46

2K 220 14
                                    

Hal yang pertama kali Sana lihat ketika membuka matanya adalah Tzuyu yang tersenyum. Secara otomatis Sana juga ikut tersenyum.

"Selamat pagi Tzu~"

"Selamat pagi Sha~"

Tzuyu menempatkan tangannya di pinggang Sana, mengikis jarak tubuh mereka berdua yang sudah dekat. Sana reflek mengalungkan tangannya di tengkuk Tzuyu.

Hidung mereka berdua menempel. Keduanya dapat merasakan hembusan nafas hangat satu sama lain.

Suasana kemudian menjadi hening. Sana dan Tzuyu sibuk memperhatikan setiap inci dari wajah kekasih mereka.

Mereka berdua merasa nyaman dengan keadaan mereka yang sekarang ini.

Sensasi kehangatan yang tercipta dari tubuh keduanya yang menempel. Terasa sangatlah nyaman.

"Jadi malas buat pergi ke kampus.."

Tiba-tiba saja Tzuyu berbicara. Sana yang mendengar itu mengerutkan keningnya.

Belum sempat mengeluarkan sepatah kata pun, sang kekasih sudah lebih dulu berbicara.

"Ingin waktu berhenti agar aku bisa bersama denganmu selamanya.." ucap Tzuyu diakhiri dengan senyuman.

"Mwoya~ sejak kapan kau jadi aneh begini~"

"Sejak aku mencintai seorang Minatozaki Sana."

"Yah~ ini masih pagi loh.."

Sana mengubur wajahnya di leher kekasihnya, membuat Tzuyu merasa geli karena Sana terus mengecup lehernya.

"Ahahaha~ g-geli unnie~"

Setelah puas menggoda Tzuyu, Sana mengendurkan wajahnya dan menatap kekasihnya itu.

"Buruan mandi sana. Abis itu pergi ke kampus, belajar yang rajin biar masa depan kamu indah."

"Gak perlu belajar pun masa depanku udah indah.."

"Kan masa depanku kamu~"

Tzuyu langsung bangkit dari tempat tidur dan berlari menuju ke kamar mandi.

"Yak! Chou Tzuyu!"

"Hahaha~"

Sana segera bangkit dari kasur dan menyusul Tzuyu masuk ke dalam kamar mandi.

~

Beberapa menit telah berlalu, Sana keluar dari kamar mandi dengan perasaan bingung.

Bagaimana tidak? Pasalnya Tzuyu tidak melakukan hal apa pun padanya saat tadi. Soalnya kalau mereka mandi bersama, sesuatu pasti akan terjadi.

"Unnie?"

Suara lembut itu membuat Sana terpecah dari lamunannya. Segera ia menoleh ke sumber suara yang berasal dari arah kasur.

"Wae?" Sana mengangkat sebelah alisnya pada Tzuyu yang sedang berdiri di depan kasur.

"Ini masih pagi. Jangan melamun, gak baik.. tapi kalau ngelamunin aku gak apa sih," ucap Tzuyu sambil tersenyum.

"Mulut itu halus banget ya.."

"Cepat pakai pakaianmu unnie, nanti masuk angin."

~

Mobil yang Sana kemudikan baru saja tiba di depan kampus. Tzuyu pun turun dari mobil.

"Semangat belajarnya. Kalau sudah selesai langsung ke rumah, ya," ujar Sana.

"Nee.. semangat kerjanya unnie." Tzuyu melambaikan tangannya pada kekasihnya itu.

Pintu mobil tertutup. Sana melajukan mobilnya menuju ke perusahaan Mimosa.

Sugar Mommy (Satzu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang