matanya.

Peluru tersebut berjarak sangatlah dekat dengan wajah Tzuyu, tak butuh waktu lama untuk mengenainya.

"TZUYU!" teriak Sana, Jihyo dan Mina.

Mata Tzuyu membulat ketika mendengar teriakan mereka. Waktu terasa berjalan normal kembali.

Tubuh Tzuyu bergetar sangking takutnya. Sebentar lagi.. sebentar lagi dia akan menemui ajalnya sendiri.

Terlihat bayangan ibunya yang sedang berada di surga, melambaikan tangannya sambil tersenyum manis pada Tzuyu. .






















"SEMUANYA MENUNDUK DAN TUTUP TELINGA KALIAN! SEKARANG JUGA!"

Semuanya kecuali Tzuyu langsung mengikuti perintah tersebut yang entah dari siapa.

DUAR!

Suara tembakan pistol terdengar, sumbernya berasal dari belakang Tzuyu.

Peluru pistol itu ditembakkan ke dinding kamar lalu memantul ke langit-langit kamar lalu memantul ke lantai dan terakhir memantul ke meja.

PRANG!

Suara pecahan yang nyaring bunyinya menggema ke seluruh ruangan. Membuat semuanya menoleh ke sumber suara yang berasal dari meja kecil samping kasur.

Mereka tentu terkejut ketika melihat sebuah vas bunga yang sudah pecah tergeletak di atas lantai.

Di samping pecahan vas bunga tersebut terdapat peluru pistol yang menempel pada peluru pistol lainnya.

Semuanya kecuali Tzuyu yang masih terkejut dengan kejadian barusan, reflek menoleh ke pintu kamar.

Tzuyu mematung di tempatnya. Tadi sebuah peluru datang dari atas dan menabrak peluru yang hampir mengenainya. Arah tembakan pun berubah menjadi ke arah kanan Tzuyu.

"KAU!?" teriak Tuan Chou tidak menyangka akan kehadiran orang 'itu' di sini.

"Halo.. Chou," sapa orang itu.

Sugar Mommy (Satzu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang